Prolog

4.3K 375 82
                                    


"Aku hamil anak Kris...!"

Seorang gadis yang mendengar penuturan itu merasa syok, tiba-tiba ia merasa indra pendengarannya tuli untuk sesaat. Air mara sudah menggenang di pelupuk matanya, dia memiringkan tubuhnya untuk menatap seorang namja yang berada di sampingnya

Namja itu, Kris Wu, kekasihnya menundukkan kepalanya tidak sanggup untuk menatap manik mata berwarna coklat yang saat ini sudah berkaca-kaca, sedetik kemudian air mata itu mengalir deras menuruni pipi putih mulusnya

Tanpa harus bertanya lagi dia sudah tahu jawabannya, jika apa yang baru saja di katakan Bae Irene kakak kandungnya adalah sebuah kebenaran

"Kalian harus segera menikah secepatnya!!!" Pekik seorang namja paruhbaya yang juga berada di sana dan mendengar penuturan Irene

"APPA!!!" Protes gadis yang sedari terdiam dalam tangisnya itu

"Bae Suzy, kau tidak mungkin membiarkan eonnie mu melahirkan bayinya tanpa ayah bukan? Itu sungguh akan mempermalukan keluarga kita" ujar namja parubaya yang di panggil Appa itu

Gadis itu, Bae Suzy menundukkan kepalanya, meremas tangannya masih dengan air mata yang terus keluar dari mata indah yang biasanya bersinar ceria itu

Dadanya terasa sesak, nafasnya tercekat, dia seakan akan mati saat ini, tentu saja, siapa yang tidak akan terluka sepertinya saat mengetahui kenyataan jika kakak kandungnya sedang hamil anak dari kekasihnya? Dua orang yang sangat di cintainya menghianatinya tanpa belas kasihan. Di tambah lagi sikap Appanya yang justru seakan mengabaikan perasaannya yang terluka

Dia mengakui jika apa yang di katakan Appanya benar, dia tidak mungkin membiarkan eonninya melahirkan tanpa seorang suami tapi tidak bisakah Appanya menghargai perasaannya sedikit saja, bahkan Appanya tidak memarahi dan menyalahkan kakaknya atas dosa yang sudah kakaknya perbuat kepada dirinya

"Tidak bisakah kalian menghargai perasaanku? Bagaimana bisa kekasihku sendiri menikah dengan kakakku?" Suzy memekik masih dengan air matanya

Nyonya Bae, ibunya yang sedari tadi diam dan menangis di samping suaminya kini berdiri dari duduknya lalu berjalan mendekati putri keduanya, dan langsung memeluknya saat berada di hadapan putrinya itu

"Suzy-ah mengertilah Nak, ini yang terbaik" ujarnya lembut namun ia terisak

Suzy melepas kasar pelukan ibunya lalu menatap ibunya dengan tatapan terluka

"Eomma sama saja, tidak mengerti perasaanku" Suzy berdiri dari duduknya lalu menunduk melihat lelaki yang menjadi tersangka utama atas pertengkaran ini kemudian beralih menatap kakaknya yang bahkan tidak menunjukkan raut wajah penyesalan sedikitpun, dia tersenyum miris, bahkan lelaki itu tidak mampu untuk mengangkat kepalanya yang sedari tadi tertunduk lalu bagaimana bisa Suzy mengharapkan penjelasan dari namja pengecut seperti itu

"Silahkan kalian menikah, aku sudah tidak peduli lagi!" Lalu setelah mengucapkan itu dia pergi menuju kamarnya yang berada di lantai dua rumah mewah keluarga Bae

Dia berjalan gontai menaiki tangga dengan langkah terseok-seok, Suzy merasa ini adalah penghianatan terbesar yang tidak akan mampu dia maafkan

Namja yang selalu mengucapkan kata-kata cinta padanya kini menghianatinya, lalu apa arti dari semua kata cintanya selama ini? Apa arti kebersamaan mereka selama dua tahun? Cinta? Cih Suzy sudah tidak percaya lagi dengan kata itu, persetan dengan CINTA mulai hari ini Suzy berjanji pada dirinya sendiri tidak akan mempercayai kata yang kata orang memiliki sejuta makna itu

Saranghaeyo Bae Suzy (Myungzy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang