*Kendall PoV*
"Mom,apa hidupku memang harus seperti ini?" gumamku. Tidak terasa, Aku sudah menangis disini kurang lebih satu jam.
"Bahkan, tidak ada yang mau mengurusku. Aku dilempar kesana kemari mom. Aku tidak suka!"
Sesak. Itu yang kurasakan saat ini. Entah seperti apa mataku sekarang, Aku tidak peduli. Hanya pelukan mom yang aku inginkan saat ini.
"Aku sangat merindukanmu Mom!"
TOK TOK TOK
"Ada orang didalam?" suara seseorang terdengar. Aku segera menghapus air mataku dan menenangkan nafasku
"Tunggu sebentar"
Aku mencuci mukaku untuk mengurangi efek menangis pada mataku dan segera membuka pintu
"Oh, jadi yang didalam itu kau Kendall. Aku pikir siapa. Are you okay Ken? Sepertinya Aku mendengar suara tangisan dari dalam" katanya
"Aaah. No problem Greece." ucapku sambil tersenyum.
"Are you serious?" tanyanya lagi
Aku mengangguk
"Yeah. Aku duluan ya""Okay"
Kamar. Itu tujuanku sekarang. Aku akan mengemasi barang-barang. Karena, pasti si tua Mr. Howard itu akan datang
Aku mengambil koper yang ada di bawah ranjangku.
"Hei Ken, what are you doing?" tanya Jessie. Sejak kapan dia disana? Mungkin kebisingan ini telah mengganggu tidur siangnya.
"Mengemas barang" jawabku singkat
Ia bergegas turun dari ranjang diatasku.
"Ya maksudku, untuk apa? Apa kau ingin pergi dari sini?""Yeah. Sepertinya begitu."
"What? Tapi, kenapa?" Ia beranjak duduk di ranjangku. Raut wajahnya mulai cemas.
Aku menceritakan semuanya. Wajah Jessie menampakkan ketidak percayaan
"Berarti, kau benar-benar akan meninggalkanku Kendall?" mata Jessie mulai berkaca-kaca
"Sebenarnya aku juga tidak ingin pergi dari sini. Ini harus ku lakukan Jess. Maafkan aku."
Kami berpelukan. Aku benci suasana ini sejak dulu
Pelukan terlepas, kami menghapus air mata dan mulai tertawa. Sahabatku satu ini memang gila.
"Kau harus sering mengunjungiku! Don't forget it" katanya dengan nada mengancam
"Baiklah Jess-ku yang bawel! Apa kau tidak punya kenang-kenangan untukku?" tanyaku memecah kesedihan
Dia terlihat berpikir. Ia berdiri, bergegas menuju nakas dan mengambil sesuatu didalamnya.
"Diary?" tanyaku
"Ya. Ini untukmu. Aku punya kembarannya." katanya sambil tersenyum
Tanganku bergegas meraihnya. Diary yang unik.
"Sepertinya kau sangat menyukai one direction Jess. But, Thank you very much Jess." ucapku dan dibalas senyuman olehnya
"Kendall, he's come. Apa kau sudah menyiapkan kebutuhanmu?"
Kami menoleh. Ternyata itu suara Ms. Danny.
"Yeah. Aku sudah siap"
Ms. Danny tersenyum dan memanduku menuju Mr. Howard.
Aku dan Jessie berdiri dan mulai mengikutinya.seraya menarik koperku.Terlihat seorang lelaki berjas duduk di kursi ruang tengah. Aku yakin pasti itu Mr. Howard
Menyadari kedatangan kami, Ia pun berdiri kemudian tersenyum
"Hai Ken, how are you?" tanyanya
"Fine"
"Okay Ms. Danny. Thanks for your help. Kendall, we have to go now!" katanya tegas.
"You're welcome Mr" jawab Ms. Danny
Mr. Howard mulai berjalan keluar melewati satu persatu penghuni panti ini.
Aku kembali memeluk Jessie
"Bye Jess. Please don't forget me! Jaga dirimu dengan baik""Jaga dirimu juga Ken! Kumohon, jangan ada air mata lagi" katanya dan dijawab anggukan olehku
Ini saatnya pergi
Aku menghela nafas, berusaha berpikir positif tentang semua ini.
"Aku tidak mempunyai teman kecuali Jessie disini. Jadi untuk apa aku bersedih karena meninggalkan panti ini?" pikirkuMobil range rover hitam terparkir tepat di depan pagar. Supir membukakan pintu untukku dan Mr. Howard.
Lambaian tangan dan senyum Jessie masih terlihat dari sini. Sejak dulu, Ia selalu menyembunyikan kesedihannya. Sama seperti yang aku kenal
"Jess, I love you so much"
Mobil pun melesat membelah jalan ditengah pepohonan rindang.
"Welcome London yang ramai dan panas~"
~~**~~
Mohon tinggalkan jejak kalian:v
Karena vomentnya sangat ditunggu~
KAMU SEDANG MEMBACA
What? 1D?
FanfictionBayangan masa lampau selalu berlalu lalang dipikirannya. Membuat Ia merasa bersalah dan lelah dengan kesendiriannya selama ini "Mom, I miss you" -Kendall Anastasia Jenner "Dasar gadis kampungan" -Harry Edward Styles "Gadis yang menarik" -Niall James...