Socks & Gloves

328 36 2
                                    


Hari itu adalah hari dimana pelantikan anggota Ekskul dilaksanakan. Kami para siswa senior yang duduk di kelas 11 dan kelas 12 bersama seluruh kelas 10 mengadakan Camp diluar yang berlokasi di dataran tinggi berbukitan.

Aku Lu Han, Siswa kelas 12 yang menjadi perwakilan Ekskul Seni dan Modeling sekolah. Aku masih ingat waktu itu aku dan juga calon anggota Ekskul yang keseluruhan adalah kelas 10 mengadakan sebuah games malam.

Tak hanya aku yang melakukan ini, beberapa ekskul lainnya juga melakukan hal yang sama, masih bertujuan untuk melatih mental dan juga bagian dalam pelantikan anggota ekskul.

Aku bersama keempat rekanku menyebar untuk mengawasi junior kami agar tidak tersesat dan juga memberitahu berapa lama waktu yang tersisa saat Games berlangsung.

Tapi tiba-tiba saat itu aku merasa kaki ku terasa Kram, memang saat itu hujan turun meskipun gerimis, posisi Camp kami juga berada di dataran tinggi dan Games dilakukan pada tengah malam, pantas jika banyak siswa yang mendapatkan efek dari cuaca dan juga kondisi di tempat ini.

“Kyungsoo-ya, aku titip mereka sebentar tak apa kan? Kaki ku tiba-tiba sakit sekali.” kataku pada saat itu sambil menyerahkan Timer pada rekan ku, Kyungsoo.

“Baiklah, kau butuh bantuan untuk ke PMR? Atau aku antar kau ke tenda saja bagaimana?” Tawarnya padaku saat itu, tapi aku menolak dan kembali menyuruhnya untuk tetap fokus pada murid kelas 10.

Ku jatuhkan tubuhku di rerumputan dengan tanah yang sedikit tinggi sambil memijat pelan kaki ku yang semakin membuatku kesulitan untuk berjalan.

Ku remas kuat kaki ku ketika rasa sakit itu semakin menyerang. Tubuhku menggigil hebat saat itu dan lagi Kram itu semakin menjadi. Aku sebenarnya tidak kuat udara dingin tapi saat itu tak ada yang bisa ku mintai bantuan, semua tengah sibuk dengan kegiatan. Tenda PMR pun jauh dari posisiku pada waktu itu.

Sampai akhirnya aku melihat ada dua pasang kaki di depan kaki ku yang sengaja ku selonjorkan, agar aliran darah berjalan lancar dan juga urat syaraf tidak melilit.

“Kau kenapa?” Tanya sebuah suara. Ku dongakkan kepalaku dan terkejut ketika melihat siapa sosok yang sudah berada di hadapanku.

Oh Sehun. Dan kulihat dia bersama dengan temannya yang satu Ekstrakulikuler dengannya, kalau tidak salah namanya Jongin. Mereka tergabung di Ekskul Kerohanian dan juga Basket. Sebenarnya jika boleh jujur aku sudah mengaguminya sejak aku masih duduk dibangku kelas 10.

Oh Sehun dan Jongin merupakan kakak senior yang masih aktif di organisasi meskipun keduanya sudah lulus dari sekolah. Keduanya masih dipakai pihak sekolah untuk kegiatan pelantikan ini karna keduanya memiliki kontribusi yang bagus untuk Ekskul mereka dua Tahun belakangan.

“Tidak apa-apa Senior, hanya sedikit Kram. Mungkin sebentar lagi akan membaik.” ucapku disertai tawa renyah yang sedikit kaku karna udara dingin.

Ku lihat dia mendekat dan berjongkok didepanku, tangannya yang terbungkus sarung tangan itu memeriksa kaki ku dengan menyentuh beberapa titik setelah itu dia lepas.

“Jongin bisa kau ke tenda dan ambilkan kaus kaki ku, lalu minyak hangat di ranselku?” ucapnya pada rekannya.

“Baiklah, apa dia baik-baik saja. kita bawa ke PMR saja kalau dia parah."

“Aku bisa mengatasinya Jongin, sudah cepat tolong ambilkan!” setelah Sehun mengatakan itu, Jongin pun memilih pergi ke tenda untuk mengambil apa yang Sehun ingin kan tadi.

Kulihat dia melepas sarung tangannya dan aku hanya membulatkan mataku ketika Sehun menyerahkan sarung tangannya padaku saat itu.

“Pakailah, udara sangat dingin.” ucapnya sambil tersenyum padaku.

kumpulan Drabble Hun - HanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang