Chapter 1

94 43 95
                                    

In cerita pertama ku. Dibuat pada thn 2017 tapi baru berani di publish sekarang😞. Publish cerita aja takut gimana nyatain cinta ke doi😩

Semoga menikmati😉

🌻🌻🌻

"Tahun ini banyak yang jomblo ye bo?" Yovhy menyeruput es jeruknya, matanya tak kuasa menatap segerombolan cewek ganjen yang sedang ketawa ketiwi bersama geng cowo ganteng dimeja kantin paling ujung.

"Tau tuh, gue yang jomblo lama juga kagak segitu nya." Sahut Fisya, ia mengangkat bahunya, es jeruk yang tadi ia minum kini telah habis. Maklum saja pemandangan di kantin membuat hatinya mengalami kekeringan, bagaimana tidak di berbagai penjuru kantin tak hayal banyak muda mudi yang berpacaran, sementara dia, jangan ditanya!

"Nyari dong kalo mau pacaran, lo mah diem mulu, gimana mau dapet mangsa kalo elu nya gak pasang umpan." ketus Yovhy, ia memakan dengan lahap kentang goreng yang ada di hadapannya.

"Lu kira cogan cogan diluar sana ikan ape! Ntar gue pasangin umpan cacing." balas Fisya, ikut menyerang kentang goreng di hadapannya.

"Bego. Meraka gak doyan cacing, mereka doyannya cabe!" cletuk Yovhy, sambil senyum mengejek.

"Haha, kepedesan dong mereka. Gue kira mereka doyannya ulet bulu deh vhy." balas Fisya, selanjutnya diiringi tawa keras Yovhy.

"Gue gak kebayang kalo ikan makannya ulet bulu."

Mereka berdua tertawa keras diarea kantin.

🌻🌻🌻

Gadis bername tag Afisya Aureliani, tengah asik bermain gadget nya saat pelajaran biologi berlangsung, menghiraukan guru yang terkenal kiler dihadapannya. Pikirannya mumet sedari tadi guru bibir merah itu tak capek capek menjelaskan dengan rinci apa yang diajarnya, padahal bisa dilihat banyak muridnya yang ogah ogahan memerhatikan nya, termasuk Afisya. Ah bahkan Afisya tidak memerhatikannya sama sekali.

"Afisya! Perhatikan."

"Tanggung bu! Ini uler nya udah gede kasian kalo mati." Balas Fisya serius, berasa hanya ada dia dan handphone nya dikelas ini.

"Fisya! Uler apa maksud kamu. Beraninya melawan ibu ya!"

"Aduh bu diem kek, eh maap bu" Fisya menyengir kuda, teman kelasnya yang lain tengah cekikikan melihat tingkah fisya

"Sini Hape kamu." Detik kemudian bu Jihan merampas handphone Fisya

"Eh bu jangan, aduh! Uler gue udah gede jadi nomer satu, gimana dong Yov!" Gadis itu pun uring uringan kala bu Jihan mengambil handphonenya, dan mengguncang guncangkan bahu teman sebangkunya yang bernama Yovhy itu.

"Ck. Lo gampang main lagi Fi.. udah lepasin pundak gue, keliatan banget tau lo jomblo nya." Yovhy menghempaskan tangan Fisya dari bahunya lalu ketawa cekikikan.

"Kampret lu." balas Fisya Kesal.

"Fisya! Apa-apaan ini, kenapa hape kamu banyak ulernya! Ih ibu jijik liatnya."

"Ada yang gedenya juga, ini apa, kamu mau jadi pawang uler ha! Iya?!" Sewot bu jihan yang masih berdiri dua bangku didepan Fisya

"Pawang uler? Yakali cantik gini pawang uler. Itu permainan Slither.io bu katro banget sih." Fisya tertawa renyah dan diikuti kawan sekelasnya.

"Kurang ajar sekali kamu ngatain saya katro, mau saya keluarkan dari kelas."

"Eum.. boleh juga bu! Tau aja ibu kalau saya udah laper hehe."

"Fisya! Keluar! Bawa hape uler kamu juga." Kini bu Jihan marah besar.

"Oke, makasih bu, saya permisi." Ucap Fisya senang ia pun berdiri mengambil handphone nya dan tidak lupa mencium tangan sang guru lalu bergegas keluar kelas.

STUCKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang