Ch. 4

672 68 2
                                    


"Eh iya, Yixing kan suka sama dia" Ingat Yuri sambil merangkul Yixing yang membenamkan wajahnya. Baekhyun melamun memandang kearah Suho dan Minho. Tak lama, dia mengalihkan pandangnya ke Alex yang masih santai di ujung sana. Ide mulai muncul di benak Baekhyun.

"Gimana kalau kita main dare or dare?" Tanya Baekhyun memotong seluruh percakapan yang adadi meja makan itu. Meninggalkan berbagai ekspresi dari teman-temannya, ekspresi bingung, tidak mengerti, was-was, takut, dan ada yang biasa saja.

~~

"Giliran Baekhyun" Ucap Xiumin yang membuka memegang gulungan kertas dari botol plastic yang ada.

"Ehm" Dehem Baekhyun mencoba mempersiapkan mentalnya.

"Sapa pujaan hati secara langsung.." Lanjut Xiumin yang membaca gulungan yang baru saja ia buka itu.

"Ooo~" Sahut mereka semua bersamaan diakhiri dengan tawa kepuasaan kecuali Baekhyun dan Xiumin.

"Kak Kevin sudah lulus" Ucap Baekhyun datar, mencoba melawan.

"Kak Peter kan ada, Kak Alex itu juga apa" Kata Luhan dengan semangat, bermaksud untuk membalas dendam atas kelakuan Baekhyun yang jail padanya sebelum-sebelumnya.

"Kenapa jadi Peter?!" Tanya Baekhyun histeris.

"Itu, itu Kak Peter" Ucap Kyungsoo menunjuk kecil arah pintu masuk kantin sekolah. Bulu kuduk Baekhyun berdiri. Baekhyun memegangi kepalanya yang tiba-tiba saja terasa sakit.

~~

Baekhyun menghela nafasnya berat. Menahan rasa malu yang masih ia rasakan saat ini, wajahnya sedikit memerah. Baekhyun mengepal tangannya kuat sambil bersandar di jok mobilnya.

"Benar-benar menyebalkan" Gumamnya sedikit terdengar menggeram.

Flashback.,.

"Ayo sana..."

"Aish, yang lain saja ku mohon" Pinta Baekhyun memelas. Luhan mengukirkan smirknya dengan puas.

"Permohonanmu sama sekali tidak berguna Byun Baekhyun..." Tegas Luhan menunjuk kuat arah mata Baekhyun.

"Segitu teganya kau denganku Xi Luhan" Ucap Baekhyun lirih dengan terduduk lemas di bawah kaki Luhan.

"Jangan membuang waktu, sekarang cepat lakukan kewajibanmu!" Luhan menarik lengan Baekhyun untuk mendirikan tubuh Baekhyun dan mendorongnya kearah Kakak kelas mereka yang duduk di sisi sebrang kantin sekolah.

Di sebrang sana, Peter berdiri dari duduknya bermaksud untuk mengambil tambahan makanan ringanya. Langkah santainya berjalan mendekati stand kantin bagian tengah. Baekhyun mengambil ancang-ancang dan mengumpulkan sebanyak mungkin keberaniannya.

Mulut Baekhyun terbuka siap untuk menyapa seseorang bak pangeran tiang di depannya saat ini. Peter berbalik berniat untuk kembali ke kursinya. Kalau saja Peter tidak menahan langkahnya, mungkin dia sudah menabrak -adik kelas, wanita di hadapannya saat ini. Baekhyun terdiam seribu bahasa, dia tidak menyangka Peter akan berbalik secepat dari yang ia duga.

"Good morning, Ka.." Refleks kalimat tersebut keluar dari mulut Baekhyun, Peter menaikkan sebelah alisnya mendengar apa yang dikatakan oleh Baekhyun.

"Sorry?" Sahut Peter, tidak terlalu yakin dengan apa yang ia dengar.

"Eh.." Baekhyun mulai bingung dalam bersikap, dia mengigit bibir bawahnya kuat dan melirik ke sisi kiri dimana teman-temanya tengah sibuk memperhatikan, bahkan mungkin merekam kejadian absurd ini.

THE SIGNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang