EXT. LOOP STATION – EARLY MORNING – NEXT DAY
Semua calon volunteer telah berbaris, Indah memeriksa berkas dan mengabsen siapa saja yang membawa kendaraan.
IAN:
(setengah berteriak)
Ndah! Klo Dinda gak bawa kendaraan, suruh boncengan sama Reza aja yoo!
Ai langsung mencubit pinggang Ian.
AI:
Sst.. ketauan Dinda nanti dia risih..
IAN:
Iyo, iyo. Wis tooh!
Kali ini bertepatan Indah mengabsen Dinda.
INDAH:
Dinda gak bawa kendaraan? Oke. nanti sama Reza.
Reza tersenyum kearah Dinda, Dinda membalas tersenyum tidak kalah manis.
Ian mau mencie-ciein Reza tapi udah dipelototin Ai, gak jadi deh takut dicubit lagi. Lol.
EXT. JALANAN – EARLY MORNING
Kita melihat jalanan belum ramai karena masih pagi. Hanya beberapa orang yang membawa belanjannya yang cukup banyak, tidak sedikit orang yang memakai sepeda dan berolahraga. Kita melihat ada motor Ian dan Ai, Evan dan Indah, Reza dan Indah serta rombongan motor lain mengikuti mereka. mereka terlihat antusias.
EXT. JEMBATAN PARANGTRITIS – MORNING
Kita melihat beberapa rombongan melintasi jembatan. Ada pasangan normal: Evan dan Indah yang melintas seperti pasangan pada umumnya. Kemudian muncul pasangan absurb: Ian dan Ai, dengan motor tuanya sambil memainkan setir agar Ai takut. Lalu muncul pasangan "baru": Reza dan Dinda, dengan membawa motor sedikit pelan. Terlihat Reza seperti menjadi tour guide buat Dinda. Uw sosweet!
EXT. WEDIOMBO BEACH – AFTERNOON
Semua mempersiapkan kemah untuk bermalam disana. Penuh canda tawa, kelucuan dan lainnya. Setelah semua jadi, acara menjadi bebas. Semua menikmati keindahan jernihnya air pantai wediombo, putihnya hamparan pasir luas, bebatuan karang yang masih kokoh dan langit yang sedang cantik-cantiknya. Ada yang main air, berenang diantara bebatuan karang, foto-foto, main dikarang, gitaran, melihat biota laut, bergelantungan dipohon dsb.
Dinda sedang berada diatas batu besar lengkap dengan ombak yang terus menerpa batu itu. Ia terlihat menikmati warna langit yang mulai berubah warna.
Dari arah pantai, ada Reza yang memotretnya.
IAN:
(celetuk)
Dinda fotogenik ya?
REZA:
Yaann!
Ian tertawa namun gak lama raut wajahnya berubah serius.
IAN:
Tapi beneran lho! Dinda itu fotogenik, cocok buat pemotretan kita selanjutnya.
Reza kemudian berpikir.
IAN CONT'D:
Evan juga pikir gitu kok.. ya ra Van?
Ian berbicara dengan Evan yang selalu sibuk dengan laptopnya dibawah pohon rindang.
EVAN:
Dinda? Iya. Kayaknya client udah mulai bosen dengan model yang lama. Klo diperhatiin, Dinda cocok sama karakter produk mereka.
![](https://img.wattpad.com/cover/97521295-288-k319918.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The City of Stars (Versi Skenario)
Cerita PendekJogja, aku kembali. Membawa mimpi, Yang belum usai.