Hari kelima, aku baru sadar bahwa aku suka pada Dika. Aku menanti senyumnya, aku menanti hembusan nafasnya setiap melihat soal yang dianggap susah, aku menanti ketukan pensil di bangkunya setiap dia bosan menunggu waktu ujian selesai, aku menantinya.
"Dikaa! Lo dari mana aja? Gue kangen tau"
"Iya Dik, Chika kan suka sama lo" Ujar teman seangkatan kak Chika yang ternyata kak Chika adalah senior yang duduk disebelah Dika.
"Oh ya? Suka sama gue?" Tanya Dika dengan senyumnya. Kulirik wajah kak Chika memerah.
Ingin rasanya pergi dari sini, aku tutup buku yang kubaca lalu beranjak dari bangku. Karena langkah kakiku cepat aku jadi tak melihat sekitar tak kusangka kakiku tersandung bangku. Kyaa! Aku hanya bisa menutup mata agar tidak bisa melihat orang - orang disekitarku tertawa.
Namun aku tak merasakan sakit sama sekali ditubuhku, kubuka mata yang kulihat pertama adalah wajah Dika beberapa kali aku menerjapkan mata dan sedetik kemudian aku tersadar, kubernarkan posisi tubuhku untuk berdiri tegak. Kulihat disekitar ruangan semua orang hanya menatapku, aku berlari dengan cepat. Tak terasa airmataku sudah tumpah, aku menangis karena mendengar perkataan kak Chika, aku takut kehilangan Dika.
Aku memasuki ruangan saat pembagian lembar soal, aku sempat melihat Dika menatapku tapi aku tak peduli. Hari ini aku ingin cepat - cepat menyelesaikan ujian dan pulang.
Ujian pun selesai aku segera mengambil tas dan keluar dari ruangan. Aku tidak ingin melihat Dika lagi, aku tidak ingin menatapnya, aku tidak ingin menantinya. Dia sama seperti Reza meski cara menyakiti hatiku berbeda.
***
Akhirnya hari terakhir pun tiba, dengan enggan aku berjalan menuju ruang ujian.
'Dika belum datang' pikirku jadi aku tak perlu pura - pura memasang muka jutek dihadapannya, kalau bisa jangan masuk sekalian."Maaf bu, saya terlambat" Ucap seseorang yang langsung menyita perhatian seisi ruangan tak terkecuali aku.
"Ya silahkan duduk. Kamu nanti selesai pukul 10.30 ya" Sambil memberi lembar soal pada Dika.
"Terima kasih bu"
Waktu ujian pun selesai tapi waktu bagi Dika masih setengah jam lagi dan dia mengumpulkannya bersama kami.
"Loh waktu kamu kan kurang setengah jam lagi?" Tanya dosen pada Dika.
"Nggak papa bu, lagian saya sudah selesai"
"Baiklah, yasudah kamu boleh meninggalkan ruangan" Perintah dosen.
"Terima kasih, saya permisi bu"
Saat berjalan menuju gerbang aku tak sengaja melihat Dika ngobrol dengan kak Chika, pemandangan yang sesungguhnya aku hindari. Dan sepertinya Dika tau aku putar balik karenanya.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Pertemuan Singkat [COMPLETE]
Teen FictionMemiliki kekasih yang ternyata selingkuh dengan sahabatnya sendiri membuat Rissa trauma dengan makhluk yang bernama 'cowok'. Hingga ia dipertemukan dengan keadaan yang membuatnya mau tak mau harus berdampingan dengan seseorang yang misterius dan ber...