Meet

24 4 0
                                    

"Author PoV"

"This is your home now!" seru lelaki berumur itu setelah sampai di aula rumah. Yang diajak bicara masih mematung. Berdiri dibelakang Mr. Howard dengan mulut menganga. Rasa lelahnya hilang terganti oleh rasa kaget dan takjub

Bola matanya terus bergerilya menjelajahi tiap sudut ruangan.

"Apa aku akan tinggal disini hanya bersama lelaki tua itu? God! Luas rumah ini saja tiga kali lipat luas rumahku dulu!" pikir Kendall

Mr. Howard tersenyum kecil melihat tingkah Kendall.

"Ms. Grace! Antar Kendall ke kamarnya. Dia butuh istirahat" perintah Mr. Howard pada perempuan paruh baya didepannya

"Baik tuan. Mari nona, akan saya antar" katanya sambil meraih koper Kendall

"Egh, tidak usah. Biar aku yang bawa" elak Kendall

Wanita itu tersenyum dan berjalan menaiki tangga melewati kamar satu persatu. Kendall tetap setia dibelakangnya.

"Miss, apa aku boleh bertanya?"

"Tentu nona"

"Apa Mr. Howard tinggal sendiri di sini?" tanya Kendall.

"Tidak nona, Ia tidak tinggal disini. Hanya terkadang, Ia menginap beberapa malam di rumah ini"

Kendall mengangguk anggukan kepalanya. "Tapi kenapa Mr. Howard membawaku kesini?"

"Tapi, mengapa kamar disini banyak sekali miss?" tanya Kendall lagi

"Ini kamarmu nona. Silahkan beristirahat, jika membutuhkan sesuatu jangan sungkan untuk memanggilku" jelasnya kemudian tersenyum dan pergi

Tidak terasa, Kendall sudah berada didepan sebuah kamar sederhana. Ia melangkahkan kaki memasuki kamar tersebut.

Nuansa putih langsung menyambut mata Kendall yang lagi-lagi dibuat menganga oleh ini semua

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nuansa putih langsung menyambut mata Kendall yang lagi-lagi dibuat menganga oleh ini semua.

Ia kembali menyapu seisi kamar.
Sangat bertolak belakang dengan tampilan luarnya.

Terlihat ranjang berukuran king size dan satu set perlengkapan mewah disana.

Kendall menghempaskan tubuhnya di kasur. Menghela nafas dan memejamkan mata.

"Mom, Aku tidak tau apa yang akan terjadi selanjutnya. Tolong tetaplah bersamaku mom" gumam Kendall.

3 jam perjalanan tadi membuatnya lelah dan akhirnya terlelap.

~~**~~


Rasa lapar yang mengganggu. Kendall terbangun dari tidurnya karena cacing di perutnya.


Kruyuuk


Perutnya berbunyi lagi. Wajar saja, Ia belum diisi sejak pagi tadi. Dan sekarang sudah pukul 10 malam.

"Kenapa dia harus tinggal disini!?" suara serak lelaki terdengar tidak terima

"Itu sudah keputusanku. Ia pantas mendapatkan ini" balas suara lain dengan nada tegas

"Ada keributan apa itu?" gumam Kendall. Rasa ingin tahu dan lapar membawanya turun menemui suara keributan.

Benar saja. Ada sekumpulan lelaki sedang duduk diruang santai. Wajah mereka kelihatan tegang.
"Mr. Howard? Ada apa ini? Dan mereka senua siapa?" tanya Kendall bingung

Semuanya serempak menoleh keasal suara. Termasuk lelaki berambut pirang yang Kendall temui waktu itu

"Kau akan tinggal disini Ken. Bersama mereka." jelas Mr. Howard

"What? Aku saja tidak mengenal mereka. Bagaimana bi-" kata Kendall

"Heh gadis kampung! Apa menurutmu kami akan setuju jika kau disini!?" ucap lelaki berambut curly dan bermata biru hazel

"Harry, jaga bicaramu!" tukas Mr. Howard

Ia menatap Kendall
"Mereka ini One Direction Ken. Apa kau tidak mengetahuinya?"

Kendall menggeleng

"Aku tidak keberatan jika dia disini" lelaki berambut pirang itu angkat bicara

Sekarang giliran lelaki berambut hitam yang sedang bermain game di gadget-nya
"Yeah, menurutku itu juga tidak terlalu bermasalah"

"Bagaimana dengan kau Lou?" tanya Mr. Howard

"Jika yang lain setuju, aku bisa berbuat apa?" katanya

Semua terdiam memandang lelaki curly itu.
"Ck! Whatever!" decaknya

Ia langsung menaiki tangga menuju kamarnya dan membanting pintu secara kasar

Mr.Howard menghela nafas.
"Oke, night guys. See you tommorow"

Mereka semua tak menggubris. Mereka langsung naik dan menuju kamarnya masing-masing

"Night Mister"
Ya. Kecuali lelaki pirang itu

Mr. Howard tersenyum kemudian pergi. Sepertinya Ia akan tidur dirumah ini.

"Hei Kendall! Kita bertemu lagi" sapanya

Kendall hanya tersenyum.

"Oh ya, namaku Niall" katanya lagi sambil mengulurkan tangan

Kendall menyambut tangannya
"Yeah. Hai Ni"

"Apa kau lapar Ken? Sebenarnya aku mendengar suara perutmu daritadi" ucapnya tepat sasaran. Yang diajak bicara hanya mengangguk

"Tunggu sebentar"

Niall menuju kulkas terdekat, mencari makanan yang layak dimakan.

"Ini. Makanlah" katanya seraya menyodorkan sebungkus burger dan coca cola

"Thanks"

Kendall pun makan dengan lahap sambil sesekali mengobrol dengan Niall.

"Kau ini sangat imut Ken"

~~**~~

Don't be silent readers guys..

What? 1D?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang