"Oppa, kemarilah. Di sini sangat banyak kelinci. Aku suka! Aiggoo, mereka sangat manis" Teriak seorang wanita yang mengenakan dres putih selutut seraya menggendong kelinci manis di tangannya
Pria yang sedari tadi sibuk memotret itu kini beralih pada wanita itu. Dia tersenyum seraya membidik kamera itu pada wanita yang asyik bermain dengan kelinci
"Yeobo, kau menyukai mereka?"
"Tentu saja. Mereka sangat cantik dan menggemaskan. Tapi, apa bisa kita membawanya pulang ke rumah kita. Aku ingin merawat mereka oppa"
"Geurae. Kita bisa membawa mereka. Kau ingin membawa mereka semua"
"Ani. Aku ingin membawa yang ini" Wanita itu mengacungkan kelinci yang ia gendong pada pria itu "Tidak apa apa kan oppa?"
"Gwenchana"
"Tapi, kau alergi bulu kelinci"
Wanita itu memasang wajah sedih. Melihat itu pria itu berjalan mendekat dan mencubit pipi wanita itu
"Tidak apa apa. Bawa saja, bukankah kau menyukai kelinci in..Haaccimm.."
"Tu 'kan, oppa bersin jika ada kelinci.."
"Tidak. Oppa tidak apa apa. Jangan khawatirkan apapun. Ayo kita pulang. Ini sudah hampir sore.."
Wanita itu mengangguk dan berjalan mengikuti pria itu ke arah mobil yang terparkir. Ia menatap sendu punggung pria itu lalu beralih pada kelinci yang ia gendong. Dia tahu, kalau pria itu sangat alergi dengan bulu kelinci. Tapi kenapa dia masih nekad membawa kelinci itu untuk pulang bersama mereka
"Oppa, sampai di rumah aku akan memasak sup tahu pedas kesukaanmu. Apa kau suka?"
"Ne tentu saja. Aku tidak sabar menantikan masakanmu itu sayang"
"Arraseo. Kajja, kita pulang"
.
.
.
.
Di dalam sebuah kamar tersebut, pria yang terbaring di atas ranjang terus merasa gelisah. Keringat bercucuran di sekitar wajahnya. Hingga ia membuka mata dan mendudukkan diri
Ia memegang dadanya yang terasa sesak, mimpi itu selalu datang setiap hari. Sudah seperti kebiasaannya untuk bermimpi hal yang sama
Dia menoleh menoleh ke nakas yang berada di sisi kanan ranjang. Ia tersenyum miris melihat figuran foto dirinya bersama seorang wanita yang tersenyum lebar pada kamera. Ia menutup wajahnya dengan keduall telapak tangan. Ia merasa prustasi karena mimpi itu selalu datang padanya. Dan entah apa maksud di dalam mimpi itu
Setelah lama terdiam di atas ranjang. Ia turun dan berjalan ke arah kamar mandi. Bukan langsung mandi, tapi dia masih berdiri di depan kaca yang memantulkan dirinya di sana
"Aku merindukanmu. Apa kau sengaja menghantuiku dengan cara mimpi ini. Kembalilah istriku..kembali ke pelukanku"
*****
"Yeay..Party..Party.."
Seorang wanita yang melompat lompat diatas ranjang seraya memasang musik sekeras mungkin. Gaya berantakan serta kamar itu layaknya seperti kandang kambing yang tidak terurus. Baju berhamburan dimana dimana. Dan juga tissu bahkan barang yang berada di sana tidak tertatah rapi. Terlihat sangat jorok
"NAN SARANGHADAGO!!! Yeayy..You Are Everything.."
Dia bernyanyi layaknya orang yang kehilangan akal. Dengan suara keras yang kedengaran cempreng dia bernyanyi dengan kepedeannya. Astaga gadis itu seperti orang gila. Siapa yang melihatnya juga akan berpikir bahwa dia gila
"Waooww..Sarang! Sarang! Saranghaeyo!!"
Dia terus menyanyikan liriknya yang salah. Bahkan jika penyanyi asli mendengarnya akan sedikit tersinggung karena wanita itu menyanyikannya dengan teriakan bahkan lirinya salah. Entahlah, entah lagu apa yang sedang ia dengarkan yang jelas ia terlihat sangat senang melompat ke sana kemari
Tokk..tokk..
Seseorang mengedor dengan keras pintu di luar. Wanita itu tidak mengubrisnya dan masih sibuk dengan aktifitasnya menari seperti orang gila dan menyanyikan lirik yang salah
"YAK! Shopia..Open the door. Before I kill you alive"
Emang ada ya pohon yang berpenghuni. Aigoo mungkin wanita itu sudah setengah emosi mendengar tetangganya yang sangat berisik. Dia terus mengedornya hingga pintu itu terbuka menampilkan wanita lain yang berpempilan berantakan. Dilihat dari atas, rambut wanita itu seperti singa, dan wajahnya masih ada sisa make up sedikit meski aku tidak yakin bahwa wanita itu bisa mengenakan make up, dan lihat pakaian yang ia kenakan, baju yang kebesaran dan celana panjang yang longgar. Aneh sekali
"What are you doing? You always make a fuss"
"I'm Sorry Miss. I'm Just singing" Jawabnya dengan santai membuat wanita itu menghela nafas panjang
"Do not be noisy again. Just watch out if you're still acting like a crazy person anymore. I'll kick you af here"
Setelah berucap panjang lebar wanita itu melongos pergi dari sana
"Cih, dia selalu mengatakan itu berkali kali. Aku akan mengusirmu jika berisik. Berhenti bertingkah seperti orang gila jika kau masih ingin tinggal di sini. Dan bla bla.." Wanita itu memperaktekkan gaya wanita lain yang memarahinya tadi
"Aku sudah kebal dengan ocehannya itu. Lebih baik aku bersenang senang"
Senyum smirk terlampir di wajahnya. Dengan mengibaskan rambut ke belakang ia masuk ke dalam dan menekan kembali play yang tadi sempat ia pause
"Lalalalalah..Semua akan indah pada waktunya. Kita saling mencintai..yeayy.."
Wanita itu bernyanyi dengan suara teriakan yang sangat keras. Sementara wanita lain yang memarahinya tadi sedang minum dan hampir tersedak karena mendengar teriakan cempreng dari penghuni atas
"Shopia, Out of my House!" Teriaknya emosi
TBC
Halo, aku datang lagi membawa cerita baru. Padahal This Love belum tamat yaakan. Aku juga gatau jari aku ini gatel banget mau publish cerita baru. Yah, berakhirlah seperti ini. Aku publish yang baru. Ini masih prologue. Setelah tamat This love aku akan lanjutin ini. Karena ini ganti dari This Love yang aku gak tau gimana respon kalian setelah endingnya
Oh iya, ini masih prologue yaa. Aku akan update chapter selanjutnya tergantung respon dari kalian Readers
Ah, aku sebenarnya masih belum pasih bahasa inggris. Tapi aku mencoba untuk membuat cerita yang pake bahasa inggris *cieeadapeningkatan*Kalo masih ada typo. Tolong di abaikan aja yaa
Respon dari kalian adalah semangat untukkuRead=>Vote=>Comend
KAMU SEDANG MEMBACA
I Want To Remember Anymore [ON GOING]
RomanceKehilangan seseorang-atau ditinggalkan seseorang sungguh sangat menyakitkan Semua orang tidak ingin merasakan hal menyakitkan dalam hidup mereka Namun bagaimana dengan pasangan yang harus terpisah karena takdir Apakah mereka akan tetap kembali bersa...