Baekhyun melangkah perlahan sambil membawa ransel menuju ruangan pasien tempat pemilik ransel berada. Ia menggeser pintu ruangan bernomorkan '08' dan mendapati dua orang lelaki, satu masih dalam keadaan koma, dan satunya lelaki berkulit albino duduk dan bersandar di bagian kepala kasur rumah sakit.
"Kak Alex.." Sapa Baekhyun sambil melangkah masuk, lelaki albino bernama Alexander Oh membalasnya dengan senyuman hangat.
"Ini barangmu dan barang Kak Peter" Ucap Baekhyun mengangat ransel yang ia bawa tinggi, dan meletakkannya di meja pasien.
"Terimakasih ya" Kata Alex sambil memegangi lengannya yang di perban.
"Untuk semua ini" Lanjutnya lirih. Baekhyun menatapnya dan tersenyum ringan.
"Tak apa Kak, kalian cukup istirahat.. parahnya Kak Peter belum juga bangun" Baekhyun sedikit melirik kasur yang besebrangan dengan Alex.
"Mewakilinya aku minta maaf" Ucap Alex tanpa alasan menatap Baekhyun intens.
"Ha?" Sahut Baekhyun heran. Dia benar-benar tidak mengerti apa yang di katakana oleh Alex saat ini.
"Beberapa minggu lalu, saat Chanyeol mengatakan perkata-an kasar itu padamu, saat itu di kantin" Jelas Alex sedikit terbata, sulit untuk mengatakan hal ini baginya.
Baekhyun diam membeku, dia paham kali ini. lelaki di hadapannya saat ini mengetahui pengalaman paling ia benci. Baekhyun sulit untuk mempercayai itu, Alex mendengarnya.
"Maaf karena sudah lancang mendengarkan pembicaaran kalian"
"Aku pikir kalian sedang membicarakan apa"
"Ternyata dia menghinamu.."
"Perlu kau tahu, Chanyeol memang seperti itu.. kata-katanya saja yang kasar, dia orang yang baik jika kau bisa memahaminya" Jelas Alex bertubi, takut kalau gadis berambut maroon di depannya ini tidak terima. Baekhyun mengangkat kepalanya dan tersenyum lembut, respon yang sangat tidak biasa dari Byun Baekhyun.
"Tidak masalah.. aku bisa paham Ka, semua orang pasti akan terasa risih bila menjadi Kak Peter" Jawab Baekhyun ramah, dia tidak melepaskan senyum itu dari wajahnya.
"Hanya saja, dia terlalu tampan" Lanjut Baekhyun tertahan. Alex tersenyum lebar mendengar kalimat akhir dari Baekhyun.
"Apa ? aku benarkan?" Celetuk Baekhyun setelah sadar Alex tersenyum penuh arti. Alex tertawa ringan melihat respon Baekhyun.
"Lupakan itu. Apa kalian punya jaminan kesehatan?" Tanya Baekhyun mengubah topic pembicaraannya. Alex mengangguk mendengar pertanyaan Baekhyun.
"Tentu saja, ambil di dompet kami" Jawab Alex menunjuk ke ransel yang berada di meja pasien. Baekhyun mengangguk paham. Diraihnya dan dikeluarkannya satu persatu isi ransel untuk mempermudah menemukan dompet milik kedua lelaki itu di dalamnya.
Lengan Baekhyun terhenti sesaat, ia sedang memegangi hoodie bumper berwarna light grey kali ini. Matanya dengan intens memandangi hoodie itu.
"Itu hoodie milik Chanyeol, sudah 5 bulan kalau tidak salah aku melihat hoodie itu ada di jok motornya dalam keadaan masih terbungkus plastic. Dia tidak pernah memakainya, coba kau lihat masih ada label harganya" Jelas Alex pada item yang sedang Baekhyun pegang, mata Baekhyun berkaca tapi dengan sekuat tenaga ia mencoba menahannya.
'tidak di hadapan Ka Alex' Batinnya.
"Aku mendapatkannya, kalau begitu aku keluar dulu sebentar Kak, ada yang harus aku urus. Kakak istirahat saja" Ucap Baekhyun mengakhiri topic pembicaraan mereka. Dan melangkah keluar.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE SIGN
FanfictionBaekhyun yang memiliki obsesi membara kepada kakak kelas memilih untuk menyerah karena suatu hal. Sampai ketika keberuntungan terlalu berpihak dengannya. [CERITA BERNUANSA 'SCHOOL LIFE' ANTI MAINSTREAM] CHANBAEK BAEKYEOL MAIN PAIR. GS.