"Cinta bisa membuat bahagia, cinta juga bisa membuatmu terluka. Maka jika kamu ingin bermain cinta, kamu harus siap untuk menerima keduanya."
- - - - -
setelah peri itu pergi meninggalkan Andra, Andra terus saja menggerutu. Bagaimana dia bisa menemukan mate nya jika tak ada yang memberi nya petunjuk sama sekali.
Dia bertekad akan segera menemukan mate nya.
Andra terus menyusuri hutan, ditengah tengah hutan. Andra menemukan tempat yang begitu indah. Dia berjanji akan membawa mate nya di sini.
Ia berjalan maju mendekati air terjun yang ada di sana, Andra merenung. Merenungkan kata kata peri jika mate nya memiliki kalung berbandul peri. Apa dia bisa secepat nya menemukan mate nya?
Setelah lama dia berada di air terjun, Andra memilih kembali kerumahnya. Sesaat dia teringat pada Tasya, bagaimana kabarnya? Kenapa akhir akhir ini ia tak pernah nampak? Apa dia sakit? Tanpa pikir panjang Andra segera menuju kerumah Tasya.
Saat ia tiba, Tasya seakan mengerti jika Andra akan menuju rumahnya. Tasya sudah menunggunya didepan rumah.
"Hei, maaf mengganggu:)" ucap Andra sambil tersenyum manis sekali
"Hai, sedang apa kau kemari? Apa ada perlu?" Jawab Tasya yang membalas senyum Andra tak kalah manis
"Oh tidak, kebetulan lewat jalan dekat sini. Sekalian mampir, oh ya apa kamu sekarang merasa bosan?" Tanya Andra yang gugup dan mulai kehabisan kata kata
Tasya yang menahan tawa akhirnya menjawab pertanyaan Andra "Yes I'm bored, would you take me the way?"
"Yes, of course princess" jawab Andra yang segera mengamit tangan Tasya.
Tasya yang diperlakukan seperti itu, hanya dapat menahan merah di pipinya.
Diperjalanan mereka tak kehabisan kata, selalu saja ada topik yang dibicarakan. Andra merasa nyaman berada didekat Tasya, dan Tasya pun merasa begitu.
"Oh ya, apa kamu suka ice cream?" Tanya Andra pada Tasya
"Ya, sangat suka." Jawab Tasya
Mengingat Andra seorang vampire, ia tak dapat memakan dan meminum apapun selain darah. Tetapi jika esok ia sudah menemukan mate nya ia bisa kapan saja memakan dan meminum apapun.
"Hm, sebentar ya.. aku mau beli ice cream itu buat kamu" ucap Andra
"Ya silahkan" jawab Tasya kembali tersenyum manis
Andra melesat ke penjual ice cream, baru saja Tasya ingin berbicara bahwa ia tak suka ice cream coklat tetapi Andra sudah berada dipenjara ice cream.
"Cepat sekali dia" ucap Tasya dalam hatinya
Tiba tiba saja ada yang menyekap Tasya dari belakang. Tasya yang tak dapat bernafas akhirnya kehilangan kesadaran.
Andra yang sudah kembali kebingungan kemana perginya Tasya, dia mencium bau seseorang asing disini. Akhirnya dia mencari tau kemana perginya seseorang yang membawa Tasya. Dia mengikuti bau tubuh seseorang ini, dan titik nya mengarah pada gubuk tua yang sudah lama tak berpenghuni.Andra melesat memutari gubuk tua ini, mungkin saja ada petunjuk yang memungkinkan Tasya berada disini. Dia masuk kedalam gubuk tua ini, dan menemukan ice cream Tasya yang sudah berceceran di tanah.
Di kamar yang sudah tak terpakai Andra menemukan Tasya yang sudah tak sadarkan diri, Andra menahan marah dia langsung menggendong Tasya dan membawanya ke dalam rumahnya.
Andra membawa Tasya kedalam kamarnya, dan memanggil dokter pribadi keluarganya.
"Begini ndra, Tasya mengalami syndrome traumatik yang lumayan parah karena dia diculik seperti ini. Maka dari itu dia harus banyak istirahat dan banyak diajak bicara"
Ucap dokter pribadi Andra yang sudah dianggap seperti saudara sendiri."Separah itu bar?" Tanya Andra pada Bara
"Iya ndra, kamu harus benar benar menjaga Tasya jika kamu tak ingin kejadian ini terulang lagi." Ucap Bara menasehati
"Aku janji akan segera menemukan siapa dalang dari semua ini dan segera memusnahkannya!" Ucap Andra menahan amarah
Holaaaa ini part 6 udah aku publis. Jangan lupa vote sama commentnya:* ditunggu ya gengs. Makasih:*
-To be continue-
KAMU SEDANG MEMBACA
Apa Adanya
Fanfictioncinta memang seharusnya dapat menerima kita apa adanya. karna cinta diciptakan untuk saling menyayangi dan melindungi.