part 1

522 28 12
                                    

Hujan deras membuat Ryana berlama-lama di sebuah halte.
Hampir 2 jam Busway yang akan dia tumpangi tak kunjung datang.

Ia melirik jam yang melingkar di lengan kirinya. "Astaga udah jam 7 lebih, gue bakalan telat masuk sekolah nih," Umpatnya kesal.

Sial !

Hari ini memang bukan hari keberuntungannya, karena gara-gara mobil yang biasa dia pake buat berangkat ke sekolah di sita sama orang tuanya jadi Ryana terpaksa berangkat sekolah menggunakan Busway.

Telolet telolet ..

Berjam-jam dia nangkring di halte dan Bunyi klakson Busway sudah terdengar. Semua orang berbondong-bondong untuk masuk ke dalam Busway termasuk Ryana.

"Gila, susah banget nih gue masuk nya," Umpat kesal Ryana lagi-lagi terdengar.

Berhasil melewati segerombolan orang di pintu masuk. Ia segera mencari tempat duduk tapi tak ada satu pun kursi yang kosong.

"Mang-mang? Loh kok ini tempat duduk udah pada di isi semua sih?" Tanya Ryana pada kenek Busway dengan nada sinis nya.

"Ya iya atuh," Ujar si tukang kenek.

"Terus gue duduk dimana? Masa gue harus berdiri? Nanti kaki gue yang mulus ini bisa kena parises," Ucap Ryana sambil memperlihatkan kaki putihnya.

"Lah ya itu mah terserah si Eneng. Bade turun mangga! Da ieu teh sanes mobil nenek moyang situ," Jawab si tukang kenek dan pergi begitu saja.

"Euhhh.. tuh orang belum tau siapa gue kali ya. Enak banget tuh mulut asal ceplos nyuruh gue buat turun," Ucap Ryana sebari mengepal tangan kanannya dan di arahkan ke si tukang kenek tersebut.

Sepanjang perjalanan Ryana terus saja mengomel yang tidak jelas.

Dia terpaksa berdiri dan yang paling membuat Ryana kesal dia harus menahan nafas dan menutup hidung nya karena tidak kuat mencium bau ketiak seorang pria yang berada di sampingnya itu.

"Aduh ini ketek apa tong sampah ya? Busyet bau nya," Gerutu Ryana. Bau ketiak pria itu membuatnya harus menahan rasa muntah berkali-kali.

Selain bau ketiak yang membuat Ryana merasa risih, dia juga merasa ada seseorang yang sedari tadi tidak berhenti menatap nya, lalu ia melirik kearah kanan, ternyata benar dugaannya, seorang pria yang sudah berumur sedang asyik memperhatikan Ryana dari ujung rambut sampai ujung kaki.

"Okhom, Neng cantik banget sih?" Goda seorang pria yang sudah berumur itu sambil mencolek dagu Ryana.

"Eh apaan sih loe? Jangan macem-macem!" Bentak Ryana namun terdengar suara nya gemetar ketakutan.

Pria itu lagi-lagi menggodanya, lalu Ryana berteriak sekencang-kencangnya dan membuat perhatian semua orang di dalam Busway tertuju padanya.

"AAAAAAAAAA," Teriak keras Ryana.

Ryana membuka mulutnya lebar-lebar dan suara teriakannya yang sampai 8 oktaf itu, seketika saja membuat orang-orang terkejut dan menutup telinganya.

Namun berbeda dengan seorang pria yang memakai pakaian PDL* khas TNI-AD, dia bangkit dari tempat duduk-nya dan mendekat ke arah teriakan Ryana tadi.

"Kenapa?" Tanya pria itu sambil memegang pundak Ryana.

"Ini aki-aki udah tua juga masih aja gangguin daun muda kaya gue," Dia berujar seraya menunjuk kearah pak tua itu.

 MY SoulmateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang