Maggie's Pov.
.
Pagi ini, aku mulai mencari pekerjaan disekitar London & birmingham. Aku harus bekerja mengingat aku adalah tulang punggung keluarga sekarang. Aku harus membiayai sekolah adikku, membeli semua kebutuhan rumah tangga, memberi adik & ibuku makan, Dan lainnya. Pagi ini aku mencari lowongan pekerjaan di restaurant kue terkenal di dekat rumahku. Aku berpikir mungkin bekerja disana akan mendapat upah besar Dan cukup untuk menghidupi adik & ibuku Karena restaurant cake yang bernama "Selulou cakes" ini sangat terkenal Dan terbesar di London. Aku masuk ke restaurant tersebut, semua pasang Mata yang Ada di dalam restaurant itu Tiba - tiba mengarah padaku. Aku berjalan mencari ruangan manager restaurant ini. "Hallo, eng.. Apa Kau tau Dimana letak ruang manager ?" Tanyaku pada seorang waiters disini. "Ahh Jalan lah lurus kesana lalu belok ke kanan sedikit, disana Ada pintu bertuliskan "manager" ketuk Dan masuklah" aku mengangguk tanda mengerti akan penjelasan waiters itu. "Thank you so much" dia hanya tersenyum padaku Dan mengantarkan piring - piring Kotor yang tadi ia ambil Dari meja makan.*Knock* *knock* *knock*
.
"Permisi" aku membuka pintu besar bercat cokelat muda ini perlahan - lahan. "Masuk" suara itu menyambutku dengan lembut. "Selamat pagi pak, saya ingin melamar pekerjaan. Apakah masih Ada lowongan untuk saya disini ?" Manager ini wajahnya tak asing sekali bagiku, tapi aku lupa dimana aku menemuinya. "Siapa nama mu?" Tanya nya sembari membuka tumpukan kertas yang berada di map. "Namaku Maggie, Maggie crankline" aku gugup sekali. "Maggie crankline ? Apa kau dulu pernah bersekolah di Wimbledon school of English ?" Bagaimana pria ini tau aku pernah bersekolah disana ? Ya, aku memang alumni Dari Wimbledon school of english . ya sekolah Ku itu adalah elementary school terkenal di London. Tapi apa mungkin aku seterkenal ini hingga banyak orang tau bahwa aku pernah sekolah di WSOE ? Ah kurasa itu mustahil. "Hey apa kau mendengarku ?" Aku tersentak kaget, dia membuyarkan pikiranku. "Ah.. I--iya aku pernah sekolah disana, tapi tunggu. Bagaimana kau tau ?" Dia terkekeh geli, entah apa alasannya "hey mag, Apa kau lupa denganku ?" Aku menatapnya bingung, aku memang tidak asing dengan wajahnya tapi aku benar - benar tidak ingat siapa dia. "Engg... Aku memang tidak asing denganmu tapi apa kita pernah bertemu sebelumnya ?" Dia terkekeh, lagi. "Ahahaha mag, kau tetap sama seperti siput yang pelupa seperti dulu hahaha" astaga dia mengatakan sesuatu tadi ! Siput ? Dia mengejekku seperti siput ? Seingatku hanya Gerald yg suka mengejekku dengan kata siput. Ya, Gerald. Gerald adalah teman sebangku Ku waktu aku masih duduk dibangku SD. Namun, sejak dia pindah ke Washington DC aku tidak pernah bertemu lagi dengannya. Dia pindah ke DC Karena orang tuanya tidak suka dia berteman denganku Dan tarvie. Orang tuanya beranggapan bahwa gerald mulai nakal & membantah sejak berteman denganku Dan tarvie. Padahal, aku Dan tarvie tidak pernah mengajak Gerald untuk nakal. Kami hanya bermain layaknya anak kecil pada umumnya. "Apa-- Apa Kau Gerald ?" Dia tersenyum padaku Dan menyuruhku duduk berhadapan dengannya "ya mag, aku Gerald. Aku Kira kau lupa denganku. Bagaimana keadaanmu ? ayah, Adik & ibumu ?" Aku kurang bersemangat menjawabnya Karena gerald menanyakan keadaan ayahku juga "umm.. Aku baik ger, adik & ibuku juga baik." Dia tersenyum, lucu sekali dia memang tampan sejak kecil. "Lalu ayahmu ? Apa dia baik ?" Aku menghela Napas panjang "umm.. Aku sedang tidak ingin membicarakannya ger. Bagaimana dengan keluargamu ? Apa mereka masih mengaggap aku Dan Tarvie nakal? hahaha" Gerald tersenyum tipis "tentu tidak mag, kalau mereka masih menggaggap mu Dan tarvie nakal aku tidak akan kembali kemari. Hahaha" aku lega karena orang tua Gerald Sudah tidak mengaggap aku Dan Tarvie nakal. "Ah ya ger, bagaimana tentang tawaran awalku apa kau memiliki lowongan kerja untukku disini ?" Dia membuka setumpukan map file "umm.. Tapi aku rasa kau tidak akan nyaman dengan pekerjaann ini mag" aku bingung dengan apa yang dimaksud Gerald. "Oh ayolah ger, aku butuh pekerjaan saat ini, apapun itu akan kuterima" dia berdecak "hmm.. Hanya Ada lowongan di bagian cleaning service mag, sedangkan kau lulusan university oxford yang begitu tekenal di London ini, apa kau yakin ?" Mau bagaimana lagi, aku butuh pekerjaan Sekarang juga, apapun itu akan kuterima. "Aku yakin ger , tentang status ku yg lulusan dari oxford tidak akan menghalangiku bekerja dimanapun kan ? Jadi mulai kapan aku bisa bekerja ?" Dia tersenyum tipis "baiklah mag, besok kau bisa memulainya ambil bajumu di bagian bendahara" ucapnya sambil menulis sesuatu dikertas kosong "Dan serahkan kertas ini padanya, Kau mengerti mag ?" Aku mengangguk "thank you so much ger, you're very helpful" dia berdiri Dari kursinya Dan berjalan kearahku lalu aku berdiri Dan memeluknya. "Sekarang pulanglah mag, persiapkan dirimu untuk besok" aku mengangguk padanya "bye ger, see ya tomorrow" dia melambaikan tangannya padaku.Aku berjalan menuju keruangan bendahara untuk mengambil seragamku. Aku menemukan ruangannya. "Umm permisi..." Aku membuka pintunya perlahan "ya, masuklah. Apa Ada yang bisa kubantu nyonya ?" Tanya seorang wanita berambut ikal dan berwarna brunette "umm.. Aku maggie, ah ini aku ingin mengambil seragam Ku bisakah kau berikan seragamnya ?" Dia menatapku kebingungan "Maggie ? Apa kau pegawai disini ?" Aku menyerahkan kertas yang diberikan oleh Gerald tadi "ini, aku pegawai baru disini, ini Surat Dari Gerald, ah maksudku Mr. Gerald untuk mengambil seragamku darimu" dia mengambil selembar kertas kecil itu "oh, kau tidak salah menerima pekerjaan sebagai cleaning service disini ?" Aku menggelengkan kepalaku "memangnya kenapa ?" Dia tertawa mendengar pertanyaanku "tidak Apa - Apa, hanya saja kurasa kau tidak pantas bekerja menjadi cleaning service, kau cantik, tinggi, slim and you looks like a model. Tidak cocok dengan profesimu nyonya" dia terkekeh kecil setelah mengatakan omong kosong barusan. Aku memutar bola mataku. Bagaimana bisa dia bilang Aku cantik Dan slim ? Oh astaga, bahkan berat badanku saja baru naik 3 kg. "Umm, bisakah Aku ambil seragamku sekarang ? Aku buru - buru" dia menyerahkan seragamnya padaku Dan Aku mengambilnya lalu segera pulang.
.
.
.
"Hoaammm..." Aku mengucek kedua mataku matahari pagi memang membuat mata silau. "Mag !!!" Suara mom Dari bawah membuatku semakin malas bangun, tetapi mengingat hari Ini hari pertamaku bekerja Aku tidak akan terlambat.
.
Pagi ini, Aku menaiki mobilku untuk berangkat ke tempat kerjaku. Aku menggunakan seragam baruku bernuansa cokelat dan softpink kesukaanku, serta menggunakan sepatu kets berwarna cokelat dan tidak lupa dandananku seperti biasa aku hanya menggunakan bedak dan lipstick berwarna rose pink dan menggerai rambut blonde ikal ku. Sesampainya aku di "selulou cakes" aku langsung masuk ke ruang pegawai, ternyata masih sepi. Aku bersiap - siap dan mengambil peralatan - peralatanku. Pelanggan sudah mulai berdatangan. Baru 4 jam restaurant ini buka sudah banyak piring kotor tertumpuk. Tapi, masalah cuci piring bukan tugasku. Aku hanya bertugas mengepel dan menyapu serta membersihkan meja - meja yang sudah dipakai oleh pelanggan. Tak lama kemudian aku melihat gerald memasuki restaurant miliknya ini. "Selamat pagi mag" sapanya padaku "selamat pagi ger" aku melanjutkan tugasku untuk menyapu bagian bawah meja yang kotor. "Mag setelah waktu istirahat nanti datanglah ke ruanganku ya, aku ingin bicara denganmu" aku bingung entah apa yang ingin ia bicarakan denganku sampai dia menyuruhku ke ruangannya. "Ya, baiklah ger" dia berjalan masuk ke ruangannya sedangkan aku melanjutkan tugasku.
"Hey pelayan !" suara itu tidak asing bagiku, aku seperti mengenalnya. Tak ku hiraukan siapa dia aku berjalan menuju ke arahnya, dia duduk membelakangiku sekarang "iya ada apa ? Bisa dibantu ?" dia menolehkan wajahnya padaku dan ternyata ....
.
.
.
Hayooo? Siapa nih ? Hahaha waiting for the next chapter ya bep!!!❤❤❤
KAMU SEDANG MEMBACA
MY FAVORITE MONSTER ( Harris J & Maggie crankline )
Fanfictionsesuatu yang tidak bisa disangka, namanya cinta. benci bisa dirubah menjadi cinta, tetapi cinta susah untuk dirubah menjadi benci. dan itu terjadi pada seorang direktur muda Harris J yang galaknya minta ampun bisa menikahi seorang maggie crankline y...