part 4

74 1 1
                                        

#Author Pov

Pagi ini diandra pergi kesekolah cukup pagi. Saat sampai di kelas belum ada siswa sama sekali lalu dia duduk di bangkunya sambil mendengarkan musik dengan headphonenya dan menenggelamkan kepala nya diantara 2 tangan nya yang di lipat diatas meja sebagai bantalan. Tanpa disadari kelas nya sudah ramai dan teman teman nya pun juga sudah datang

"Eh diandra kenapa tuh" ucap nadine yang baru datang dengan kedua teman nya itu
"Mana gue tau, samperin aja kali" ucap liana
"Woy" teriak mereka serempak
"Berisik tau gak" kata diandra sebal
"Ya lagian lo sih kenapa coba kok kayaknya galau gini gak biasanya deh" ucap tasya curiga
"Lagi males aja nggak tau juga kenapa" balas diandra badmood
"Gila seorang diandra bisa badmood juga ckckck" kata liana
"Apaan sih lo curut gak jelas banget dah" ucap nadine kesal
"Biarin aja wlee" balas liana sambil menjulurkan lidah nya

Kring...

"Eh udah bel noh" kata diandra mengingatkan
"Yaudah yuk sayang kita ke bangku" kata liana dengan dramatisnya
"Jijik gue lo panggil sayang kek gitu iuh" balas nadine jijik
"Hahahahahaha" tawa tasya dan liana pun pecah

*skip percepat bel istirahat
"Yan kantik yok" ajak nadine
"Ayuk dah, aku laper pakek bgt nih" ucap diandra sambil memegangi perut nya
"Eh curut lo berdua mau ikut ke kantin kagak" ucap nadine
"Ya ikut lah cuy" balas liana

Sesampainya di kantin mereka segera mencari tempat duduk yang kosong dan mereka mendapatkan tempat di pojok kanan
"Siapa nih yang mau pesen" ucap tasya
"Gue aja lah, lo semua mau pada pesen apaan" balas liana
"Gue nasgor sama jus alpukat" kata nadine
"Aku bakso sama air mineral aja deh" kata diandra
"Gue sama in aja sama nadine" kata tasya
"Oke ditunggu ya pesanannya nona nona"ucap liana dengan menirukan gaya seorang waiters
"Ckckck cocok juga lo jadi waiters, udah kerja aja lo di sini pantes kok" goda tasya
"Hahahaha benar tuh kata lo sya"tawa nadine sedangkan liana hanya diam dan mengerucutkan mulut nya sebal
"Udah-udah jangan gangguin liana mulu kasian dianya liat tuh mulut nya udah monyong-monyong kayak bebek noh"tunjuk diandra ke liana
"Ish belain gue kek sekali kali eh ini malah ikutan ngeledekin udah ah gue mau pesen makanan dulu sebel gue sama lo semua"ucap liana sebal lalu pergi. Sambil menunggu pesanan mereka datang nadine dan tasya memilih untuk memainkan ponsel mereka dan berselfi ria sedangkan liana hanya terdiam dengan pemikirannya sendiri, sampai-sampai dia tidak menyadari ada seorang cowok yang duduk di sampingnya. Teman-teman diandra hanya menahan senyum nya melihat kedua pasangan itu yang cewek sibuk melamun dan sang cowok sibuk memperhatikan si cewek yang sedang melamun.

"Ekhem..." deheman suara yang berada di sambing diandra itu menyadarkan diandra dalam kediamannya
"E-eh kak vriski kapan dateng"ucap diandra kelabakan
"Udah dari tadi" jawab vriski
"La kok aku nggak tau" jawab diandra sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Dia bingung harus bagaimana karena orang yang sedari tadi dipikirkannya sekarang berada di hadapannya
"La kamu nya sibuk ngelamun aja, emang ngelamunin apaan sih sampek orang seganteng gue gini lo cuekin" ucap vriski sedikit kesal
"M-ma-maaf kak aku beneran gak tau" ucap diandra sambil menunduk. Ngapain gue minta maaf coba salah sendiri dateng pas waktu orang ngelamun gerutuan diandra dalam hati.
"Hmm iya deh aku maafin" ucap vriski sambil mengangkat dagu diandra dan pandangan mereka bertemu sampai hening beberapa menit sampai tanpa sadar vriski mendekatkan wajah nya pada diandra semakin dekat, semakin dekat dan.....

"Ekhem..." deheman reno membuat kedua sejoli itu reflek menjauhkan wajah mereka dan kini semburat merah tercetak jelas di kedua pipi diandra sedangkat vriski memberikan tatapan tajam nya ke reno
"Hehe sory bro lagian sih lo pada gak inget yang disini ngenes nih jadi obat nyamuk" ucap reno sambil mengacungkan jari telunjuk dan jari tengahnya membentuk huruf V
"Gangguin orang aja lo pada" gerutuan vriski. Tanpa sadar diandra tersenyum mendengar ucapan vriski yang menyalah kan teman nya itu karena sudah mengganggu aktivitas vriski. Menurut diandra ekspresi kesal vriski saat ini sangat lah manis dan langka. Diandra baru menyadari bahwa vriski itu ternyata begitu tampan, manis dan WAW, kenapa sekarang dia baru menyadarinya. Diandra merasa menyesal karena kemarin telah berkata bahwa vriski biasa-biasa saja tapi ternyata dia sangat lah sempurna.
"Udah puas nona mengagumi ketampanan dari pacar mu ini hmm" goda vriski pada diandra
"E-eh ti-tidak aku tidak berpikiran ke situ" ucap diandra salah tingkah
"Apa jadi kalian itu pacaran" kaget liana yang baru saja datang dan membawa beberapa pesanan mereka
"Ya kami memang pacaran" jelas vriski mantap
"Siapa yang pacaran" kata nadine bingung
"Itu... kak vriski dan diandra" jelas liana sambil menunjuk mereka berdua
"Apa benar kalian pacaran" ucap tegas nadine seperti mengintrogasi
"Ya" "tidak" ucap mereka bebarengan dengan berbeda jawaban
"Kita itu pacaran sayang kan sudah aku bilang kemarin kalau kau itu pacar ku mulai sekarang" ucap vriski
"Tapi itu jawaban sepihak dari kakak kan aku tidak menjawab iya" bela diandra
"Coba kamu sekarang ucapkan kata iya" perintah vriski tegas
"Iya" patuh diandra
"Berarti kita sudah resmi pacaran kan kamu udah jawab iya" ucap vriski sambil terkekeh manis
"Ish kakak ya ini namanya aku di jebak" sebal diandra sambil memalingkan wajahnya mengahadap ke nadine dilihatnya nadine sedang menatapnya sabil memicingkan matanya curiga
"Setelah ini jelaskan semuanya pada kami"ucap nadine berbisik sedangkan diandra hanya menjawab dengan mengedipkan matanya saja.

Kisah Cinta Di SMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang