First Day

14 4 0
                                    

*Author PoV*

"Ayo mom! Cepatlah! Pasti nenek merindukanku" kata gadis kecil berumur 9 tahun

"Tunggu sebentar Ken. Kylie belum siap" teriak Mom dari kamar Kylie -adik Kendall

"Baiklah. Aku akan menunggu di mobil" ucap Kendall

Ia berlari menuju mobil jazz ayahnya. Tas punggung kecil miliknya bergoyang seiring pergerakannya.

"Dad, apa rumah nenek sangat jauh?" tanyanya polos

Robbie menengok ke bangku sebelahnya. Tempat Kendall duduk
"Tidak jauh Ken. Hanya diujung jalan" ucapnya sambil cekikikan

Wajah Kendall nampak sangat polos
"Sungguh dad?"

Dad hanya mengangguk

"Tapi, tahun lalu pantatku sakit saat kita kerumahnya. Itu berarti rumahnya jauh kan dad. Kau berbohong!" jelas Kendall. Bibirnya sudah maju beberapa senti.

Tawa Robbie makin pecah melihat tingkah anaknya itu. Ia memeluk Kendall dan mencubit hidungnya

"Baiklah Ken. Dad salah. Maafkan dad yaa?" kata dad dengan wajah memelas sambil mengulurkan jari kelingking

Kendall terlihat menimbang keputusannya.
"Okay dad. Tapi jangan lakukan lagi ya? Aku tidak suka" ucapnya seraya menyambut tangan dad

"Yeah. I'm promise princess"

~~**~~

Kendall terbangun dengan perasaan sesak. Mimpi tentang masa lalunya datang lagi. Hampir setiap malam

Ia melihat jam dinding yang tergantung cantik disana. Pukul 5 am. Pantas saja matanya tidak bisa terpejam lagi

"Lebih baik aku membantu Ms.Grace memasak" gumam Kendall

Ia mengendap-endap menuju dapur karena tidak ingin mengganggu penghuni lainnya yang masih terlelap. Suasana masih sangat gelap dan dingin.

"Mungkin dengan feeling, dapur bisa kutemukan" gumamnya

Kendall seperti mendengar suara kegaduhan dan benar saja, itu ruangan yang Ia cari.

"Ms. Grace, ada yang bisa kubantu?" tanya Kendall

Wanita itu tampak terkejut
"Mengapa kau sudah bangun nona?"

"Hm.. Aku sudah terbiasa bangun pagi. Jadi mulai sekarang aku akan membantumu memasak setiap hari. Oke?" jawab Kendall

Ms. Grace terlihat berpikir
"Tapi tuan Howard menyuruhku untuk melayanimu." 

"Tidak apa. Ini semua kan keinginanku" jelas Kendall

Ms. Grace hanya tersenyum. Ia tidak bisa menolak permintaan Kendall.

Mereka pun mulai memasak untuk sarapan dan makan siang sambil diselingi oleh obrolan ringan.

Kendall tak habis pikir. Rumah semewah ini hanya diurus oleh Ms. Grace. Sungguh tidak berperikemanusiaan

"Miss! Kenapa kau mau bekerja disini? Maksudku, rumah ini sangat besar. Dan kau hanya mengurus rumah ini sendirian. Apa tidak kelelahan?" tanya Kendall

"Aku sudah disini sejak lama nona. Sejak mereka belum terkenal. Dan aku menyayangi mereka seperti anakku sendiri. Maklum saja, suamiku sudah meninggal dan aku tidak akan bisa punya anak karena rahimku sudah tidak ada. Jadi walaupun lelah, aku menganggapnya sebagai hiburan" jelasnya panjang lebar

Kendall tertegun. Ternyata masih ada orang lain yang kesepian. Dan bahkan orang itu lebih tegar menjalani hidupnya.

1 jam...

2 jam...

"Wow! Kendall kau bisa memasak!?" teriak sesosok lelaki didepan pintu dapur

"Ish kau Niall! Mengagetkan saja!" protes Kendall. Ia cukup terbiasa dengan keberadaan lelaki pirang itu

"Hahaha, apa yang kau masak Ken? Sepertinya sedap sekali" tanya Niall. Hidungnya sedang menjelajahi bau-bau yang menyeruak

"Ini cream sup. Apa kelihatan enak?" tanya Kendall balik

"Waah. Aku suka sekali sup Ken!" kata Niall

"Sudah matang semua. Mari kita siapkan ke meja makan" ucap Ms. Grace

"Oke miss" tanggap Niall

Niall memang suka membantu Ms. Grace saat weekend seperti ini. Apalagi jika tidak ada job manggung untuk 1D.

Meja makan sudah terisi oleh enam porsi sup buatan Kendall dan makanan lainnya.

Niall sudah selesai dengan tugasnya. Ia mengambil ancang-ancang dan mengambil nafas dalam.
"HEI! SEMUANYA BANGUN! MARI KITA SARAPAN BERSAMA!!" teriaknya

Kendall mengerenyit sambil memincingkan mata kearah Niall dan hanya dijawab cengiran olehnya

"Apa caramu akan berhasil?" tanya Ms. Grace

"Emm maybe" jawab Niall sambil mengendikan bahu

"Sepertinya kau gagal Ni, ayo kita makan duluan saja" ucap Kendall

Seorang lelaki keluar dari kamarnya. Itu Louis
"Ugh. Bau apa ini? Enak sekali"

Ia turun, mengambil tempat dimeja makan dan segera melahap sup

"Hei Li, Har. Kalian harus mencoba ini. Enak sekali" teriak Louis dengan suaranya yang khas

Satu persatu pintu kamar mulai terbuka. Menampilkan sosok-sosok penghuninya

Mereka turun bersama-sama dan mengambil tempat masing-masing.

"Wah! Baunya sedap sekali." ucap Mr. Howard

"Let's eats" kata Niall

Semua makan dan satu persatu berkomentar tentang cream sup itu

"Ini enak." ucap Mr.Howard

"Lumayan" kata Harry singkat

"Ms.Grace, I Love You!!" pekik Liam lebay

Niall angkat bicara
"Kendall kokinya. Bukan Ms. Grace"

Semua tertegun dan sekarang Kendall-lah yang dipuji. Hanya Harry yang diam dan berlalu pergi

"Har, habiskan sarapanmu dulu!" perintah Mr. Howard

"Habiskan saja. Aku tidak lapar" jawabnya

"Kenapa dia?" tanya Niall polos

Louis menjawab
"Taylor minta putus"

Dari percakapan diatas, Kendall dapat menyimpulkan bahwa:
-Sup buatannya enak
-Niall lelaki ter-friendly
-Harry orang yang tidak sopan,jutek,dan ketus

-Hubungan Harry dan Taylor dalam masa tenggang.

~~**~~

Happy reading. Sorry kalo typo bertebaran

Ps: Niall ngakak mulu, gigi    ga kering apa:v

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 30, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

What? 1D?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang