Judul :Para Pemburu Hantu
Tema : para pemburu hantu
Genre: Horor
By : Andi_Itta"Kalian dimana?" tanya Ivana yang panik dalam gelap. Seketika penerangan yang mereka bawa tidak berfungsi. Kelompok itu terpencar dan saling menemukan hanya dengan suara.
"Arghh!!" Suara jeritan Dika membuat semua temannya bergidik. Wanita itu menjerit amat keras namun tidak ada yang bisa menemukannya.
"Aku tak bisa merasakan kakiku!" Teriak wanita itu yang meraba-raba dalam gelap. "Arghh! Ada sesuatu yang merayap di tubuhku! Arghh!!"
Perlahan jeritannya menjadi sangat keras, namun seketika hilang bersama angin.
"Dika? Dika?" Panggil Ivana yang gelisah.
"Sudah kubilang seharusnya kita tidak perlu menerima pekerjaan ini. Aku punya firasat hal buruk akan terjadi." Intonasi Ivana berubah dari merajuk hingga membentak, kemudian suara tubuh dan tulang yang remuk.
"Arghh!! Darah! Darah!" teriak Rahma yang sedari tadi memegang tangan Ivana dalam gelap. Dia sadari kini dia tidak lagi memegang wanita itu. Dirasakannya darah kental dan tulang yang masih basah.
"Rahma tenang! Kita sudah sering mengalami situasi seperti ini. Entah apa yang akan terjadi, tapi kesempatan kita akan berkurang jika kita panik." ucap Shan yang dengan sigap mendatangi Rahma.
Shan berusaha menenangkan Rahma yang kini menangis dengan tubuh gemetaran.
"Aku tidak bisa... Dika... Ivana... Mereka mati." tangis Rahma dalam pelukan Shan. Tubuhnya bergetar hebat dengan keringat dingin yang merobek jiwanya.
"Arghh!! Kakiku!!!" Teriak Rahma mencengkeram lengan Shan.
"Rahma!" Shan berusaha mencari tumpuan. Dia tidak bisa melihat apa-apa namun Rahma seperti ditarik dan kini kakinya tidak lagi memijak tanah.
"Shan!! Arghh--" Suara daging yang robek disertai dengan percikan darah yang mengenai wajah Shan membuat wanita itu kehilangan harapan.
"Rahma? Rahma?" Shan meraba tangan Rahma. Shan menelusuri tubuh gadis itu dan menemukan genangan darah di tanah. Tidak ada kaki. Hanya pinggang ke atas.
Spontan wanita itu teriak sekeras-keras mungkin. Jeritannya meraung-raung dalam keheningan suasana sekitar.
Seketika Shan didekap oleh satu-satunya teman yang tersisa. Red. Pria itu menutup mulut Shan dan menghentikan teriakannya.
Shan tidak bisa berbuat apa-apa lagi selain bersandar pada Red. Mereka berdua telah kehilangan banyak hal. Teman-teman yang berjuang bersama gugur satu per satu dengan sadis.
"Hush.. Tenang.. Tenang ya... Kita pasti bisa keluar dari sini." Ungkap Red pilu. Mengusap kepala wanita itu dengan tangannya yang hangat di tengah kedingi an.
"Aku janji.. Kita pasti bisa kelu-" Hening. Kalimat yang tidak berhasil diselesaikan. Tubuh jatuh tergeletak di tanah. Meninggalkan janji buta yang bahkan kalimatnya tidak lengkap.
Sekujur tubuh pria itu dipenuhi darah. Dalam ketakutannya Shan mendengar sesuatu. Gigitan. Isapan. Seperti mengunyah dengan lahap.
Seketika senter yang tadi dipegang Shan berfungsi. Dia arahkan menuju tubuh Red. Kenangan terakhir yang dilihatnya, tubuh Shan menjadi santapan segerombolan makhluk.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Ghost Hunter
HorrorPara pemburu hantu hadir, dengan berbagai macam peristiwa yang menyeramkan. *** Divergent writers kembali dengan challange yang di berikan untuk para penguninya. Kali ini, mereka akan di tantang untuk menulis karya dengan genre horor.