1

93 8 16
                                    

Aku melahap semua jajanan yang ku beli dipinggiran kota yang sama padatnya dengan Jakarta. Lidahku mulai terbiasa dengan makanannya. Mumbai akan menjadi salah satu kota yang tidak akan pernah aku lupakan.

Tiga hari di Mumbai membuatku seperti detektif layaknya komik Conan dan hari ini langkahku berhenti seketika. Rambut panjang dengan kepangan yang indah. Gaun berwarna kuning selutut dan celana berkerincing permata di matakakinya. Apakah benar aku menemukanmu? Apakah itu kau?

Aku mengambil ponsel dari saku dan mencari akun ig: anjni_m. Aku langsung menekan follow. Ya kuakui aku menunda begitu lama untuk itu karena ada hal yang harus dipastikan. Ini dia aku membandingkan dia dari belakang dengan pose fotonya yang sama. Benar!!! Sangat mirip.
"apa aku harus menemuinya disini ya?", gumamku. Aku mengambil nafas dalam-dalam. Rasanya kali ini jantungku berdegup kencang.

Aku bersiap-siap memberanikan diri, ku lihat kamera depan ponsel, aku memantapkan senyum unjuk gigi. "aku masih sama dengan yang dulu, handsome badai", aku cekikikan.
Lalu aku tersentak sekejap dia hilang dari pandanganku.

Kulihat sekelilingku berjalan mencari-carinya. Jangan sampai harapanku pergi begitu saja. Begitu ramai dan padat orang-orang disini bagaikan semut-semut kecil. Aku tetap mencari.
"brakk!!!", aku menabrak seseorang.

Kami berhadapan dan aku memandanginya lekat-lekat. Ya, aku kenal. Dialah yang kucari. Si mata coklat, hidung mancung, rambut panjang dengan gaun warna kuning.
"Anjani?", sapaku.

Pencarianku selama tiga hari di Mumbai selesai. Akhirnya setelah lama aku stalking diam-diam melalui akun ig-nya. Aku tau hari ini dia sedang ada disini dan aku menemukannya dengan mudah di Gateway Mumbai.

Heart meterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang