Kecelakaan

597 40 4
                                    

Pairing :

* Kim Joon Myun
* Kim Tae Yeon
* Byun Baek Hyun
* Tiffany Hwang
* Park Chan Yeol
* Jessica Jung
* Do Kyung Soo
* Sunny
* Kai &
* Yoona
* Oh se Hun
* Seo Hyun

Genre : Comedy, romance, friendship, Fantasy , Schoollife

Rating : PG 15

Lenght : Chapter

Happy reading

________________________________

Pelajaran hidup hari ini adalah Jika kau berkulit hitam, berhidung pesek, dan tidak berpengalaman jangan melakukan aegyo. # Maaf kan author#
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Murid-murid di kelasnya bersusah payah menahan tawa karena tak ingin bernasib sama seperti sehun. Pelajaran hidup dari Choi saem selalu aneh dan tidak bermutu, tapi itulah Choi saem. Chanyeol menutupi wajahnya dengan buku lalu tertawa tanpa suara. "Kasihan Kai." Ucapnya dalam hati.

^_~bbuing bbuing^_~

"Yaa, Kim Jong In, kau tau apa pelajaran hidup hari ini?" Tanya Chan yeol. "Memangnya apa?" Tanya Kai.

"Jika kau berkulit hitam, berhidung pesek, dan tidak berpengalaman jangan melakukan aegyo... Muahahahhahahahahhaha......" Chan yeol tertawa heboh setelah menirukan perkataan Choi saem tadi di sekolah. "Kau tau? Secara tidak langsung Choi saem melarangmu melakukan aegyo." Tambah Baekhyun lalu menyusul Chanyeol tertawa terbahak-bahak.

Kai menatap dua makhluk nista di hadapannya dengan death glare terbaik yang dia miliki. "Dasar! Memangnya kau akan terlihat imut saat melakukan aegyo eoh?" tantang Kai pada Chan Yeol dan BaekHyun. "Tentu saja! Bbuing bbuing!" keduanya beraegyo ria menampilkan wajah yang teraaaammmaaat imut. Akhirnya Kai pun hanya bisa pasrah menerima kenyataan bahwa dia tidak pantas melakukan aegyo.

Sehun yang sedang menyetir sempat menoleh ke belakang untuk melihat kelakuan teman-temannya. "He, tidak usah lihat ke belakang! Berkonsentrasi saja pada jalan!" Suho mentoel kepala Sehun dengan jari telunjuknya. " Sehun-a, lihat ini ! Muahahahahhaha...." Chanyeol menyodorkan ponselnya ke arah Sehun. Sehun yang sedang menyetir pun memutar kepalanya sejenak untuk melihat apa yang ditunjukkan Chan yeol. "Muahahahahhahahaha....." Sehun tertawa terbahak-bahak sambil memutar kembali tubuhnya menghadap jalan.

Sementara itu SNSD sedang dalam perjalanan pulang ke rumah sejak pulang dari sebuah pesta kecil yang mereka adakan tiap minggu. Tiffany memejamkan matanya berusaha menikmati alunan music dari earphone, Sunny tidur memeluk bonekanya, Taeyeon sibuk memainkan ponsel, Yoona membaca buku tebal, Seohyun memainkan IPADnya sementara Jessica mereka biarkan menyetir.

Berkali-kali Jessica terkantuk-kantuk karena tidak ada yang mengajaknya berkomunikasi. Ya, dia akan sangat mengantuk apabila sedang dalam suasana hening.

TIIITTT TIIITTT TIIIITT sehun mengklakson mobilnya yang baru ia sadari sudah sangat dekat dengan dashboard sebuah mobil berwarna putih. Ia baru sadar karena sejak tadi sibuk tertawa karena Chan yeol.

Jessica yang baru tersadar akan bunyi klakson keras langsung sadar dari tidurnya. Matanya melebar melihat dashboard sebuah mobil berwarna merah hanya berjarak tiga centimeter dari mobil yang sedang ia bawa. "JESSSIIICCAAAA!!!!" teriak member SNSD yang lain. BRRUUUKKKK! Kedua mobil itu saling bertubrukan hingga salah satu mobil terbalik dan menimbulkan bunyi yang amat keras. Orang-orang di sekitar lokasi itu mulai mendekat. Mereka mengerubungi kedua mobil yang terlibat kecelakaan tanpa berani menolongnya. Beberapa dari mereka menelepon polisi dan rumah sakit.

Di tengah hiruk pikuk itu, berdiri seorang namja bermata panda tak jauh dari lokasi kecelakaan, namja itu menatap tajam ke arah dua mobil itu. Matanya mengikuti gerakan cahaya biru menembus tubuh-tubuh korban kecelakaan seolah ia mengarahkan kemana cahaya biru itu harus masuk. Tak ada yang melihat pemandangan cahaya biru itu kecuali dia. Namja itu tersenyum sinis lalu berbalik meninggalkan lokasi.

^_~bbuing bbuing^_~

Author's POV

Pukul 21.00 KST, rumah sakit Gyong phil ramai penuh dengan hiruk pikuk keluarga korban kecelakaan lalu lintas yang terjadi setengah jam yang lalu. Lorong rumah sakit gaduh penuh dengan tangisan keluarga korban. Suasana di tempat itu begitu ramai mengingat kini dua belas kamar terisi penuh oleh korban kecelakaan. Dokter dan suster berjalan keluar masuk sibuk dengan kegiatan mereka di ruang rawat pasien.

"Chagi, eotteokhae???" seorang ajumma menangis di pundak suaminya mengingat sekarang putra kesayangannya tengah tak sadarkan diri di dalam sana. Si ajussi berusaha menenangkan istrinya dengan mengelus pelan rambut yeoja tersebut.

Hal itu tidak hanya terjadi pada mereka. Banyak yang bahkan lebih parah dari mereka, ada yang sampai menangis dengan volume keras tanpa ada yang menemaninya. Tampaknya ajumma itu hanya tinggal berdua dengan anaknya yang kini tengah diperiksa dokter di ruang rawat. Hal itu terbukti dengan menangisnya si ajumma tanpa ada yang menemani dia.

Beberapa dokter keluar dari ruang rawat masing-masing dan hal itu spontan membuat keluarga korban segera mengerumuni dokter-dokter itu.

"Bagaimana keadaan suho anak saya dok?" Tanya ajumma yang menangis di pundak suaminya tadi. "Lukanya memang agak parah, tapi untunglah dia selamat. " seusai ucapan dokter itu, si ajumma tersenyum mendengar anak kesayangannya itu masih selamat.

Sementara itu di sisi lain, seorang ajumma jatuh terduduk di lantai mendengar perkataan dokter di depannya. Anaknya Oh sehun koma dikarenakan sehun mendapat luka paling parah diantara semua korban. Ajumma itu menatap kosong ke sekitar, air matanya meleleh begitu saja. Bahkan saking shock nya, ia tak bisa mengeluarkan tangisannya dalam bentuk isakan. Ia hanya diam tapi air matanya terus jatuh tanpa terkendali.

Para keluarga dipersilahkan menjenguk keluarga masing-masing. Dengan terburu-buru, mereka semua berhamburan ke kamar pasien tak sabar ingin melihat keadaan anak masing-masing.

Tampak saat ini, namja bernama Oh Se Hun terbaring lemah dengan banyak selang yang menghiasi tubuhnya. Tangan kanan dan leher namja itu dibalut gips pertanda tulangnya di kedua daerah itu patah.

Seorang ajumma yang tampaknya adalah eomma namja itu mendekat perlahan masih diiringi derai air mata. Anak kebanggaannya itu tengah terbaring lemah tak berdaya dan dinyatakan koma. Koma, antara hidup dan mati, sungguh menyedihkan melihat anak satu-satunya tengah berjuang melawan maut. Sungguh, eommanya tidak ingin kalau Sehun harus menyusul appanya secepat ini. Umur sehun masih menginjak enam belas, bagaimana mungkin ia bisa merelakan anaknya itu di usia semuda ini.

^_~bbuing bbuing^_~

Baek Hyun's POV

Aku bangun dan mengerjap-erjapkan mataku berusaha membiasakan cahaya lampu yang masuk. Kupandangi daerah sekitar yang menurutku asing ini. Semua putih dan bau obat menyengat menyadarkanku bahwa tempat ini adalah rumah sakit. Aku mulai mengingat kejadian beberapa saat yang lalu dimana mobil yang kutumpangi dengan teman-temanku bertabrakan dengan mobil lain hingga menyebabkan mobil yang sedang kami gunakan terbalik sanking kerasnya menabrak mobil itu.

Aku mendesah nafas panjang. Kupandangi punggung tanganku yang terhubung dengan selang infus yang tergantung di sebuah tiang besi. Mataku melebar begitu menyadari keanehan pada kuku milikku. Kuku ku tumbuh agak panjang dan dicat bening. Sejak kapan aku mencat kuku begini? Kepandangi kuku di tanganku yang lain dan aku sangat shock menemukan kesamaan di kedua kuku jariku tersebut. Aku menjamah puncak kepalaku dan aku hanya bisa menganga lebar saat merasakan rambutku tumbuh panjang. Aku menariknya agak ke depan hingga dapat kulihat rambut gelombang berwarna cokelat terang.

Aku bergegas turun dari ranjang sambil menyeret tiang infus lalu bergegas masuk ke toilet yang ada di ruang inapku sekarang. "AAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!!!!!!!!!" aku menjerit kencang saat melihat pantulan wajahku di cermin. Bagaimana mungkin aku melihat Tiffany di pantulan wajahku sendiri

TBC ~~~~~

________________________

Mainhaeyo kalo masih banyak typo bertebaran
Thank you yang mau baca
Makasih yang udah mau vote dan comment
Jangan jadi silent readers
Tinggalin jejak....... ^^
Thank you
Love you ~~~~~

EXO dan SNSD bertukar jiwa ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang