Kana Bina

459 47 3
                                    

Aku selalu mengingatnya..
Mengingat apa yang kau katakan padaku..
Aku tahu kau sudah memperhitungkan semua ini..
Ketika kau memilihku maka aku harus siap menanggung semuanya..
Dan aku sadar itu..
Tapi...
Ketika aku kembali mengingat semuanya..
ini sungguh menyakitkan..

"Jangan dengarkan apapun, kau mengerti?"

Kau selalu mengatakan itu..
Ya, itulah yang kujawab. aku sangat mengerti dan aku akan melakukannya..

.
.

Menjadi seorang pendamping Keluarga Bangsawan, siapa yang tak mau? pasti itu adalah impian semua orang benar bukan?

Itupun terjadi padaku, Aku memimpikan bisa hidup bersama teman hidupku yang berkeluarga bangsawan. Mungkin itu terkesan terlalu Obsession benar kan? tapi aku memimpikan itu bukan tanpa alasan.
Aku ingin merubah hidupku, aku ingin mengangkat derajat hidupku terutama kedua orangtuaku. agar 'Mereka' yang menganggapku dan keluargaku sebelah mata setidaknya lebih bisa menghargaiku sebagai sesama Makhluk hidup.

Berawal Ketika diriku berusaha sekeras yang kubisa untuk mencari sebuah pekerjaan di kota besar yang begitu keras.
Mencari kesana kemari Secerca harapan untuk diriku mengubah jalan hidupku yang monoton dan biasa saja menjadi luar biasa.
Kupikir ini semua akan mudah, tapi ternyata aku salah.. ini begitu menyulitkan.

"Pergi, Orang udik seppertimu Mau bekerja disini? kau cocok untuk bekerja di tempat pembuangan sampah."

Makian itu kembali terdengar di telingaku, apa mereka semua yang mengumpat seperti itu tak memikirkan bagaimana perasaanku? bahkan ketika hati ini berdenyut nyeri tiap kali mendengar semua kata-kata itu?

Kaki ku kembali melangkah untuk mencari harapan itu, Harapan yang kucari tanpa kepastian yang jelas dan menentu.

Aku memang lahir dari keluarga miskin yang tinggal di pinggiran Rel Kereta api, Rumah yang kutempati bersama kedua orangtuaku pun hanya sepetak dan aku sudah tak melanjutkan sekolah sejak aku lulus Bangku sekolah dasar.

Menginjak usia 20 Tahun aku sudah muak dengan semua kondisi ini, aku ingin semua orang tahu bahwa aku dan Kedua orangtuaku juga bisa sukses dan sama seperti mereka. namun keadaan inilah yang belum bisa di terima oleh masyarakat perkotaan yang begitu gila harta dan kekuasaan.
Padahal sebenarnya aku pun tak yakin jika uang yang mereka miliki itu didapat dari cara yang baik. Mereka memiliki wajah berlapis, segala cara pasti dilakukan demi mendapat uang, Dasar Koruptor!

Aku kembali mencoba untuk mencari harapan itu di sebuah cafe. Tapi hasil yang sama aku dapatkan, dan ini lebih parah. Aku sampai diseret oleh petugas bagaikan binatang hina yang begitu dihindari. Aku sadar penampilanku begitu kotor bahkan terlihat seperti seorang gembel tapi apa tak ada cara lain yang lebih manusiawi dari cara pengusiran secara paksa seperti ini?
Sehina itukah aku?

"Kau harusnya sadar dengan kondisimu?" Bentak si pemilik yang juga ikut menyeretku ke luar.

"Pergi, aku tak sudi menerima mu."
Aku berontak ketika mereka semua kembali memperlakukanku seperti binatang.

Sampai akhirnya ada seseorang yang menghentikan semuanya.

"STOP! Bubar, dan kau.."

"Apa? Kau mau apa? menghinaku seperti mereka lagi? Aku tahu uang adalah segalanya tapi aku tetap manusia bukan binatang yang seenaknyanya diperlakukan sehina itu."

Saat itu aku tak tahu dia siapa, karna kupikir dia sama saja seperti orang-orang tadi yang berhasil ia enyahkan dari hadapanku. aku pikir dia putra si pemilik Cafe tapi ternyata semua yang kupikir itu salah.

"Kau itu kenapa? Ikut aku."

Saat pertemuan pertama itu dia membawaku pergi ke sebuah sebuah Pusat perbelanjaan terdekat, selama ia membawaku ia selalu bertanya dan aku akan menjawab ketika aku memang bisa menjawabnya. saat itulah aku tahu siapa dia.

kumpulan Drabble Hun - HanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang