Jimin berjalan ke arah kamar nya sambil menggendong anak kecil perempuan yang kau berikan 1 tahun yang lalu
Jimin membuka laci yang berada di sebelah kasurnya dan kasurmu, masih dengan menggendong anak kecil perempuan.
Flashback
Hari ini kau akan pergi jalan-jalan bersama jimin.
"Oppa aku udah siap" Ucap mu saat turun dari kamar mu sambil menggendong anak mu dan jimin
"Ayo kita berangkat" Ucap jimin sambil mengambil Jaeehi (nama anak mu dan jimin)"
Jaeehi hanya bisa tertawa saat di gendong oleh jimin.
"Ayo kita masuk mobil"
"Ok" Ucap mu sambil menggandeng tangan jimin
----
Saat kau dan jimin sedang bercanda di dalam mobil, tiba-tiba ada mobil dari arah berlawanan menabrak mobil yang kalian pakai pergi jalan-jalan.
Sebelum mobil kami meledak, ada pengemudi mobil yang menyelamatkan kalian, orang itu langsung menelfon ambulan.
Tak lama kemudian ambulan datang, kau langsung di bawa ke dalam ambulan di temani jimin dan anak mu. Ya, kau tidak menyadarkan diri sedangkan jimin ia hanya berdarah di bagian kepala dan anak mu hanya berdarah di bagian kaki.
---
Kau sudah di rumah sakit atau lebih tepat nya sudah di kamar rumah sakit. Kau masih tidak menyadarkan diri, jimin sudah di samping mu, sedangkan anak mu sedang di ruang main bersama suster di sana.
"Cepat bangun Y/N, Jebal..." Ucap jimin sambil memegang tangan mu.Jimin terus menerus mengucapkan kata itu, sampai-sampai ia tertidur di samping mu.
Setelah jimin tidur sekita 25 menit, ia bangun dan berniat untuk ke kamar mandi sebentar. Namun saat ia mau memegang gagang pintu kamar mandi, tiba-tiba monitor yang ada di samping mu berbunyi dan terlihat garis lurus. Ya, itu berarti jantung mu berhenti
Jimin langsung berlari ke arah mu dan menekan tombol yang digunakan untuk memanggil perawat atau dokter. Setelah beberapa kali jimin memencet tombol itu, akhirnya seorang dokter dan 2 perawat datang.
"Dok...tolong selamat kan dia"
"Saya akan berusaha menyelamatkan nya, tapi tolong anda tunggu di luar"
Jimin keluar dari ruangan itu dengan muka khawatir nya, tak lama dokter dan perawat nya keluar dari ruangan itu, dan jimin langsung menghampiri dokter dan perawat itu.
"Dok...bagaimana istri saya?!"
"Maaf...kami tidak bisa menyelamatkan nya...Bersabar lah"
"Tidak mungkin, dok jangan bercanda!!"
"Maaf.."
Dokter dan perawat itu langsung meninggalkan jimin yang sekarang sudah mengeluarkan air mata nya.
Kau sudah di pindahkan ke kamar jenazah, jimin membuka ruangan itu pelan, dan tatapan nya langsung tertuju pada ranjang yang ada di dinding.
Jimin membuka kain yang menutupi mukamu, sedetik setelah jimin membuka kain itu, ia langsung menangis.
----
Kau sudah ada di dalam peti yang siap membakar jenazah mu di dalam nanti.
Keluarga mu semua telah berkumpul, mereka masih menangis, sambil melihat peti milik mu yang sudah siap untuk di bakar
Flashback off
Jimin menemukan amplop kecil yang ada di laci sebelah kasur miliknya.
Jimin membuka amplop itu, tapi sebelum ia membuka amplop itu, jimin menyimpan Jaeehi di sofa yang tak jauh dari kasur.
Jimin membuka surat itu dan membaca nya
"Aku selalu bermimpi agar aku bisa menikah dengan namja yang bernama jimin, ia adalah namja yang sangat imut, tampan. Ia adalah member boyband BTS, jika aku memang akan menikah dengan nya aku akan memberi nya anak kecil perempuan yang lucu seperti ayah nya, tapi jika aku memang tidak akan menikah dengan nya, makan aku akan mengakhiri hidup ku"
Jimin meneteskan air mata nya dan membiarkan kertas itu basah dengan air mata nya.
"Kau telah memberiku anak kecil perempuan yang lucu, tapi kau malah pergi meninggalkan ku dan jaeehi, aku janji aku akan menjaga dan merawat jaeehi dengan baik, tenang lah kau disana" ucap jimin dalam hati.
End...
Hai...i'm back, cerita nya bikin baker gak? Bikin nangis ga? Pasti GAJE...
Jangan lupa Voment😘
GOMAWO💖
KAMU SEDANG MEMBACA
Good Bye My Idol~
Random-Cerita ini bukan ber maksud untuk menyuruh kalian untuk melupakan Idol / bias kalian, Ini akan terjadi koq di masa depan nanti. -Untuk berkhayal saja, agar terbiasa saat ada ujian seperti ini😂