#4 Aku Ingin Dia (Irene)

461 44 14
                                    


Irene pov

Apakah hari ini ulang tahunku? Tapi kurasa jika ini benar ulang tahunku maka ini adalah kado terburuk yang pernah kuterima. Bagaimana mungkin dia, oh bukan hanya dia tapi mereka ada di sini juga. Setelah sekian lama kenapa bisa??

Kugulirkan pandanganku ke samping untuk melihat raut wajahnya, entah aku harus bersyukur atau apapun itu. Wajahnya tak menampilkan ekspresi apa-apa. Bibirku tertarik ke atas, ini yang aku inginkan selama ini. Saat aku kembali melihat ke arah mereka, perempuan itu sudah tergeletak dipangkuan sahabatnya. Apa aku harus semakin bersyukur?? Ya aku sangat bersyukur.

"Siapa perempuan itu?"
"Hahh.." wajahku langsung menatap orang yang di sampingku.
"Entahlah, aku rasa kita harus kembali sekarang. Semuanya sudah dibeli kan?" Aku mengalihkan pertanyaannya, dan kulihat dia menganggukkan kepalanya. Kuraih tangannya, menggenggamnya dan berbalik pergi dari dua perempuan tadi. Waktu masih memihakku Kang Seulgi, aku tersenyum miring dengan semua ini.

"Lama tak berjumpa Oh Sehun." Aku seketika terdiam, ini suara..
"Oh dan kau juga Bae Joohyun. Apa kabar kalian huhh?" Kim Jongin. Genggaman ditanganku terlepas, Sehun berbalik dan menatap Jongin dengan pandangan yang sulit ditebak. Sial, kenapa lelaki ini bisa ikut?? Ahh.. iya, dia salah satu sahabat terbaik perempuan itu.

"Maaf, Apa saya mengenal anda?" Oh hebat Sehun, aku semakin menginginkanmu. Aku ingin sekali tertawa sekarang melihat bagaimana tampang Jongin setelah mendengar perkataan Sehun.

"Apa kau sedang bercanda Oh Sehun?" Tanya Jongin, ooh Jongin yang malang.

"Jongin, jangan urusi mereka dulu. Kita harus membawa Seulgi ke rumah sakit dulu." Siapa pria tinggi ini. Aku baru melihatnya, kulihat ke arah perempuan itu dia sedang dikeliling beberapa orang. Lihatlah Seul.. kau benar-benar mengenaskan.

"Sebenarnya siapa kalian? Bukankah kita baru sekali ini bertemu?" Tanya Sehun, wajarkan kalau Sehun bertanya seperti itu. Dia tak ingat Jongin dan mereka semua.

"Kalau kau ingin tau siapa kami, terutama perempuan yang pingsan itu kenapa tidak tanya pada perempuan di sampingmu ini. Tanya dia apa yang dia tutupi terhadapmu." Sialan kau Kim Jongin. Aku menatap Jongin marah begitupun sebaliknya lalu dia teman tingginya itu pergi menemui perempuan-perempuan sialan sama sepertinya.

Mereka telah pergi semua, tempat yang tadinya begitu ramai nampak sedikit lenggang. Aku masih belum siap menatapnya, dan aku tau dari tadi dia menatapku seolah meminta jawaban dari pernyataan si Jongin sialan.

"Jadi siapa mereka?" Tanyanya
"Bisakah kita pulang dulu?" Dia tak menjawab tapi langsung pergi tanpa menggemgam tanganku dan tanpa berkata apapun. Aku benar-benar ingin memusnahkan mereka yang telah mengganggu ketenanganku. Kulangkahkan kakiku mengikutinya kembali. Mencari alasan yang pas untuk kujelaskan pada Sehun.



***



Apartement yang luas ini entah kenapa terasa sesak dan penuh. Setiap helaan napasku terasa berat. Kami telah sampai dari sejam yang lalu tapi sampai saat ini tak ada yang memulai bicara. Aku masih duduk diam di sofa panjang di samping sofa single yang didudukinya. Dia tak banyak bergerak tapi matanya terus memandangku, ya dia sedang menanti semua penjelasanku. Aku bisa saja mengarang sebuah cerita seperti yang aku pikirkan saat di jalan tadi dan cerita palsu yang selalu kuceritakan padanya selama ini. Tapi aku yakin kali ini dia tak akan diam saja, dia akan memastikan semuanya. Dia bisa saja langsung mencari mereka dan bertanya langsung. Masih untung Kim Jongin sialan itu tak berkata apa-apa lagi.

Selama ini aku sudah berusaha agar dia tak pulang ke korea dan mengatur semua. Bahkan tentang keluarganya tapi kenapa dia dan para sahabat sialannya itu datang. Apa semua perjuanganku ini akan sia-sia. Tidak, aku ingin Sehun. Aku ingin dia. Tapi kenapa mereka ada di sini? Dan tadi Seungkwan? Ya, kenapa dia bisa ada diantara mereka? Apa dia yang telah memberitahu mereka? Seungkwan.. kau akan tau akibatnya.

"Jadi.. siapa mereka? Terutama perempuan yang pingsan tadi?" Tak bisakah biarkan aku berpikir dulu Sehun.. aku tak ingin kau pergi dari sisiku.
"Hanya tinggal menjawab saja Irene, bukan tapi Bae Joohyun, seperti yang mereka sebutkan tadi bukan. Kalau kau menjawab tidak tau siapa mereka itu mustahil bukan, orang tadi bukan hanya tau namaku tapi juga nama koreamu dan hanya aku saja yang tau nama koreamu di sini. Mereka bahkan memakai bahasa korea, hal yang ingin aku tanyakan pada dia tadi. Apa dia sahabatku. Lalu siapa lerempuan tadi? Jadi katakan siapa mereka?" Aku masih belum berani menatapnya, dia akan tau aku berbohong atau tidak hanya dengan mimik wajah seseorang. Tapi...

"Jawab Bae Joohyun!!" Baru kali ini Sehun membentakku seperti ini selama dia kehilangan ingatannya, bentakan yang sama seperti saat dulu dia lakukan karena aku memukul perempuan sial itu. Sial kau Kang Seulgi.

"Memang apa pentingnya sih, toh tak akan berpengaruh." Ucapku bersikap tenang, menutupi rasa marahku.

"Itu penting, aku tak ingin membuat masalah. Walaupun itu dengan masa lalu yang terlupakan olehku. Ahh, apa ini alasan kau tak mengizinkanku kembali ke korea?"

"Tentu saja bukan begitu. Kau tak tau saja seperti apa mereka dulu kepadamu. Selama ini aku selalu menutupi ini semua agar kau tak sakit hati atau memendam dendam pada mereka. Dan kau tanya siapa mereka. Mereka adalah sahabat-sahabatmu yang tak tau diri. Terutama perempuan tadi, kau tau dia siapa?" Aku tersenyum licik ke dalam hati. Inilah saatnya.

"Dia kekasihmu.."
"Apa??"
"Ya dia kekasihmu, tapi dia berkhianat darimu. Dia bermain dengan pria lain selama menjadi kekasihmu. Dan aku rasa dia ke sini karena ingin kembali padamu. Atau karena dia sudah dicampakan kekasihnya lain. Dan akhirnya baru mencarimu." Ucapku remeh. Aku tak tau kalau aku akan memakai cara sesialan ini untuk memilikimu Oh Sehun.

"Kau bercanda bukan?" Tanyanya seakan tak yakin. Aku menatapnya langsung dan tersenyum menang dalam hati.

"Apa menurutmu aku berbohong? Aku yang selama ini selalu ada di sampingmu bukan, saat kau tak mengingat apapun aku yang membantumu. Kalau aku berbohong mungkin aku akan mengaku sebagai kekasihmu bukan dari awal, tapi apa aku mengakuimu sebagai sahabat dari awal, baru setelah semua berjalan kita memiliki hubungan ini." Ucapku menyakinkannya. Sepertinya setelah ini aku harus menemui mereka. Dan mengusir mereka dari sini. Kulihat Sehun menutup matanya dan memijat pangkal hidungnya. Dia berdiri, dan melangkah ke kamar.

"Aku harus istirahat dulu." Ucapnya sebelum menutup pintu. Kang Seulgi, apa yang harus kulakukan padamu? Tak akan kubiarkan kau memiliki Sehunku lagi. Sehun hanya milikku. Hanya milikku.




~~~~
~~~~





Hai hai..
Maaf ya lama nggak muncul
Kali ini pov dari irene aka bae joohyun
Knp?? Karna saya ingin kalian tau apa yg sebenernya irene rasakan pada sehun. Udah tau kan??? Hehehe
Maaf juga karna chap ini dikit.
Buat next chap bakal balik ke seulgi lagi dan lebih panjang.

Sabar sabar nunggu yaaa
Moodnya lagi naik turun
Hehehe
Makasih ..
Love u all♥♡
Seulhun always♡♥


Vote n comment ♥♡

You're Not My Sehun!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang