Perkenalan

97 12 2
                                    

Diatas bangku sudah tergeletak sebuah surat tanpa disertai nama pengirim.

Untuk: Clara
Hai apa kabar? Anggaplah ini awal pengenalan kita.

Walau hanya sebuah pertanyaan tentang kabar, tetap saja terasa sangat aneh. Mengingat aku adalah pendiam, sedikit sekali orang mengenalku. Entahlah siapa yang mengirimkannya, tetapi satu pertanyaan yang mengganggu, perkenalan apa? Dengan siapa?
Setelah mengerti keadaan, segera aku berlari keluar kelas dan hanya melihat Sherlin berjarak 20 langkah. Tidak mungkin dia orangnya, secara logika itu mustahil dan tidak ada untungnya Sherlin melakukan itu, lagipula dia adalah teman sekelasku yang pastinya sudah mengenal aku. Lupakan sejenak, aku harus pulang. Akibat hukuman membersihkan kamar mandi karena tidak mengerjakan tugas, akhirnya berdampak pulang telat. Dengan gemetar aku menuruni tangga sendirian.

"Prang" suara piring terjatuh dari arah belakang

Tanpa menoleh ke sumber suara aku semakin memacu kecepatan berlari. Setibanya dibawah, motorku melejit ke tengah jalan kota, meninggalkan sekolah jauh dibelakang.

Suara KebisuanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang