Naughty girl

111K 715 3
                                    

aku menyukainya tetapi dia mantan kekasih dari sahabatku apakah ini baik atau tidak, yang penting sekarang di bukan milik siapa pun so tidak ada salahnya aku mendekatinya pikiran dalam kepalaku terus saja berdebat, ya malam ini adalah pesta besar yang di adakan oleh perusahannya dan aku mewakili keluarga ku mengahadiri pesta ini dengan tujuan ingin memikat  Luis Fernadez si tuan rumah penyelenggara pesta ini.
Aku yang biasanya berpenampilan kaku dengan setelan kerja merubah penampilanku malam ini menjadi 100 % agresif dengan dress merah marun berpotongan dada aga rendah yang memerkan asetku yang berukuran 38c dengan bagian punggung yang terekpos dipadukan dengan make up tidak terlalu tebal tetapi dengan warna lipstik merah yang seksi membuat hampir separo tamu yang datang manatap ke arah ku dengan banyak benak di kepala mereka tetapi aku tidak peduli aku berjalan ke arah nyonya Clarisa Fernandez untuk memberi salam " aunty bagaiman kabar mu" sapa ku ramah kepada nyonya Fernandez yang lagi mengobrol dengan kolega, dia menoleh le arahku memperhatikan aku sesaat "B Bianca Morizon?" ucapnya dengan ekpresi bertanya " yeah I'm aunty" masih dengan senyum aku mengiyakan " oh god lihat betapa mempesonanya dirimu, aku hampir tak mengenali mu" langsung memelukku dan mencium pipi kanan dan kiri "hei sudah lama sekali aunty tidak bertemu denganmu, apakah ayah dan ibumu ikut?" tanyanya antusias " no aunty mereka sedang berlibur di maldive sekarang"
"oh begitu rupanya, ayo aunty kenalkan dengan kolega yang lainnya mereka juga kolega ayahmu" aunty clarisa membawaku menemui kelompoknya mengobrol sebelumnya tetapi sudah ada Luis disana oh targetku di begitu tampan dengan setelan jas mahalnya damn... dia begitu hot, oh bibirnya begitu seksi dan saat dia tertawa dia begitu berkarisma oh B hentikan otak nakal mu.

Aku dan aunty Clarisa sudah bergabung dengan kelompok Luis "semuanya kenalkan ini Bianca Morizon, anak dari Mr. Morizon" aku pun bersalaman dengan orang-orang di kelompok itu tak terkecuali dengan Luis dia menyalamiku dengat ekspresi yang sulit ku artikan dan saat tanganku menyentuh tangannya seperti aliran listrik mengalir dari tanganku hingga ke intiku menimbulkan gelenyar asing yang merambat pada diriku dan matanya meneliti diriku soalah menelanjangi ku membuatku semakin panas, dehaman aunty clarisa membuatku tersadar sehingga mencoba melepaskan genggamannya yang seolah enggan. "B bagaiman kabar mu, sudah lumayan lama dari terakhir kita bertemu aku hampir tidak mengenali mu" dengan senyumannya yang mampu membuatku merasa lebih panas  "yeah... aku baik hanya pekerjaan semakin banya" jawabku  "Luis temanilah Bianca mengambil makanan bukannya sudah lama kalian tidak bertemu dan mengobrol" saran aunty clarisa "tentu mom" Luis langsung mengambil tanganku menuju meja yang sudah disiapkan untuk hidangan makanan dan minuman
"Luis aku tidak lapar" ujarku
"oke... bagaimana dengan segalas anggur dan suasana yang nyaman" ucapnya dengan kerlingan nakal menurut ku. sambil berhemam aku menyahutnya "terserah kau saja"
ia kembali menampilkan senyum misteriusnya yang ku tanggapi dengan sedikit gugup.
ia membawa dua gelas anggur dan kami duduk di kursi di sudut sehinggak tidak terlalu mencolok
"B kau sungguh mempesona malam ini dan juga sangat sexy, apakah ada seseorang yang ingin kau pikat" yang ingin ku pikat adalah dirimu Luis teriakku dalam hati "ayolah B coba beritahu aku" tanyanya dengan sangat antusias oh god itu membuatku malu "ehem... tidak ada yang ingin aku pikat, apakah ada yang salah dengan penampilanku" aku menjawabnya seolah-olah hal biasa dan jangan ragukan aku karena aku sudah terbisa di kantorku dengan penampilan yang kaku. "bila tidak ada yang ingin kau pikat bagaiman bila aku terpikat B?" dengan senyum misteriusnya yan mengundang membuat sesuatu di bawah perutku menjadi nyeri.
"lalu aku harus bagaimana bila engkau terpikat?" tanyaku dengan senyum nakalku seakan menantang kepadanya oh ada apa dengan otakku
"biar ku beri tau" ucapnya dengan berbisik di telinga ku tangannya menggenggam tanganku sedikit menarikku mengikutinya hingga kami didalam lift yang hanya terdapat kami berdua saat lift tertutup dia mendorongku kedinding aku ingin protes saat mulutku dibungkam oleh mulutnya dan dia menciumku dengan rakus yang kubalas dengan sama rakusnya, saling mejilat dan lidah nya menggoda lidahku sehingga terjadi permainan lidah yang membuat intiku semakin nyeri. tangannya tak tinggal diam meraba dadaku menelungkupkan tangan besarnya di payudaraku dan ia mengeram saat menggenggam payudaraku aku tak bisa menahan kenikmatan saat tangan besarnya semakin meremas dadaku dengan gemas, tangannya yang lain merambat menuju pinggangku turun ke arah bokong ku dan meremasnya kuat membuatku menjerit nikmat. Bibirnya mempermainkan bibirku semakin intens dengan kedua tangannya bekerja pada tubuhku yang lain  rasanya luar biasa nikmat.

B NaughtyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang