lima belas / kelas terakhir

542 68 6
                                    

enggak kerasa, sekarang tari dan yuta udah mau duduk di bangku perkuliahan, 3 tahun rasanya berjalan cukup cepat.

kayak baru masuk kemarin, eh ini udah mau lulus aja. semua tetek bengek unas, tes perguruan tinggi udah mereka lakuin.

tingga wisudanya heheㅠㅠ





tari lagi enak - enak jalan sambil ngemut permen, tapi yuta datang begitu saja dan menghancurkan semuanya.

"BAAAA!" teriak yuta sambil mukul punggung tari.

dan permen tari langsung jatuh ke tanah karena kaget. tari yang kaget bukan permennya, sans:'))

tarinya langsung merengut natep permennya yang jatuh, 'alah anjir, eman banget jatuuh,' batinnya berbicara.

kemudian dia nolehin kepalanya lihat yuta bengis, "BODO AMAT SI YUT. GA LIAT GUE LAGI NGEMUT PERMEN APA. JATUH NOH!" protes tari brutal.

"IHH YA MAAF NENG. NANTI GUE BELIIN LAGI YANG BANYAK." protes yuta balik.

"YA LHOO KOK MALAH NYOLOTT JUGAA. IH OKEE MAKASIHH." balas tari berteriak.

"ADUHH LO GA USAH TERIAK LAGI, INI KUPING GUE BISA BISA CENTELAN." pekik yuta sambil menaruh jari telunjuknya tepat di bibir tari.

tari membelakkan matanya dan menepis tangan yuta kasar, "gausah gitu."

yuta hanya tersenyum, kemudian merangkul tari.

"ayoo kita beli permen lo itu." ajaknya.

" ajaknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.











setelah beli permen, yuta dan tari memutuskan buat ngehabisin hari dengan jalan - jalan. sekalian refreshing ngelepasin penat dan derita anak kelas 12. ((i feel chuu))

"yut, lo mau kesitu ga?" tawar tari yang sedang menunjuk deretan toko pernak - pernik.

yuta melihat ke arah yang ditunjuk tari, dan mengangguk setelahnya.

dan disinilah mereka, di depan toko pernak - penil yang ditunjuk tari, sebelum masuk yuta membaca plakat toko tersebut, "첫 사랑"

"well, i guess this is the right place." monolog yuta.

tari yang udah masuk duluan, menoleh kebelakang dan mendapati yuta masih di depan pintu toko. gadis itu kemudian memanggilnya dan menyuruhnya untuk segera masuk.

tari berjalan disekitar etalase gelang, sembari melihat - lihat gelang yang menarik hatinya. tak lama, matanya menangkap salah satu gelang yang cukup berbeda diantara lainnya. ((menurut tari aja kayaknya))

tari kemudian memanggil salah satu spg.

"permisi mbak." tanyanya sopan.

"iya, ada yang bisa dibantu nona?"

tingkah ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang