#1 Salju

1.2K 72 8
                                    

Hai hai
Kali ini saya kembali tapi dengan cerita lain hehehe
Yuupppzzz
Saya mencoba membuat cerita dengan tokoh Oh Sehun dan Kang Seulgi
Semoga kalian menyukainya yaaaa
Dan ini hanya sebuah cerita tapi kalau mereka benar-benar menjalin hubungan saya sangat bahagia..

Happy reading chingu

#1 Salju

Secangkir susu hangat menemani malam dinginku saat ini dengan alunan musik jazz yang mengalun indah dari mp3 di sebelahku. Hawa dingin masih kurasakan padahal sudah beberapa baju melapis tubuh mungilku bahkan pemanas dalam apartementku pun sudah menyala. Dingin ini sama seperti dingin selama 7 tahun terakhir. Dingin yang menusuk sampai ke dalam hati, membekukan semua yang ada di dalamnya dan seolah mengukir namanya berulang-ulang. Aku tau, aku tau maksud dari ini semua. Aku merindukan sosok dari nama itu, sosok yang begitu tak peduli tapi juga begitu hangat. Tapi jika aku menyebut namanya seolah semua udara di sekitarku habis, mungkin karena aku begitu menginginkan dirinya hadir di hadapanku. Aku ingin menatap mata indahnya, menatap wajah tegasnya, memeluk tubuh yang dulu selalu menenangkanku, aku benar-benar ingin dirinya.

"Kapan kau kembali?" Air mata mulai meleleh lagi, sengaja tangan ini tak menghapusnya hari ini aku ingin menangis untuk kesekian kalinya.
Sudah ribuan bahkan mungkin sudah tak terhitung berapa kali aku berdo'a agar dia cepat kembali tapi Tuhan tak pernah mengabulkannya dia belum kembali bahkan kabarnya pun tak pernah ada. Dia menghilang seperti ditelan bumi.

"Apa kau tak merindukanku? Sampai kapan kau akan pergi?? Dulu kau bilang hanya 4 tahun tapi ini sudah tepat 7 tahun." Dadaku seperti tertikam pisau berulang-ulang.
Tuhan apa salahku..
Kurebahkan tubuhku di sofa, mencoba mengingat kebahagiaan yang pernah kulalui dengannya, sedikit menarik bibir ke atas saat kenangan tentangnya yang mencoba mengajariku menaiki sepeda.
"Kau tau, kau begitu payah jadi seorang pengajar. Kau selalu menerorku dengan ucapan-ucapan anehmu itu.. aku kangen kamu." Mataku sudah terlalu lelah saat ini dan tubuh ini benar-benar tak sanggup, perlahan semua tampak buram dan gelap..

"Bear!!!" Teriak Jung Soojung sahabat serta teman kerjaku yang membuat diriku kaget seketika. Aku hanya menghela napas dan geleng-geleng kepala.
"Soojung bisa tidak kalau manggil aku jangan sambil teriak gitu, ini di kantor lho." Balasku dia hanya bergumam tak jelas. Lalu mencondongkan kepalanya ke arahku reflek aku sedikit menjauh darinya.
"Kenapa menatapku seperti itu Jung?" Tanyaku padanya, sebenarnya aku tau maksud dia apa.
"Sudah berapa kali sih aku bilang ke kamu Seul jangan pernah nangisin dia lagi. Dia saja sudah nggak pernah eh bukan sudah nggak pernah tapi emang nggak pernah hubungin kamu." Ucapnya yang udah beribu kali. Aku tau maksud Soojung baik, tapi hati dan pikiranku yang tak mau lepas dari dirinya. Aku mengalihkan pandanganku dari tatapan intens Soojung.
"Tuh kan kamu malah ngehindar gitu. Seul, kamu itu cantik, pinter, baik dan sudah bisa cari uang sendiri. Kamu bisa dapat yang lebih dari dia Seul, kamu tau banyak laki-laki di luar sana yang mau sama kamu. Aku mau kamu bahagia." Ucap Soojung sambil memegang bahuku, aku menatapnya sebentar kemudian melihat sekeliling ruangan ini hanya ada aku dan Soojung.
"Kamu tau kan Jung, aku mau seperti kata-katamu itu tapi.."
"Hati kamu nggak mau gitu kan??" Aku mengangguk mengiyakan.
"Please ya Kang Seulgi aka My Baby Bear.. di coba saja dulu, nggak ada salahnya nyoba kan sayang?? Please coba ya Seul demi aku sebagai sahabat kamu dari kamu ileran." Soojung mulai deh, tapi melihat bagaimana Soojung selama ini menemani ku rasanya hati ini tak kuasa untuk menolak kemauannya tapi sekali lagi hati kecilku seperti menghalangi itu semua. Sekali lagi aku menatap wajah cantik Soojung, dia begitu cantik dan baik. Ah ya, aku dan dirinya sudah bersahabat sejak kami belum bisa membaca. Banyak yang bilang jika sifat kami begitu bertolak belakang aku yang katanya murah senyum dan Soojung yang begitu cuek dan dingin. Tapi tak ada yang tau seperti apa sebenarnya Soojung dia adalah sosok malaikat yang diturunkan Tuhan untuk menjadi sahabatku. Aku bahkan menganggapnya seperti saudara kandungku sendiri, rasa sayangku bahkan melebihi rasa sayangku untuk kakak kandungku sendiri.
"Baiklah akan aku coba demi sahabatku ini." Jawabku sambil mencubit kedua pipinya. Dia hanya mendengus dan terkekeh senang.
"Aku bahagia mendengarnya Seul.. aku akan berusaha membantumu." Aku tersenyum tulus mendengarnya.
"Cukup selalu ada di samping aku dan menjadi sahabat serta saudaraku saja aku sudah sangat sangat bahagia Jung. Berjanjilah jangan tinggalin aku ya." Dia terdiam sesaat lalu tersenyum lebih lebar lagi dan mengangguk mantap.
"Pasti Seul, aku bakal selalu ada untuk kamu begitu juga kamu yang harus ada buat aku. Oke?" Ucapnya sambil memelukku erat, aku mengiyakan dalam pelukkannya.
Tuhan jangan pernah buat orang terspesialku pergi lagi cukup dia saja yang tak mau kembali.
"Ayo makan, aku lapar nih.. ngebujuk kamu kayak lari maraton." Ajaknya sambil melepas pelukkan kami.
"Iya, aku juga lapar gara-gara dengar rengekkanmu itu." Jawabku seraya berdiri merapikan baju. Soojung membuka ponselnya dan wajahnya seolah baru membuat kesalahan setelah melihatnya.
"Gawat Jongin udah nunggu kita dari tadi. Itu anak pasti marah banget sama kita. Haduuhh kamu sih Bear." Ucapnya sambil narik-narik aku ke arah lift, dia benar-benar deh kalau urusan Kim Jongin bakal kayak begini.
Aku tersenyum simpul melihat Soojung seperti ini.

Badai salju malam ini begitu lebat, dan nasib malang sedang menimpa diriku. Sudah sejam aku terjebak di restoran jepang, kalau bukan karena badai salju sedang terjadi aku sudah pulang dari tadi sore. Aku yakin Soojung dan Jongin sudah berada di rumah mereka masing-masing sekarang. Sebaiknya aku pulang sekarang, restoran ini juga sudah sepi walau aku tau masih akan buka sampai malam. Aku langsung keluar karena semua pesananku tadi sudah di bayar Jongin. Memikirkan Jongin entah kenapa aku jadi ingat Soojung. Sahabatku itu menyukai ah bukan lebih tepatnya mencintai Jongin. Dan aku rasa Jongin cocok dengan Soojung. Sepertinya Jongin juga menyukai Soojung di lihat dari selama ini apa saja yang dia lakukan untuk Soojung, walau kadang masih memakai namaku sebagai alasannya. Tapi aku sadar tatapan itu, tatapan Jongin ke Soojung penuh cinta dan kasih. Kapan anak itu akan menyatakan cintanya. Dasar Kim Jongin, kapan dia berubah jadi lebih berani. Ngebayangin Jongin dan Soojung aku jadi teringat saat masa senior high school, dulu kami adalah sahabat-sahabat yang begitu menyenangkan. Ya sahabat-sahabat, aku, dia, Soojung, Jongin, Bae Ju Hyun, Son Seungwan, dan Kim Jun Myun. Sekarang diriku hanya bisa akrab dengan Soojung dan Jongin. Sedangkan Son Seungwan, Bae Ju Hyun, dan Kim Jun Myun mereka seolah tak mau lagi bersama. Dan dia yang tak pernah kembali. Yang aku tau itu semua karena diriku. Karena diriku dan dia yang menyatakan hubungan kami ke mereka hanya Soojung dan Jongin yang mendukung kami, sampai dimana dia pergi seolah itu semua karena diriku. Apa yang salah membiarkan dia pergi untuk mimpinya, tapi sekarang aku menyesal. Mungkin mereka bertiga sedang tertawa senang dengan kacaunya hidupku.
Tak terasa mobil yang aku kendarai berhenti di taman bermain. Aku ingat dulu kami semua selalu bermain bersama di sini, apalagi jika sedang suntuk dengan pelajaran di sekolah. Aku bukan hanya rindu denganya tapi dengan semuanya, aku merindukan semua sahabatku.
Air mata mulai mengalir seperti kemarin. Dan di sini pula kali terakhir aku bertemu dengannya. Salju sangat melekat dengannya. Kata-katanya teringat kembali dalam otakku membuat lelehan air mata ini makin tak terkendali. Dadaku sesak tak bisa bernafas, walau sudah menekan dada ini rasa sakit tak pernah mau berhenti. "Sedalam inikah rasa cintaku untukmu.. sakit.. ini sakit sekali.. ku mohon.. aku mencintaimu.. Oh Sehun.." Raungku dengan isak tangis yang semakin memilukan. Tuhan..

"Berjanjilah untuk tetap mencintaiku apapun diriku nanti, dan aku mohon tunggulah aku sampai aku kembali. Kau tau, aku akan memberi tahumu sebuah rahasia jika kamu mau menungguku sampai akhir. Hehehe"
"Tetaplah jadi bear yang selalu tersenyum dan ramah, jangan pernah menangis. Aku janji sampai sana aku akan memberi kabar. Kamu minta berapa kali aku menelpon mu hmm??hehehe"
"Seul... aku sudah pernah bilang belum kalau kamu adalah perempuan tercantik yang pernah kulihat setelah eomma yang pasti. Hehehe"
"Bear.. aku sangat sangat sangat mencintaimu.. tunggulah aku chagiya.."
"Jangan pernah mencoba menjauhkan hatimu dari ku Seul.. karna hati kamu hanya untuk Oh Sehun seorang!"
"Saranghae my bear"









Gimana guys??? Absurd yaaa
Hehehe
Maafkan dakulah
Semoga kalian suka
Nah kenapa si Sehun belum nongol karna di sini saya lebih milih dari sudut pandang Seulgi aja..
Kalau cewek kan gampang, secara saya cewek jadi tau rasa yang sebenarnya..
Please yaaa
Vote n comment nya
Mau kritik juga silahkan saya ikhlas lahir batin...
Sekali lagi terimakasih
#seulhun

You're Not My Sehun!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang