Part 2

77 5 0
                                    

   Sejak saat itu aku tak pernah melihat Reza lagi entah karena dihajar kak Rafael atau memang keinginannya untuk menjauh dariku, aku tak peduli.

   Dan kini aku telah menjadi mahasiswa di Universitas Catharana. Sudah dua tahun aku masih sendiri, tak punya tambatan hati setelah disakiti Reza saat aku masih kelas 2 SMA dulu, sedangkan kak Rena sudah memiliki malaikat kecilnya Alya dan kak Rafael tinggal menghitung hari lagi akan menikah. Entah sampai kapan aku berhenti menganggap semua cowok itu sama, kecuali papa dan kak Rafael tentunya.

   Hari ini aku nemempuh ujian akhir semester yang mempengaruhi lulus atau mengulang pada mata kuliah yang kurang dan kali ini tidak seperti ujian tengah semester lalu yang terdiri dari satu angkatanku saja, namun sekarang satu ruangan diisi dengan senior juga.

"Rissa! Siniii" Seru Vesha sahabatku selain Dhyra dan kebetulan satu kampus denganku.

"Dimana tempat gue?" Ditunjuknya bangku di serong kanan dari bangku Vesha.

"Thanks ya" Balasku hendak meletakkan tas namun dicegah Vesha

"Tengs tengs, ikut gue dulu ngisi perut baru duduk sini. Yuk ah buru" Sambar Vesha setengah menarikku untuk ikut dengannya.

   Dikantin karena aku tak berniat untuk makan aku hanya mengambil sebotol air mineral. Sambil menemani Vesha makan aku mengedarkan pandanganku ke seluruh penjuru kampus tiba - tiba aku menangkap seseorang yang wajahnya tak asing bagiku, mungkin dia tahu jika aku mengamatinya dan dia menoleh kearahku. Astaga! Wajah itu... Reza? Bukan itu bukan Reza, hanya saja wajahnya mirip dengannya.

   Tak ada waktu lagi untuk memikirkan karena Vesha berteriak tanda dia sudah selesai makan dan bayar daritadi.

"Lu liat cowok sampe segitunya, napa sih Riss?"

"Apaan sih, kaga.. Yuk masuk bentar lagi mulai"

   Aku dan Vesha masuk ruang ujian, kuhempaskan tubuhku di bangku. Entah mengapa melihat bangku sebelah kiriku yang masih kosong membuatku penasaran siapa yang akan menjadi 'tetanggaku' selama seminggu ke depan? Aku harap senior perempuan. Tak lama seseorang membuka pintu dan sepertinya dia akan meduduki bangku disebelahku, setelah dia meletakkan tas dia melihat dan melempar senyum padaku, dia adalah cowok yang aku temui di kantin. Dia yang mirip dengan Reza.

"Mampus gue" Runtukku

   Dosen mulai membagikan lembar soal dan jawaban, sialnya aku tak bisa berkonsentrasi penuh pada soal di depanku ini yang tadinya hampir hafal rumus - rumusnya, tapi dimana semua itu??

***

Pertemuan Singkat [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang