Setibanya di akademi militer, Angga membukakan pintu mobil untuk Ryana. Lalu ia mengandeng tangan Ryana.
Keadaannya yang begitu gelap membuat Ryana takut dan semakin mengeratkan genggamannya seraya menelenggelamkan kepala di pundak Angga.
"Gak usah parno gitu ah Ryn," Goda Angga sambil mengacak-acak rambut Ryana. Dan Ryana hanya mendengus kesal.
Lalu kemudian Angga mengajak Ryana untuk masuk ke dalam Aula yang penuh gelak tawa dan tempat pestakorps itu berlangsung.
Meja-meja bundar dengan taplak meja berwarna merah membuat kesan elegan ruangan tersebut.
Ryana menatap ke sekelilingnya.Lalu Angga menarik lengan Ryana sangat kuat ke meja yang berada di tengah - tengah.
"Kenalin ini rekanitaku, namanya Ryana Novita Tungadewi," Angga menoleh ke Ryana dengan tatapannya yang lembut dan penuh cinta. Wajah Ryana merona karena di perkenalkan seolah - olah dia sudah resmi menjadi milik Angga.
Ryana mengulurkan tangannya dan bersalaman dengan beberapa taruna teman seleting dan junior Angga beserta pasangannya.Setelah itu mereka berdua memilih duduk bersama dengan para taruna dan pasangannya. Karena terlalu asyik mengobrol, Ryana tidak menyadari kalau Angga sudah tidak ada di sampingnya.
Ia bangkit dari tempat duduknya dan menyapukan pandangannya ke setiap titik sudut Aula. Tapi ia tetap saja tidak menemukan keberadaan Angga.
Beberapa menit kemudian,
Ryana mendengar suara berat yang sangat familiar di telinganya melalui sebuah mic.Ia menoleh ke arah pentas dan benar adanya pemilik suara itu ialah Angga yang sedang memegang gitar dan tersenyum ke arah wanita manja itu.
"Cek cek, okhom. Maaf untuk semuanya, kalian bisa lihat kesebelah kanan! wanita yang sedang berdiri menatap saya, ia seorang wanita yang begitu sempurna bagiku. Alasan saya berada di pentas ini ingin menyampaikan sebuah puisi. Untuknya," Ucap Angga dengan suara lirih seraya menunjuk kearah Ryana.
Tubuh Ryana bergetar hebat setelah mendengar ucapan Angga tadi. Semua darah yang ada pada tubuh nya seakan di pompa naik ke atas pipi, hingga wajahnya memerah. Entah menahan malu atau terlalu bahagia.
Kemudian Angga memulai memetik gitar dan mulai membaca puisi itu dengan suara yang merdu dan begitu romantis.
CINTA SESUNGGUHNYA
Kamu hadir membawa warna baru
Kamu obati luka ku tentang masa lalu
Kamu mampu mengubah kehidupanku
Jauh lebih baik dari kehidupan yang laluKamu manusia sederhana yang mampu memberikan cinta yang luar biasa
Cinta yang tak mampu di ungkapkan oleh kata kata
Mendengar apa yg tidak dikatakan
Mengerti apa yang tidak di jelaskanAngga menatap Ryana sekilas dan tersenyum lembut.
Terimakasih cinta....
Atas segala hal yang kamu berikan
Cinta yang tulus dan juga pengajaran tentang berbagai hal
Kamu telah mengajarkan apa itu menghargai, menerima, bersyukur, ikhlas dan mandiri
Kini ku mampu berdiri sendiri dengan tenang melewati semua permasalahan pribadi
Dan kini aku telah mengerti apa itu hidup dan juga cinta sejatiBerharap setiap mimpi akan menjadi nyata
Hidup bahagia bersama selamanya
Semoga rasa antara kita takkan pernah pudar bersama sang waktu
Sehingga Tiada celah bagi cinta yang lainnyaDia mengakhiri puisi itu dengan petikan gitarnya yang terdengar sangat indah. Lalu diiringi dengan riuh tepukan dari para taruna dan para tamu yang hadir.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY Soulmate
RomanceTuhan? terimakasih telah memperkenalkan aku dengan dia, seorang laki-laki yang selalu sabar untuk merubah sifat ke kanak-kanakanku. -Ryana Novita Tungadewi- Tidak adil! Kata-kata itu enyah seketika saat aku tahu kalau dia tidak seburuk itu. Dia wani...