Mungkin aku bodoh saat itu. Aku lebih memilih berlari. Aku tau Eza mengejarku tapi entah kekuatan dari mana eza tak sanggup menyelip ku.
Aku langsung menghentikan sebuah taksi yang melintas. Dan aku pun meninggalkan semuanya dengan tangisan.
_______________________________
"Hahaha. Gimana Za? Dia lebih percaya gue atau lo? Kasian ya lo"
"Brengsek lo gam"
"Eit udah dong. Ga cape apa lo mukulin gue mulu. Lo mau gue aduin ke dia kalo lo mukulin gue. Yang ada dia makin benci lagi sama lo"
Eza sadar saat ini ia sedang dibenci oleh orang yang paling dia cintai bahkan Eza rela selalu mengikuti kemanapun dia pergi. Tapi apa mau di kata. Orang yang Eza cintai sudah mencintai orang lain. Eza sudah menunggu 1 tahun agar dia melupakan agam. Tapi apa boleh buat. Dia menunggu agam 2 tahun. Sedangkan Eza menunggu dia 1 tahun.
Eza sadar rasa cinta dari dia tak mungkin Eza dapatkan. Eza tak ingin memaksa dia untuk mencintai dirinya.
"Gam gue mohon kali ini aja. Lo jangan sakiti dia. Lo jaga dia, sekarang dia milik lo"
"Baru sadar lo Za? Dia kan emang milik gue. Jadi mending lo pergi sana yang jauh. Kalo bisa gak usah balik lagi"
"Gam. Gue serius, gue bakal pindah ke Jerman besok pagi. Jadi gue mohon bangey sama lo jagain dia. Jangan buat dia nangis"
"Lo mau pergi? Bagus lah kalo gitu"

KAMU SEDANG MEMBACA
Sakit [Selesai]
Short StorySakit? ya itu sudah pasti Mencintai orang yang tak layak untuk dicintai dan mengabaikan orang yang terlalu layak untuk dibalas cintanya.