Chapter 3

2.1K 203 19
                                    

Jeonghan tak bisa berfikir apa apa, ucapan Mingyu membuat kepalanya terasa sakit. Setelah makan siang Jeonghan memutuskan langsung pulang, Mingyu dan Joshua pergi mencari apartemen.

Di dalam fikiranya berkecamuk, apa ucapan Mingyu itu baik atau tidak. Jeonghan merasa selama ini Seungcheol cukup baik kepadanya walaupun terkadang perhatian Seungcheol lebih banyak ke Doyoon. Terkadang Jeonghan berfikir dengan alasan Doyoon sudah memiliki anak bukan berarti dia selalu di nomor duakan, namun Jeonghan tidak mau egois, Doyoon memang pantas diperhatikan lebih tapi dia tetap istri pertama Seungcheol yang harus diberi perhatian yang adil.

.

Pagi ini Jeonghan merasa tubuhnya tidak enak akibat kurang tidur.

"Kau kenapa hanie?"

"Gapapa, hanya tidak enak badan aja"

"Yasudah habis sarapan kamu istirahat, dan Kau mulai masuk kerja kapan Gyu?"

"Senin sudah mulai masuk kerja. Oh ia Seungcheol hyung, aku sudah dapat apartemen tidak jauh dari sini" ucap Mingyu

"Oh bagus, mulai pindah kapan?"

"Besok sudah bisa ditempatin"

"Hanie, besok bantu Mingyu rapihin apartemen ya"

"Aku..."

"Jeonghan hyung masih tidak enak badan, biarkan aku dan Joshua yang merapihkan apartemen, lagipula apartemennya kecil jadi tidak susah" ucap Mingyu

Mingyu tau Jeonghan sedang menghindarinya. Walaupun mereka makan bersama Jeonghan sama sekali tidak mau menatapnya. Mingyu tau ucapanya kemarin melukai perasaan Jeonghan, tapi apa yang di sarankanya semua demi kebaikan Jeonghan.

Jeonghan sehari ini hanya berada dikamar, pekerjaan rumah semua di serahkan ke Doyoon yang dibantu Mingyu dan Joshua.

Setelah selesai, Mingyu dan Joshua bergegas ke apartemen untuk merapihkanya.

"Gyu, kau tak pamit ke Jeonghan?" Tanya Joshua

"Ga usah, sepertinya Jeonghan sedang istirahat. Doyoong hyung nanti bilang ke Jeonghan hyung kami pergi dan kemungkinan makan siang diluar"

"Ya, hati hati dijalan"

.

Selama perjalanan Mingyu hanya terdiam, bahkan saat sudah di apartemen Mingyu merapihkan tanpa banyak berbicara.

"Akhirnya selesai jugaaaaa" ucap Joshua yang hanya dibalas anggukan Mingyu

"Gyu"

"Ya Shua?"

"Kau kenapa?"

"Aku? Gapapa, kenapa?"

"Dari tadi kau diam saja"

"Aku hanya lelah"

"Gyu, ada yang mau aku tanyakan"

"Apa?"

"Saat kita makan siang kemarin kau dan Jeonghan terlihat berbeda"

"Berbeda gimana?"

"Ya berbeda dan aku tak mengerti dengan Yun dan Nan itu. Kau dan Jeonghan beberapa kali mengucapkan kata itu saat berbicara"

"Nan Yun?"

"Ya, sebenarnya ada apa kalian?"

Mingyu tidak bisa berkata kata, mendadak terasa sakit teringat beberapa tahun yang lalu. Mingyu mencoba menenangkan dirinya dengan menengkak minuman kaleng ditanganya.

PoligamiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang