Ku merasa rapuh dengan rasa yang ku pendam
Ku merasa galau dengan cinta yang ku rasakan
Ku merasa sepi dengan damai yang ku jalani
Ku merasa damai dalam dekap yang kau beri
Ku ingin cinta yang murni tanpa campuran
Ku ingin sayang tanpa berkurang dan hilang
Ku ingin kesetiaan tanpa di nodai perselingkuhan
Ku tak ingin kau pergi dan berupa penghianatan
Ku tak ingin kau jauh karena luka yang kau taburkan
Ku tak ingin kau hilang dalam gelap tak tersisakan
oleh luka karena rayu yang kau biaskan
karena ku hanya ingin kau tetap bersamaku dalam pengasihan
dalam cinta dan kasih sayang
Terlalu sering aku menangis dan mengiris hati
Ku seolah berjalan pada jalan berliku tak berujung tak pasti
melewati jalan yang kau bentangkan untuk kaki yang tak kuat menahan duri
mengikuti arus dalam air yang mungkin menenggelamkanku hingga ku mati
demi impian dan sebuah harapan yang ku tunggu hingga saat ini
mengharapkan air suci dari syurgawi
tak tercicipi olehku akan terganti
sebuah sentuhan hangat tangan tangan penuh arti
Ku tak ingin harta berlimpah seolah bintang yang bertaburan
ku tak butuh janji berhiaskan mimpi menggapai bulan
ku tak mau beralaskan kemewahan dalam kemanjaan
ku tak ingin di cukupkan dengan kata kata bermutiara intan
tapi ku hanya ingin berucap sebuah kata mohon secuil pengertian
Aku butuh balutan luka penuh kasih sayang
ku rasakan luka dalam jiwa yang kau tanam
ku rasakan hangat dalam dekap yang kau berikan
ku tak bisa lepas dari ikatan yang kau jerat
Ku tak bisa pergi dari sangkar yang kau abadikan
ku ingin terbang dengan sayap yang kau patahkan
ku ingin lari dengan kaki yang buat pincang
ku ingin teriak dengan suara yang kau bisukan
ku ingin menangis tapi air mataku telah habis
Makassar, 15-08-2014
"Juan Al-Gibrani"
YOU ARE READING
AKSARA DI LANGIT JINGGA
PoesíaSebuah kumpulan bahasa hati yang terangkai menjadi sebuah intuisi dalam puisi. baitnya sederhana karya dari seorang anak pinggiran sebuah desa.