Satu hal yang Sungyeol pertanyakan adalah kenapa harus ada seorang wanita yang menggunakan payung di saat hujan belum turun? Apakah wanita itu sedikit mengalami gangguan jiwa?
" Biarlah, dia baru kehilangan calon suaminya. " Ucapan seseorang yang datang dari arah sampingnya membuat pertanyaan yang hinggap di kepala Sungyeol seolah terjawab, lalu Sungyeol pun menoleh dan mengeluarkan senyum canggungnya kepada seseorang tersebut.
" Bagaimana kau tau? " Tanya Sungyeol, dan kembali mengalihkan pandangannya ke arah sosok wanita yang sedang duduk termenung tersebut.
" Aku teman dekatnya, " Jawab sosok wanita tersebut sambil mendudukan dirinya di samping Sungyeol. " Kau orang Korea? Perkenalkan aku Jiae, kau? "
Sungyeol segera menjabat tangan wanita di sampingnya tersebut, " Nde, Sungyeol imnida. " Ujarnya segera melepaskan tautan tangannya.
" Kau seperti tidak asing, apakah kau seorang idol? "
" Eoh? "
" Lupakan, apakah kau disini hanya untuk memperhatikan temanku? "
" Aniya, aniya. Saya hanya tidak sengaja melihatnya, sangat menyedihkan. "
" Benar, bahkan sebelum aku mengikutinya kesini dia hampir saja bunuh diri. "
" Benarkah? Kenapa? "
" Karena dia telah kehilangan calon suaminya tepat di hari pernikahannya, bukankah itu sangat menyedihkan? "
" Apakah calon suaminya selingkuh? Atau membatalkan pernikahannya? "
" Calon suaminya meninggal karena sebuah kecelakan mobil beruntun, kejadiannya beberapa waktu lalu di ujung jalan sana, "
" Ah, "
Sungyeol bangkit dari duduknya dan segera menghampiri wanita tersebut, melihat seseorang yang akan mendekati teman dekatnya dalam kondisi tidak baik-baik saja Jiae segera mengikuti Sungyeol dari belakang. Sepertinya Jiae mengawasi Sungyeol yang bertingkah sangat aneh kepada Youngsun, teman dekatnya tersebut.
Sungyeol menelitinya, tatapannya sungguh kosong menyiratkan akan kesedihan yang mendalam. Matanya bengkak, dan wanita tersebut terus mengelus perutnya di balik dress putihnya tersebut.
" Kau akan baik-baik saja, " Gumamnya pelan, Sungyeol mengernyitkan dahi. Siapa yang di maksud oleh wanita itu? Untuk dirinya sendiri kah? Atau bahkan Sungyeol yang berada di sampingnya?
" Kau akan baik-baik saja, kita akan baik-baik saja. " Rancaunya terdengar sangat lirih sambil terisak pelan, " Baik-baik saja, kita akan baik-baik saja... " Dan kemudian berubah menjadi sangat histeris.
" Kau, " Ucap pelan Sungyeol sedikit panik sambil meletakan tangannya di bahu wanita tersebut, " Gwenchana? " Tanyanya yang tentu saja tidak di hiraukan oleh wanita tersebut.
Sebenarnya Sungyeol tidak tau harus berbuat apa, karena dirinya memang paling malas mengurusi orang lain, menurutnya hal itu akan sangat merepotkan.
Namun, entah kenapa sejak menyadari wanita yang sedang menangis histeris ini adalah seseorang yang menabraknya beberapa waktu lalu yang tanpa menoleh dan meminta maaf kepadanya. Sungyeol sangat terdorong untuk menghapus kesedihan wanita yang jelas tak dikenalnya tersebut.
" Kenapa kau meninggalkan kami, Junhyung... Hiks, hiks... " Wanita itu menangis semakin jadi, Jiae pun yang berada tak jauh dari Youngsun, teman dekatnya tersebut pun segera menghampirinya ingin memeluk Youngsun memberikan rasa nyaman. Namun terlambat karena Jiae telah keduluan oleh Sungyeol yang memeluk sahabatnya tersebut sambil mengusap kepala Youngsun perlahan.
" Kau akan baik-baik saja, " Wanita itu masih saja merancau dengan sangat menyedihkan, Sungyeol hanya memberikan tepukan pelan di punggung wanita tersebut seakan memberikan rasa nyaman.
" Semuanya akan baik saja, percayalah padaku. " Entah dorongan dari mana (lagi) Sungyeol mengucapkan kata-kata itu seolah dirinya akan melindungi wanita tersebut.
.
.
.
" Kim Youngsun, 28 Tahun, " Ucapan Jiae akhirnya sangat membantu Sungyeol dalam menjawab pertanyaan dokter di hadapannya.
Dokter tersebut menggelengkan kepalanya sambil menahan ketawanya, " Selamat pak, anda akan menjadi seorang Ayah. " Ucap dokter tersebut sambil menyodorkan tangannya kearah Sungyeol. Sementara Sungyeol menatapnya tidak percaya apa yang di ucapkan oleh dokter tersebut, dan Jiae pun sama halnya dengan Sungyeol yang sangat terkejut dengan apa yang baru saja di dengarnya mengenai Youngsun, sahabatnya.
Ya saat ini Sungyeol, Jiae beserta Youngsun sedang berada di sebuah klinik terdekat dikarenakan Youngsun yang mendadak tidak sadarkan diri setelah menangis histeris dalam pelukan Sungyeol.
Namun, setelah membawa Youngsun ke klinik dan mendapat perawatan dari sang dokter dirinya sungguh tidak mengetahui identitas wanita yang baru diketahui bernama Youngsun tersebut. Maka dari itu pada akhirnya Sungyeol menyuruh Jiae untuk membantunya menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh dokter tersebut.
" Maksudnya? " Sungyeol bertanya seolah dirinya meminta penjelasan kepada sang dokter, " Nyonya Youngsun telah hamil, usia kandungannya memasuki dua minggu. "
" Apa dokter tidak salah memeriksa Youngsun? " Sekarang giliran Jiae yang ingin meyakinkan bahwa apa yang baru saja di dengarnya tersebut adalah sebuah kesalah. Bagaimana mungkin sahabatnya itu hamil sementara tidak jadi menikah?
Apakah...
Jiae pun menoleh ke arah Youngsun yang berbaring dan masih belum sadarkan diri.
" Terimakasih dok, saya akan menjaga kehamilan istri saya tersebut. " Ucapan Sungyeol membuat Jiae meliriknya sinis, kenapa cowok disampingnya ini sangat seenak jidatnya mengatakan bahwa Youngsun adalah istrinya?
Dan Sungyeol baru menyadari bahwa dirinya telah melakukan kesalahan, mungkin beberapa saat lagi dirinya akan mendapatkan telpon.
Drrt... Drrt...
Kim Hyung's Calling...
Semoga baik-baik saja, bahkan Sungyeol menyadari dirinya melepaskan masker setelah asyik memperhatikan Youngsun beberapa jam yang lalu.
.
.
.
[Mendekati Minggu Januari 2017💕] 280117💋

YOU ARE READING
Rain
FanfictionFirst My Love Story FanFic Sungyeol - Solar 🌼 Hanya kisah cinta segitiga yang sangat rumit. [Januari, 2016]