4

155 17 0
                                    

"diam-diam aku memperhatikanmu,
diam-diam juga aku masih mencintaimu."


- - - - -


Saat dalam perjalanan pulang, Tasya menepikan mobilnya untuk membeli makanan direstorant sebelah. Setelah membeli makanan dia kembali menjalankan mobilnya menuju rumahnya.

Baru setengah perjalan memasuki hutan, tiba tiba saja sekelompok vampire menghadang dan memberhentikan mobilnya. Beruntung dia seorang peri jadi dengan gampang dia mengalahkan sekelompok vampire itu

vampire itu berkata sambil mengeluarkan taringnya "heh cantik, turun kau sekarang juga! aku sudah tak sabar untuk mencicipi darah manismu itu"

Tasya tersenyum remeh sambil mengeluarkan kekuatan dia berkata. "jangan harap kau bisa mencicipi darah ku ini! langkahi dulu mayatku vampire bodoh!"

Tasya langsung saja menyerang segerombolan vampire itu dengan  kekuatannya, vampire itu kewalahan menghadapi serangan Tasya.

vampire itupun mengaku kalah saat menghadapi Tasya. "perempuan ini bukan perempuan biasa tuan, dia manusia tapi memiliki kekuatan yang dahsyat, bahkan dia seorang diri dapat mengalahkan pasukan kita sebanyak ini"

"aku kan sudah bilang, jika kau ingin mencicipi darah manisku kau harus malangkahi mayatku dulu! sekarang pergilah dan jangan ganggu aku!"

para vampire segera pergi meninggalkan Tasya yang tersenyum penuh kemenangan. meskipun sudah lama dia tak mengasah kekuatannya tetapi kekuatannya dan mantra yang selama ini ia pelajari tetap manjur saat ia butuhkan.

Tasya mendesah, "ini semua ulah para vampire bodoh itu, menyerang saat yang tidak tepat, waktuku habis hanya karna mengurusi vampire vampire itu"

Tasya kembali menaiki mobilnya dan melanjutkan perjalanan yang sempat tertunda tadi. Setelah menempuh perjalanan kurang lebih satu setengah jam Tasya sampai didepan rumahnya dengan selamat, ia tak mengira bahwa hari ini adalah hari terburuk yang pernah dia jalani. Ia lelah dan yang ada difikirannya sekarang ia hanya ingin berendam dan pergi tidur untuk menistirahatkan tubuhnya.

Tenaganya banyak terkuras habis hari ini. Setelah selesai mandi Tasya langsung membaringkan tubuhnya diranjang kasurnya. Belum setengah jan dia tertidur , terdengar ketukan pintu dari luar. "Tasya, kau belum makan, ayo makan nanti kau sakit sayang" yang ternyata adalah Vino kakak Tasya

"Tasya sudah kenyang kak"

tak ada tanda tanda Tasya akan keluar, Vino memilih masuk kedalam kamar Tasya

"ada masalah apa kau? tumben memanggilku kakak?"

"hm,- jadi kau tak mau kupanggil kakak? baiklah kalau begitu,-"

"bukan, bukan begitu sayang.. hanya saja aku heran kau tak biasanya memanggilku kakak, pasti ada masalah? katakan padaku."

Tasya bangkit dari tidurnya dan langsung memeluk Vino dari samping, Vino yang paham langsung mengelus lembut rambut Tasya

"kau kenapa? ceritalah tak apa"

"begini kak, aku bingung kenapa para vampire mengejar ku dan dia terobsesi untuk menghisab darahku"

"kalau itu, sebaiknya kau tanyakan saja pada bunda dan ayah, kakak tau darahmu harum dan membuat para vampire terobsesi dan ingin mengambil darahmu"

"baiklah, apa kakak ingin mengantarku ke istana peri?"

"pasti, kakak akan mengantarmu:)" Vino yang gemas langsung mencubit pipi Tasya yang chubby itu

"lebih baik sekarang kau tidur, pasti hari ini sangat melelahkan bukan?" lanjut Vino

"iya kak, yasudah aku istirahat dulu"

"tidur yang nyenyak princess, meskipun sekarang kamu telah dewasa kamu akan tetap menjadi peri kecil kakak, kakak sayang kamu" ucap Vino sambil mencium puncak kepala Tasya dan berlalu dari kamar Tasya

Tasya beruntung memiliki kakak seperti Vino, meskipun dia menyebalkan tetapi dia adalah  sosok kakak yang dapat menjaga dan memanjakan adiknya. Maka dari itu Tasya tak ingin kehilangan Vino begitu juga sebaliknya.

holaaa, part 4 udah aku publis, jangan lupa vote sama commentnya. vote sama comment kalian yang buat aku makin semangat buat nulis ini:) see uu💓

-to be continue-

Apa AdanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang