Selimut Tetangga

127 16 2
                                    

Dirumah keluarga abi remon dan sang istri umi jini

"Bismillah hirrahman nirahim"

"Yaasin..."

"Lah, kok yasinan sih? Kita kan mau makan anak-anak" kata umi jini

'Emang salah asuhan ini bocah pada'--remon

'Apa waktu bikin mereka si abi salah masuk ya?'--umi jini

'Kita kebanyakan makan micin umi'--anak-anak

"Efek maljum, mi" kata remon

Author and readers be like:(ಥ_ಥ) (^O^)

'Jangan negatip tingking, latar waktu dan suasana disett pas lagi maljum'--author

'Yah. Kita mah emang otak yadong aja'--readers

Sementara itu jini cuma ngeliatin remon sambil diem. Pengen rasanya nancepin itu piso yang lagi dia pegang ke perutnya remon. Yaiyalah, orang lagi mau makan malah bahas maljum kan










Ena.









Jadi pengen.










Tapi nanti









Anak nambah satu.

Si remon yang sadar akan tatapan dewa kematian dari umi jini cuma ketawa, iya cuma ketawa. Ketawa macem minta disiram air keras

"Yaudah baca doa yang bener" kata remon

"Allahumma bariklana~~" sambung sendiri

Berbeda dengan keluarga sekop, tetangga mereka. Keluarga abi remon lebih sedikit beruntung, iya, sedikit. Selain jumlah anggota keluarga yang total hanya 7, abi remon juga bekerja di pabrik tahu bulat milik kang suho, seorang pengusaha tahu bulat papan triplek /g papan atas yang sudah mengekspor tahu bulat jualannya hingga planet uranus. Keuntungan menjual tahu bulat sangat lah besar hingga membuat kekayaan akang suho semakin berlipat ganda. Udah punya bini sih tapi masih tetep punya otak yadong. Kalo mandi paling lama, soalnya nyabun dulu. Sedia hape, chargeran, dan earphone setiap saat bakal nonton video kalo lagi bosen.

Hari ini lauk makan keluarga abi remon sama seperti yang kemarin; nasi pake tahu bulet ditaburi micin. Sama halnya dengan mak juju, umi jini dapat mensiasati kekurangan dana dalam rumah tangga dengan berbagai makanan yang sama tapi judulnya yang dibedain.

'Biasalah ibu-ibu kalo ngumpul berbagi tips and trik'--juju

'Alhamdulillah, triknya bermanfaat sist'--jini

"Umi, bang Agus mana?" Tanya imin

"Eh, iya juga ya. Dari tadi Umi gak sadar masa." Kata umi. "Panggil sana"

"AGUSSS!" teriak imin

"Kok teriak-teriak sih min?" Kata jehop

"Kata umi kan Panggil"

"Bener si"

Tak lama muncul lah sesosok penampakan /g Agus maksudnya. Ia membawa hape ditangannya. Tenang itu bukan setan narsis cekrek kemana-mana bawa hape. Dia Agus yang abis dengerin musik.

"Bang Agus abis dari mana?" Tanya kuki

'Baru mau duduk, udah diwawancara aja'--agus

"Abis dari kamar, kuki"

"Ohh...seperti itu. Abis ngapain?"

"Mandi" jawab tae ngasal

"Emang dikamar kita ada kamar mandinya ya Bang tae?"

SEVENTEEN STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang