Chapter 1

2.8K 214 15
                                    

Matahari sudah naik diatas permukaan, namun jeonghan masih diam terpanah melihat wajah tampan suaminya yang masih terlelap damai.

Jeonghan bahagia malam ini bisa tidur bersama seungcheol. Menghabiskan malam selayaknya suami istri pada umumnya.

Rasanya jeonghan tidak ingin waktu berjalan, karena saat waktu berjalan dan seungcheol terbangun dari tidurnya seungcheol bukan lagi hanya miliknya tapi milik kita berdua.

Jeonghan mengusap lembut pipi suaminya dengan lembut, menatapnya dengan dalam, membisikan kata cinta seakan seluruh jiwanya hanya milik seungcheol.

"love you"

"Cheol, kamu udah bangun?"

"bagaimana aku tidak bangun, dari tadi kamu terus menatapku dan mengusapku seperti itu" ucap seungheol yang kemudian menarik pinggang jeonghan dan memeluknya dengan erat.

Tokkk.. tokk

"sayang, sudah bangun? Aku sudah siapin sarapan" doyoon mengetuk pintu kamar jeonghan, menghancurkan kemesraan yang jeonghan tidak ingin siapapun yang mengganggunya.

Seungcheol langsung bangun dari kasur dan melepaskan peluknya, menghampiri doyoon yang ada dibalik pintu

"aku baru bangun, kamu tunggu aja. Aku mandi dulu"

"ia sayang, jeonghan ayo ikut sarapan bereng" pinta doyoon saat melihat jeonghan yang sedang melipat selimut

"oh, kamu sudah buat sarapan. Ya nanti aku kesana, aku rapihkan kasur dulu"

Hancur, itu yang dirasakan jeonghan saat ini. Jeonghan mencoba kuat hanya itu yang dia bisa.

Tanpa memalingkan wajahnya ke jeonghan, seungcheol langsung menuju kamar mandi tanpa rasa bersalah bahwa hidup jeonghan berasa seperti dineraka saat ini.

.

Jeonghan dan seungcheol menuju ruang makan, disana sudah tertata dengan rapih sarapan mereka yang dimasak doyoon.

"wah anak appa sudah siap makan?" ucap seungcheol yang langsung menggendong Chan dan menghujaninya dengan ciuman, membuat Chan tertawa kegirangan.

"ayo kita makan bersama" pinta doyoon

Mereka berempat sarapan dalam satu meja bersama. Doyoon melayani seungcheol sangat baik dan terampil walaupun tanganya sambil memberikan makan untuk Chan.

Awalnya jeonghan tidak bisa menerima hal seperti ini. Seharusnya dia yang melayani suaminya, sekarang ada orang lain juga yang melayani suaminya. Namun sekarang jeonghan sudah terbiasa dengan melihat doyoon yang terkadang membuat sarapan untuk mereka dan makan bersama.

Selesai makan seperti biasa jeonghan yang membersihkan meja makan dan mencuci piring, karena doyoon sering sekali memecahkan piring saat mencuci piring, sehingga jeonghan yang meminta untuk mencuci piring mereka sehabis makan.

"hari ini mingyu akan kembali kekorea" mingyu adalah sepupu seungcheol yang telah lulus kuliah diLA

"ada apa dia balik lagi kekorea?" sahut doyoon

"katanya dia mau kerja dikorea, untuk sementara waktu dia tinggal disini sampai dia dapat tempat tinggal. Aku hari ini ada rapat jadi tidak bisa jemput dia"

"hari ini aku harus kerumah sakit ada jadwal periksa chan"

"hannie, kamu bisa jemput mingyu?"

"ia aku bisa, jam berapa?"

"jam 9, tapi aku tidak bisa nganterin kamu, aku buru buru ada rapat pagi ini, kamu naik taksi aja ya"

"ia, kamu hati hati ya"

"ia kamu hati hati" sambung doyoon

"aku berangkat" tidak lupa seungcheol mencium kedua istrinya dan anaknya

.

Jeonghan bergegas mandi dan bersiap diri untuk menjemput mingyu.

Jeonghan cukup mengenal mingyu dengan baik. Setiap mingyu libur kuliah dan berkunjung ke korea, mingyu selalu tinggal dirumah seungcheol. Usia mingyu hanya beda 2 tahun dari jeonghan dan mingyu tau benar apa yang dirasakan jeonghan selama ini.

"Aku sudah memasankan taksi, kita pergi bersama nanti aku antarkan kamu dulu kebandara" pinta doyoon saat melihat jeonghan yang sudah rapih dengan coat hitam panjangnya. Hari ini cuaca cukup dingin karena sudah masuk musim dingin.

"tidak usah, aku antar kerumah sakit aja dulu. Lagipula masih jam segini, aku tidak mau nunggu mingyu terlalu lama. Kasihan Chan kalau kelamaan, cuaca hari ini sangat dingin"

Jeonghan dan doyoon bergegas menuju taksi yang sudah menggu di depan rumah.

Walaupun mereka tinggal dalam satu rumah, jeonghan dan doyoon masih terkadang canggung saat mereka lagi berdua. Doyoon bersikap baik terhadap jeonghan. Hanya saja doyoon tidak bisa menyembunyikan rasa irinya saat melihat jeonghan dan seungcheol bermesraan. Doyoon akan selalu hadir saat seungcheol dan jeonghan berduaan dan terkadang memaksa seungcheol untuk lebih perhatian terhadapnya dari pada ke jeonghan. Seungcheol tidak bisa menolak permintaan doyoon karena doyoon selalu mengatakan Chan butuh perhatian yang lebih dari pada jeonghan yang belum memiliki anak. Jeonghan hanya bisa mengalah, dia tau usia Chan masih sangat kecil dan masih butuh banyak perhatian dari orang tuanya.

.

jeonghan berlari menuju pintu keluar kedatangan dari luar negeri. Jeonghan telat setengah jam karena jalanan hari ini ternyata sangat macet. Jeonghan mencari cari mingyu yang mungkin sudah menunggunya.

"hyunggg..."

"mingyuaaaa... maaf lama"

"lama sekali, hampir aja aku memesan tiket lagi untuk balik ke LA"

"yak, aku tadi harus mengantar doyoon kerumah sakit dulu dan ternyata jalanan macet"

"untuk apa nganterin nenek sihir itu, sudahlah hyung jangan terlalu baik sama dia, nanti dia keenakan padahal enaknya dia lebih banyak dari pada hyung"

"nih anak mulutnya" jeonghan langsung memukul kepala mingyu saat mendengar ucapannya

"tapi bener kan dia jatahnya lebih banya aw..." jeonghan menghajar kepala mingyu lagi tanpa henti

"maaf hyung. Sudahlah ayo kerumah aku lapar"

"annyeonghaseo"

"ha, annyeonghaseo"

"oh ya aku lupa kenalin dia. Kenalin hyung dia temanku Joshua ah tidak Jisoo Hong Jisoo"


TBC^^^

PoligamiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang