ch vii: pengakuan

3.5K 303 45
                                    

Seperti hari-hari biasanya, setelah mandi, memilih dan memakai pakaian, lalu memastikan penampilannnya sempurna, Wonho mengambil ponselnya sesaat sebelum pergi kuliah. Seraya bersenandung, dia mengetikkan pesan yang sudah dari beberapa hari lalu selalu dia kirimkan untuk Changkyun—

'Selamat pagi Changkyunnie.'

—Wonho bergeming.

Sejenak sebelum menyentuh tombol send, Wonho menghapus kembali pesan itu dan menaruh ponselnya ke dalam saku celana. Dia tertawa kecil, "Sial, aku lupa ini semua sudah berakhir." Sorot matanya tampak tidak bersemangat. Dia menghela napas berat.

Benar, hubungannya dengan Changkyun sudah berakhir dan dia tidak punya alasan untuk mengajaknya bicara lagi. Lagi pula, Wonho sudah berhasil melunasi tagihan kartu kreditnya dan sekarang semuanya sudah kembali menjadi normal. Seharusnya, Wonho merasa senang, 'kan?

.: Taruhan Satu Minggu :.

Shin Hoseok | Lim Changkyun

Story by iKyun

Monsta X belongs to Starship Entertaiment

.

[chapter vii: pengakuan.]

.

warns: boys love, typo, ooc, college au.

don't like? don't read.

Changkyun duduk di meja perpustakan seraya sesekali menghela napas. Entah kenapa kedua matanya terus melirik ke layar ponsel yang diletakkannya di atas meja seolah menunggu pesan masuk ke dalam ponsel tersebut. Memang sih, biasanya jam-jam segini Wonho selalu mengirimnya pesan, tapi Changkyun seharusnya tahu dia tidak akan melakukannya lagi.

Wonho itu idola kampus, 'kan? Dia punya ratusan nomor wanita di ponselnya yang bisa dikirimkan pesan romantis seperti itu. Sudah benar-benar tidak ada alasan lagi baginya untuk mengirimkan pesan pada Changkyun. Sejak awal mereka memang tidak cocok dan Wonho hanya mau mendekatinya karena taruhan itu, tidak ada alasan lain. Sangat masuk akal kalau setelah ini mereka kembali tidak bicara satu sama lain seperti dulu.

Changkyun menggeleng-geleng kuat, berusaha menyingkirkan Wonho dari otaknya. Dia harus membaca. Ya, sebentar lagi ujian dan dia tidak mau nilai-nilainya turun di ujian ini.

Seharian itu berjalan dengan sangat normal seperti bagaimana hidup Changkyun sebelum berurusan dengan taruhan itu. Changkyun seharusnya merasa senang. Dia bisa bertemu teman-temannya (seminggu kemarin dia tidak bisa karena Wonho terus menyita waktunya) dan lebih banyak buku yang bisa dia baca. Lagi pula, dia punya tiga ratus ribu won! Astaga, itu uang yang sangat banyak. Membayangkan akan membeli apa saja dari uang itu pun, Changkyun sudah bersemangat.

Sudah, dia tidak peduli apakah Wonho akan tetap menganggapnya ada atau tidak.



[+++]

Dua hari berjalan, sesuai dugaan, Wonho sama sekali tidak menemuinya, tidak menyapanya, tidak mengirimnya pesan—

—oke, oke. Seharusnya Changkyun sendiri tidak perlu bertanya-tanya. Tentu saja dia seperti itu. Dan, Changkyun tidak berharap Wonho melakukannya. Tidak sama sekali. Dia senang menjalani hidup normalnya kembali. Dia tidak menyesali apapun.

Anehnya, Changkyun tidak bisa berhenti memikirkannya.

Changkyun melompat ke atas ranjangnya; berguling ke kiri, lalu ke kanan. Dia melamun, menatap atap kamarnya. Ini menyebalkan karena dia jadi kesulitan belajar. Ini menyebalkan karena Wonho terus mengganggu pikirannya. Dan, ini sangat menyebalkan karena dia tahu Wonho tidak mungkin juga memikirkannya. Playboy sialan itu selalu berganti-ganti pasangan hampir setiap minggu, 'kan?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 24, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Taruhan Satu Minggu [WonKyun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang