"Yak, Kyungsoo-ya. Kudengar di kelasmu ada murid baru?" tanya seorang lelaki berbadan tinggi.
"Ne," jawab Kyungsoo yang sedang memejamkan matanya malas.
"Ku dengar, dia juga berani membentakmu." Kali ini pria berwajah imutlah yang berkata.
"Chanyeol-ah, Baekhyun-ah. Jangan mengingatkanku tentang hal itu."
"Wae? Kau takut?" ledek pria yang kulitnya lebih gelap dari pada ketiga orang tadi.
"Kai-ya, jangan memancing amarahku," kata Kyungsoo sambil menetap tajam kearah orang bernama Kai itu.
"Arraseo-arraseo," kata Kai menyerah. Dia tahu apa akibatnya bila amarah Kyungsoo keluar.
Tiba-tiba seorang laki-laki yang membawa minuman di tangannya berjalan tergesa-gesa ke arah Kyungsoo dan teman-teman.
Tanpa ia sengaja, minuman yang ia bawa jatuh mengenai seragam Kyungsoo. Chanyeol, Baekhyun, dan Kai terlihat terkejut dengan kejadian itu. Tentu saja mereka tahu apa yang akan terjadi.
Kyungsoo berdiri dari duduknya dan menatap marah pada orang yang menumpahkan minuman ke seragamnya.
Ia menarik kerah baju orang itu lalu menatap matanya penuh amarah.
"Apa yang mengejarmu hah!!! Apa kau tak melihatku!!!" Orang itu menelan ludahnya ketakutan. Dan bentakan Kyungsoo itu membuat seisi kantin tertuju padanya.
"Apa perlu aku menghilangkan matamu! Karena matamu itu tak berfungsi lagi!!!" Kali ini satu pukulan dari Kyungsoo berhasil mendarat di pipi pria di hadapannya itu.
"M-mia— (M-maaf)" Belum sempat orang itu menyelesaikan perkataannya, Kyungsoo sudah terlebih dulu memukul pipinya lagi.
"Sekali lagi kau ulangi itu, KAU AKAN MATI!!!" Lagi-lagi Kyungsoo memukul pipinya dan ditambah dia melempar orang itu asal.
Alhasil orang itu membentur meja kantin dengan wajah yang sudah sebagian biru karena memar.
Di tempat tak jauh kejadian itu terjadi, beberapa orang memperhatikan sikap Kyungsoo.
"Kau lihat sendiri kan perubahan sikapnya? Terkadang aku merasa kasihan padanya," kata Sehun setelah menjelaskan tentang Kyungsoo pada Sohyun.
"Ne, Kyungsoo pasti sangat tertekan. Bila aku di posisinya, mungkin aku akan gila," kata Sohyun yang masih menatap Kyungsoo.
Ternyata kau harus mengalami hidup seburuk itu, batin Sohyun tanpa mengalihkan pandangannya dari Kyungsoo.
"Ah, sudahlah. Aku punya ide. Bagaimana kalau besok kita makan di kedai ku? Kalian boleh makan gratis," kata Hana mengalihkan pembicaraan.
"Wah, setuju. Dan besok kita juga akan ke festival juga, bagaimana? Setuju?" Kali ini Eunhi lah yang bertanya.
"Festival apa? Dan di mana?" tanya Suho.
"Molla (Tidak tau), festivalnya ada di dekat kedai Hana. Dan yang aku tau, disana ada banyak permainan dan banyak makanan. Otte? (Bagaimana)"
"Ne, aku setuju. Sepertinya itu menyenangkan," kata Sehun.
"Aku juga," kata Suho.
"Sohyun-ah, kau ikut?" Sohyun nampak berfikir sejenak lalu menganggukkan kepalanya.
"Geure! Kita akan bersenang-senang besok. Sehun-ah, jangan lupa mengajak Kyungsoo juga," kata Eunhi bersemangat.
"Ne," kata Sehun singkat.
Sohyun hanya tersenyum melihat tingkah teman-teman barunya itu. Besok, dia berpikir kalau dia akan bertanya pada Kyungsoo apa yang sebenarnya terjadi padanya.
Walaupun penjelasan Sehun tadi sudah sangat jelas, tapi Sohyun masih belum puas kalau bukan Kyungsoo sendiri yang menceritakannya.
"Yak, boleh aku bertanya?" tanya Sohyun yang membuat teman-temannya melihat ke arah nya.
"Mwo? (Apa)" tanya Sehun.
"Kenapa kalian tidak sekelas?"
"Yak! Yak! Biar aku yang menjawab!" kata Eunhi sambil mengangkat tangannya.
"Silahkan," kata Sehun pasrah, dia sudah tahu apa yang akan di katakan Eunhi.
"Karena mereka terlalu pintar," kata Eunhi dan Sehun bersamaan.
"Yak! Kenapa kau mengikutiku? Bukankah aku yang akan menjawab?" tanya Eunhi sebal.
"Karena aku sudah tau apa yang akan kau katakan."
"Aish, kau menyebalkan!"
Sohyun, Suho, dan Hana hanya tertawa melihat pertengkaran Sehun dan Eunhi.
Besok, aku akan tahu semuanya dengan jelas. Kyungsoo, sebenarnya ada apa dengan mu?
TBC ....
KAMU SEDANG MEMBACA
Disositif -dks
FanfictionDo Kyungsoo, seorang remaja yang memiliki dua kepribadian yang berbeda. Dia akan menjadi seorang badboy di hari kamis dan sabtu, sedangkan di hari lainnya dia akan menjadi seorang nerd.