TAMAN

64 6 2
                                    

Happy reading~
Jangan lupa vote dan coment yak 😉

Tettttttttttttttttt Tettttttttttttt~~ *bel istirahat *.

Aku keluar dari kelas dan menuju kantin sekolah. Di ujung koridor, tampak seorang perempuan berhijab melambaikan tangan nya padaku.

"Mika! " teriak ku. Aku berlari menuju ke arah nya.

"Kamu kemren kemana sih?Katanya mau nemuin aku di perpus,tau nya ngilang gitu deh, huh! ."

"Maaf maaf kemaren mmmm.... Aku lupa kalo ada tugas skolah, jadi aku langsung pulang duluan deh.Gimana kalo nanti sore aja? Aku janji deh nanti kesana nemenin kamu." *berbohong*

"Iya, yaudah tapi seperti kmren ya. Kemungkinan aku ke perpus duluan. Kamu gak boleh telat lho ya. " (cubit pipi)

"Awwww!!  iya iya, jangan nyubit juga kali.Yaudah yuk ah makan. "
Kutarik tangan Mika yg belom sempat menjawab ajakan ku.

"Mau makan apa mik?  Biar aku yg pesan, sekalian nanti aku aja yg bayar deh. "

  
"Mie ayam sama es jeruk deh dit. "

"Ok, tunggu sebentar ya. " ku bulat kan ibu jari dan telunjuk ku bertanda "ok"

Di dalam sekolah ini, Mika satu satunya sahabat yg baik padaku. Berbeda dengan anak anak lain yang hanya cuek cuek saja dengan kehadiranku. Mika pun cantik, ia suka mengenakan hijab panjang.
Dia rajin, lumayan pintar, berkacamata dan kutu buku.
Eh tapi bukan berkacamata seperti anak culun di film film yaa. Mika berbeda. Mika cantik, senyumnya manis, dan dia lumayan populer di sekolah. Tapi kepopuleran nya tidak membuat mika sombong. Mungkin itu lah hal yg membuatku nyaman berteman dengan nya.

Ku raih nampan berisi mie ayam dan es jeruk milik Mika, disisi lain ada juga bakso dan es teh favorite ku.

Nyammm~ "lets makan...!"

           

     *****

         Siang itu terik sekali, selesai makan di kantin aku menuju Taman sekolah. Aku duduk sendiri di sebuah kursi di bawah pohon sambil membaca sebuah novel. Sedangkan mika kembali ke kelas nya karena ada tugas yg belom di selesaikan untuk pelajaran selanjutnya. Biasa, Mika itu anak yg rajin.

Sejenak ku alihkan pandangan mataku ke kolam kecil tak jauh dari tempatku duduk. Kolam kecil dengan hiasan rerumputan hijau di pinggir pinggirnya. Tidak seperti kebanyakan kolam yg ku jumpai, kolam ini cukup Indah dengan bunga bunga Taman. Ada juga bunga Teratai yg mengambang di air, dan berbagai bunga lingkar yang bergelantungan di atas kolam. Tak ayalnya aku mengitari seisi kolam, hingga suatu suara berhasil membuyarkan lamunanku.

"Sendirian? "

"Hwa! "
Aku terperanjat kaget.

"Kau terkejut? "

Aku hanya menatapnya kaku, tak percaya dengan siluet seorang pria berjas yang berdiri didepan mataku.

"Mmm ya.. " jawabku singkat.

"Ah, maaf kalau tadi saya mengagetkan kamu. Pradita  kan?  Celetuknya.

Aku masih terdiam beku, seolah ada yang menahan mata dan tubuhku untuk bergerak. Bibirku pun terasa kelu, tidak ada sepatah kata pun yang keluar dari bibir mungilku.
Ia menyodorkan tangan nya padaku, dan aku pun meraih nya. Aku tidak mengerti mengapa tanganku reflek secepat itu.
Eh??  Tapi bagaimana dia tau namaku?

"Bagaimana kau tau namaku?" celetuk ku.

Dia hanya tersenyum kecil.

Aku bingung dan terdiam. Dia pun tak berbeda denganku, kami saling menatap menahan seribu pertanyaan. Wajah tampan itu semakin sempurna dengan warna biru laut menambah keindahan pada manik matanya. Terasa sunyi, hanya angin sepoi membelai tubuhku, menjatuhkan daun gugur menyertai kesunyian diantara kami berdua.
Aku masih menatapnya dalam diam.

"Sedang apa disini sendirian?"

"Mmmm... Ng…Gak ngapa ngapain kok, cuma lagi baca novel tadi. " Jawabku gugup.

"Saya kira kamu sedang mengamati sekeliling Taman."

    "Iya, sih. Tadi sejenak aku perhatiin taman. Taman nya Bagus soalnya, sejuk banget disini."

"Begitu… mau lihat yang lebih Indah tidak?  Yuk ikut dengan saya. " ajaknya.

Sebelum aku menjawab tawaran nya, dia menarik cepat tangan ku.

"Ah, dya hendak membawa ku kemana ya? " Batinku.

Kami menuju sudut Taman, terlihat sebuah bangunan tampak seperti menara dengan satu pintu tinggi nan lebar. Bangunan ini sepertinya tidak begitu besar namun sepertinya pernah digunakan.
Kami masuk kedalam bangunan itu, tidak ada apapun yang menarik dari ruangan yang kini tengah kami pijak. Kami berdua berlalu menaiki beberapa anak tangga dan dua lantai. Sebelum akhirnya tiba di bagian paling atas bangunan.

Mataku terbelalak seketika.

"Wow… Indah banget dari sini. "

"Bagaimana?  Tidak kalah Indah dengan yang di bawah kan?  Memandang Taman dari sini jauh lebih Indah, angin nya pun lebih terasa. Yang lebih baiknya lagi, ketika sendirian disini bisa memuncul kan ide dengan sendirinya. "

"Iya, kak. Tempat ini unik, Taman jadi terlihat lebih hijau dari atas. Kakak biasa disini? Sendirian? "

"Ya, begitulah. Aku lebih suka
sendirian disini."
Jawabnya.

"Ohh… terus kenapa ini ngajakin aku? " tanyaku bingung.

"Tidak apa apa dita. Saya cuma yakin kamu akan tertarik dengan menara ini . " jawabnya, terlihat sunggingan kecil menghiasi bibirnya.

Kedua tangan nya tersikap rapi di dalam kedua kantong celana miliknya.
Angin sepoi hadir di antara kami berdua. membelai rambutku dan rambutnya. Cahaya matahari jatuh ke mata biru cerahnya membuatnya makin terlihat indah menatapku lekat. Terjadi hening yang cukup lama saat itu,dia dan aku tak mengucapkan sepatah kata pun. Ini benar benar canggung.

"Dit, bel masuk sudah bunyi tuh. Yuk turun, kita ke kelas. "

"Eh- apa? Penampilanku berkelas?"  sahutku seketika. Secepat aku berkata secepat itu pula aku menutup mulutku dengan kedua tanganku.

"Haha… sudah masuk dita… ayo kita ke kelas. " jawabnya lebih pelan.

" Ohh… iya " aku menggaruk rambutku yang bahkan tidak terasa gatal sedikit pun.

"Yaudah ayuk kak. Maaf tadi gak fokus, hehe…" jawabku malu.

Duhhh… apa apaan sih dita, ngayal mulu deh (tampar pipi pelan) aku tidak bisa membayangkan semerah apa pipiku saat itu.

"Iya tidak apa… "

Kami berdua turun menuju Kelas kami masing masing.
Di halaman sekolah, kami berpisah. Karena kami memang berbeda kelas. Dia melambaikan tangan nya padaku, dan aku pun membalas lambaian tangan nya. Ku masuki kelas 11A,melewati berbagai jejeran bangku teman teman yg asyik berbincang sebelum akhirnya Ms. Claud memecahkan keramaian kelas.

Sejenak aku berfikir,  siapa nama laki laki tadi? 
~

CINTA TERTEPIS MIMPI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang