Have a nice read !
Ujian akhir adalah momok terberat bagi siswa tahun ketiga selama mereka belajar di SMA. Mulai dari tugas yang menumpuk, belajar hingga mata mengantuk dan ujian-ujian terkutuk. Banyak rumor yang mengatakan bahwa tahun ketiga adalah tahun dimana siswa-siswinya mulai insaf dari berbagai kenakalan yang dilakukannya, tapi benarkah seperti itu ?
Dan Naruto membuktikannya ! Sejak seminggu yang lalu dimana ujian akhir sudah semakin dekat dan tugas juga semakin padat, tingkah kekanakannya beberapa waktu lalu mulai dikuranginya. Dia tak lagi membuat keributan dan mulai fokus pada tugas dan ujian akhirnya. Seperti saat ini, Naruto sedang berkutat dengan beberapa buku tebal dimeja besar perpustakaan dengan serius.
Mengabaikan sosok makhluk tampan disampingnya, Naruto sibuk mencatat dan sekedar membolak-balikkan halaman buku-buku besar didepannya. Sasuke, makhluk tampan itu dengan sabar menanti kekasihnya menyelesaikan semua tugasnya sambil membaca sebuah buku. Sebenarnya sejak beberapa menit yang lalu Sasuke mulai bosan dengan kegiatan membacanya dan juga diabaikan makhluk pirang seksi disampingnya itu benar-benar membuatnya bosan. Hell ! tidak ada yang pernah mengabaikannya selama ini, kecuali si pirang seksi ini.
"Dobe" panggilnya disela membacanya.
"........." hening.
"Naru-Dobe"
"........." masih tak ada sahutan. Naruto masih sibuk mencatat mengabaikan panggilan Sasuke.
"Dobe-chan"
"Dobe-chin"
"Dobecchi"
"Dobe-Koi"
"Dob-"
"Shut Up Teme !" Merengut kesal Naruto benar-benar jengah, apa Sasuke pikir dia sudah tuli hingga memanggilnya berkali-kali hanya karena tak menjawab satu dua kali ? Atau ujian akhir membuat si Jenius dari kelas A ini membuatnya frustasi ? Naruto benar-benar ingin menggetok kepala ayam kekasihnya itu. Kembali mengabaikan Sasuke dan mulai bergelut dengan papper worknya kembali.
"Naru~" panggilnya mendayu membuat Naruto mengernyit sedikit merinding.
"Hmm" gumam gadis pirang itu menandakan jika dia mendengarnya.
"Ayo kita menikah" Naruto benar-benar menghentikan acara mencatatnya dan memberikan atensinya pada pemuda disampingnya itu. Mengamati setiap perubahan raut Sasuke, Naruto mengernyit sebenarnya ada apa dengan Teme kesayangannya ini ?
"Teme, Kau salah makan atau kepalamu terbentur sesuatu ?"
"Terbentur cintamu Dobe"
Jduak !
Naruto benar-benar menggeplak kepala pantat ayam kekasihnya itu dengan buku literatur Jepang setebal dua kali kamus itu dengan dahi berkedut kesal. Kembali mengabaikan Sasuke yang mengusap kepalanya disertai ringisan kesakitan.
"Isssh, sakit Dobe" Dan Naruto benar-benar tidak peduli. Salah siapa menggombal tidak tau tempat dan waktu ? Sepertinya ujian akhir ini benar-benar membuat otak jenius kekasihnya itu geser. Mattaku~
"Serius Dobe, setelah lulus ayo menikah" Sasuke benar-benar ngotot dan Naruto menatapnya sambil melotot karena lagi-lagi si Teme ini mengganggu pekerjaannya. Demi pantat seksi milik Iruka-sensei, Naruto tak habis pikir sebenarnya kenapa dengan Temenya itu ? Dan kenapa disaat Naruto mulai insaf dan menapaki jalan yang lurus menuju kelulusan, Sasu-Teme malah mengganggunya ? Apa dia ingin Naruto tidak jadi lulus dan mendekam disini setahun lagi ? Sialan.
"Aku juga serius Teme. Berhenti menggangguku atau papper work sialan ini tidak akan selesai ! Dan lagi isi kepala pantat ayammu itu harus segera disterilkan Teme !" Naruto menahan kekesalannya masih ingat jika dia ada diperpustakaan. Sasuke benar-benar menguji kesabarannya sekarang.
![](https://img.wattpad.com/cover/93410508-288-k31172.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Troublemaker
Fanfiction-Kita putus, Teme./ Ini tidak lucu, Dobe./ Kau terlalu melankolis Teme/ Apapun yang terjadi kau harus kembali padaku karena kau adalah milikku, Dobe-koi~ khukhukhu... ahahaaa/ Naru-chan pulang bersamaku ya../ Jika terjadi sesuatu denganmu, Kyuubi pa...