-Bad News-

531 35 1
                                    

Siang ini Donghae ada pertemuan penting untuk menawarkan kerja sama dengan CEO perusahaan fashion nomor 1 di France.Dia sudah memarkirkan mobilnya dengan rapi.Dilihatnya banyak sekali mobil-mobil kelas atas yang harganya tentu sangat fantastis tapi mobilnya juga tidak kalah mewah dengan mobil-mobil yang terparkir rapi disana.

'Dia sudah sampai terlebih dahulu rupanya' Donghae melihat mobil yang tidak asing terparkir tidak jauh dari mobilnya diparkir.

Donghae merapikan penampilannya terlebih dahulu.Dia tidak ingin dia anggap tidak layak oleh calon partnertnya nanti.

'Kau memang sangat tampan Lee Donghae' batin Donghae sambil memperhatikan dirinya sendiri di depan cermin.

"Baiklah ayo kita masuk" Donghae melanngkahkan kakinya memasuki gedung megah di hadapannya saat ini.

'Drttttt' Donghae merasakan sesuatu yang bergetar disaku celananya.Dilihatnya ada panggilan masuk dari ...

'Yoong?'  Tanpa pikir panjang Donghae langsung menggeser tombol hijau dan menempelkan ponselnya ke telinga kanannya.

"Ne,Yoona-ya.Waeyo?" tanya Donghae to the point.

"..."

"Jangan lakukan apapun arra,wait for me" ucap Donghae panik dan langsung berlari memasuki mobilnya.

"..."

"Yoona-ya dengarkan ak-"

Tuttttt tuttt tuttt

Melihat sambungan telfon terputus Donghae langsung melajukan mobilnya dengan kecepatan diatas rata-rata.



Yoona mengerjapkan matanya berkali-kali.Matanya terlihat sembab itu membuktikan kalau Yoona sudah menangis dalam waktu yang tidak sebentar.

"Yoona-ya sudah bangun?" tanya Donghae dengan suara serak khas orang bangun tidur.

"Dimana Appa?" tanya Yoona menatap Donghae tajam.

"Tenangkan dirimu,polisi sudah berusaha untuk menemukannya.Kita hanya perlu berdoa supaya ja-" Yoona langsung memotong ucapan Donghae.

"AKU TANYA DIMANA APPA??" teriak Yoona mengeluarkan emosinya.Tangannya meremas kuat  sprei dan menggigit bibirnya hingga mengeluarkan darah.Dirinya sudah mati rasa,bahkan tanggannya yang terlukapun dia tidak dapat merasakan rasa sakit hanya saja hatinya sangat sakit saat ini.

"Kumohon tenangkan dirimu,jangan lukai dirimu sendiri karna itu tidak akan membuat keadaan menjadi lebih baik" Donghae berusaha melepaskan tangan Yoona yang tengah meremas kuat sprei putihnya dan mengelusnya lembut.

"Bagaimana aku bisa tenang eoh?!!" bentak Yoona.

Donghae menarik Yoona kedalam pelukannya.

"Hae-ah~ kembalikan Appaku hiks.. Appa tidak mungkin meninggalkanku sendirikan??Hae-ah hikss... jawab aku" ucap Yoona dengan sesegukan karna dia tengah menangis saat ini.

Donghae meringis kecil saat tangan putih Yoona mencakar lengan tangannya.
"Aku mengerti perasaanmu saat ini.Aku bahkan harus kehilangan ayahku disaat usiaku masih remaja.Dimana aku membutuhkan bimbingan seorang ayah untuk membentuk karakterku sebagai lelaki" Donghae mengelus-elus surai panjang kecoklatan rambut Yoona.Entah kenapa Yoona merasa tenang menerima perlakuan lembut Donghae.

Tanpa sadar Yoona membalas pelukan hangat Donghae.Bahkan sangat erat.Ia berharap bahwa ini hanyalah mimpi buruk dan besok pagi dia sudah bisa bangun dengan melihat Appanya tengah membaca koran di ruang tengah.Badannya terkuai lemas hingga akhirnya ia tertidur dipelukan Donghae.

You're My Destiny [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang