Chapter 2

40 8 4
                                    

Bel istirahat pun berbunyi, Maureen bangkit dari kursinya dan pergi ke kantin. Tiba-tiba tangan kirinya ditahan oleh seseorang.

"Tunggu, lo mau kemana?" tanya cowok itu.

"Bukan urusan lo, terserah gue mau pergi kemana aja." Jawab Maureen.

Maureen melepaskan tangan cowok itu dan pergi meninggalkannya.

Songong amat jadi cewe, awas aja lo. Batinnya
          
                                 ***

Sesampainya di kantin, semua murid memandang Maureen dengan tatapan kagum. Maureen tak menghiraukan hal itu, ia langsung memilih meja yang akan ia tempati. Maureen memesan 1 mangkuk bakso dan es teh. Tiba-tiba bahu nya ada yang menepuk, hingga membuat Maureen tersedak.

"Siapa sih?" Maureen terkejut, ternyata orang itu adalah Alex. Cowo yang tadi pagi mengantarkannya.

"Nih minum dulu, sorry ya gue udah bikin lo kaget." Jawab Alex sambil memberikan minuman kepada Maureen.

"Iya nggak papa kok, btw kenapa nyari gue?"

"Gue pengen ketemu lo aja, oya gue boleh minta id line lo?"

"Iya boleh,maureen2**"

"Oke, udah gue add ntar addback ya. Gue balik ke kelas dulu. Bye Maureen." Alex pun pergi meninggalkan Maureen, dan membuat Maureen kebingungan dengan sikap anehnya itu.

"Kenapa gue jadi mikirin dia,lagian juga ga penting." Batin Maureen

                                 ***

Jam pelajaran telah berakhir, Maureen memasukan semua bukunya ke dalam tas dan bergegas untuk pulang.

"Hai Maureen, lo mau pulang ya?" Sapa cewe yang duduk di belakang Maureen.

"Hai, iya gue mau pulang." Jawab Maureen sambil mengambil tas.

"Oya kenalin, gue Sarah dan ini yang disebelah gue Anna."

"Iya salken ya Sarah,Anna."

"Semoga kita bertiga bisa jadi teman yang baik."

"Iya." jawab Maureen sambil tersenyum.

"Misi, gue mau lewat." Ucap cowo itu dengan santainya.

"Yang sopan dikit bisa nggak sih." Jawab Maureen sambil memukul lengan cowo itu.

"Gue kan udah bilang misi, sewot amat sih lo. Kenapa?masih dendam sama gue gara-gara tadi pagi?" tanya nya dengan alis yang dinaikkan satu.

"Nggak, siapa juga yang dendam." Jawab Maureen sambil memutar bola matanya.

"Gini aja deh, sebagai permintaan maaf gue gimana kalo lo gue anter pulang, kan lumayan tuh uang jajan lo ngirit."

"Nggak usah maka--"

"Nggak ada penolakan." Dia langsung menarik tangan Maureen dan membawanya ke parkiran, Maureen berusaha melepas tangan itu tapi tidak bisa.

"Nih buruan lo pake helm nya."

"Kasar banget sih lo, sakit tau nggak tangan gue."

"Iya iya maaf, abisnya lo sih cuek banget jadi cewe. Oya kenalin, gue Giovanni Rivaldo Carpenter." Ucap Gio sambil mengulurkan tangannya.

"Hm ya." Jawab Maureen dengan cuek tanpa membalas uluran tangan Gio.

"Buruan gih naik,pegangan yang kenceng."

Maureen pun langsung naik ke motor Gio. Motor Gio melaju dengan kencang hingga membuat Maureen ketakutan.

Akhirnya mereka berdua sampai di rumah Maureen. Rumah dengan gaya minimalis dan warna yang elegan membuat rumah itu terlihat nyaman.

"Thanks udah nganterin gue pulang." Ucap Maureen sambil melepas helmnya.

"Iya, setiap hari gue anter juga gapapa. Besok gue jemput lo, nggak ada penolakan."

"Ck, terserah lo." Jawab Maureen sambil memutar bola matanya.

"Yaudah gue balik dulu."

"Iya hati-hati."

Maureen menatap kepergian Gio yang kini semakin menghilang.

"Cowo aneh, kadang sikapnya nyebelin kadang bisa buat gue nyaman hm." Batin Maureen

***

Jangan lupa vomment yak :*

I Love My EnemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang