Avoid

63.6K 559 2
                                    

B prov

Aku terbangun dengan badan pegal-pegal dan sakit di area kewanitaanku kurasakan ranjang disisiku telah kosong, oh dia telah pergi sebesit rasa sakit dalam hatiku dan sisanya sepenuhnya malu "sudahlah B jangan terlalu banyak berhap" ucapku memperingati diriku sendiri karna hanya kekecewaan yang akan kau dapat bila itu menyangkut Luis Fernandez ia adalah lelaki bebas, playboy, digilai banya wanita, dan malam tadi hanya one night stand saja baginya. Ya aku tidak kecewa, karna ini memang ku inginkan cukup menjadi kenangan yang tak terlupakan yang akan kusimpan dalam hidupku.

Aku sudah memakai gaunku kembali walau dengan kondisi mengenaskan aku tidak peduli karna semakin lama aku dalam ruangan ini hatiku menjadi tak karuan mengingat percintaan semalam. Berjalan di lobi dengan ekspresi sedingin mungkin menanggapi pandang pengunjung dan karyawan hotel aku menuju tempatku memarkir mobil, melaju dengan kecepatan sedang aku melihat melalui spion mobil hotel tempatku menghabiskan malam panas saatnya untuk kembali kedunia nyata dan menjauhkan diri sejauh mungkin dari Luis Fernandez B.

"B apakah beberapa hari yang lalu kau menghadiri pesta perusahaan Luis" suara Jane membuatku menyerngit, sekarang aku dan Jane sedang berbelanja di butik langganan nya karna ia merengek minta ditemani olehku dengan alasan kami sudah lama tidak menghabiskan waktu bersama lah, dia jarang ada dalam negri lah tuntutan pekerjaan nya sebagai model dan banyak alasan manja lainnya. ya ia adalah mantan kekasih Luis Fernandez Jane Karsavopa sekaligus sahabatku tapi ia tidak pernah tau perasaanku terhadap mantannya dan tidak akan pernah seorangpun yang tau. "ya, kenapa memangnya?" tanyaku datar "bagaimana ia, apakah ia terlihat baik" Jane menanyakan keadaannya oh mengapa hatiku menjadi panas "biasa saja masih sama seperti dulu" jawabku "apa kau masih berharap kepadanya?" mulutku tak bisa di kontrol menanyakan apa yang ada di kepalaku, dengan tersenyum Jane menjawab "berhap pada Luis Fernandez hanya akan menyakitimu, tapi hati ini masih menyayanginya" tatapan matanya lurus ke arah dress yang kuyakini sama sekali tidak membuatnya tertarik. Hatiku merasakan bersalah dan sakit, maafkan aku Jane jerit hatiku untuk alasan yang tidak bisa ku ceritakan padanya tapi hatiku telah memutuskan aku menghiri berurusan apapun dengan Luis Fernandez.

Saat aku masuk kedalam ruanganku aku bingung dengan sebuket besar bunga mawar putih di atas meja ku membuatku berbalik ke luar menuju meja seketarisku "Nadin itu bunga siapa, kenapa ada d menja ku" tanyaku bingung "tadi pagi diantarkan kepada anda Miss" jawabnya yakin "siapa pengirimnya" tanyaku masih bingung karena ini adalah pertama kali dalam hidupku yang serius dan kaku mendapatkan sebuket besar bung di mejaku "kurang tau Miss, tadi receptionis d lobi yang menerimanya, mungkin anda bisa cek pada kartu ucapan" seketarisku memberikan saran "oke" aku meninggalkan Nadin mengambil buket dan ternyata ada kartu ucapan di dalamnya

"hope u love it"
               L. F
oh jantung memonpa darahku menjadi dua kali lipat lebih kencang, aku tak mungkin salah kan ini Luis Fernandez kan ada perasaan bahagian yang membuncah tatapi saat kesadaranku kembali membuatku sangat kesal apa apaan orang ini meninggalkan ku begitu saja  usai kami bercinta seolah menjadikanku one night standnya lalu sekarang mengirimkanku sebuket besar mawar putih setelah hampir dua minggu seolah kejadian tersebut tidak pernah terjadi. Perduli setan dengan mawar putih, aku tidak ingin membahayakan hatiku dengan berharap kepada si pengirim.

Terlalu berisik keluhku dalam hati aku menyesal mengiyakan ajakan Reinal untuk menemaninya pergi ke klub malam, si sialan itu dengan dalih sedang patah hati merengek minta di temani olehku menghadiri pesta pembukaan klub barunya dan berhubung aku sahabat yang baik aku mengiyakan dengan bodohnya padahal aku yakin ia tidak sedikitpun  patah hati walaupun ia baru putus dari kekasihnya karna dia memang "bastard playboy" begitu aku menyebutnya tetapi ia juga adalah orang yang selalu membelaku saat aku di buli dulu sekali dan ada selalu ada untukku mungkin karna ia menganggapku seperti adiknya.
ia membawaku kelantai dua menuju area VIP, yap klup ini ada tiga lantai yang mana lantai satu terdapat dance floor, panggung dan kolam renang semua pengunjung bisa berada di sana, untuk lantai dua hanya member VIP saja yang bisa mengakses pada area ini didesain lebih nyaman daripada lantai dasar dan pastinya bisa memantau orang orang dilantai dasar, sedangkan untuk lantai tiga itu adalah kantor dan beberapa ruangan VVIP yang masih tak ku mengerti fungsinya karna sangat tertutup.

Suara MC menggantikan alunan music DJ membuat banyak mata fokus ke panggung "selamat malam every body, menikmati pestanya" teriak MC yang disambut teriakan pengunjung "sebenarnya aku tidak ingin mengganggu kesenangan kalian tapi ijinkan aku mempersilahkan Mr. Reinal Cameron Gustov selaku owner amazing club ini memberika sambutan dan mersmikan club yang luar biasa ini" membuat suasana semakin riuh, Reinal tersenyum ke arahku "aku turun dulu beb tetap disini dan jangan minum terlalu banyak" sambil berbisik mungkin bagi orang yang melihat berfikir aku adalah kekasih lelaki tampan yang sedang berjalan ke arah panggung dapat ku lihat tatapan memuja banyak wanita ke arahnya ya itulah Reinal kemanapun ia pergi pasti selalu di kelilingi tatapan memuja dari wanita manapun tak perduli dari wanita nakal sampai wanita polos sekalipun.

Mengalihkan perhatianku dari Reinal yang masih bicara aku yang sedang duduk di kursi bar meminta bartender segelas marini dry dengan sekali teguk kurasakan cairan hangat melewati tenggorokan sampai ke dadaku aku sepertinya membutuhkan sedikit alkohol malam ini, "menikmatu pestanya B"  suara bariton yang sangat femiliar bagi tubuhku membuat gelenyar aneh didalam sana aku menoleh ke arah suara yang sudah ku yakin pasti Luis Fernandez membuatku hanya tersenyum menyembunyikan degup jantungku dan oh mengapa dengan tubuhku rasanya ingin berlari kearahnya memeluk tubuh tegapnya merasakan kehangatan tubuhnya dan melumat bibirnya dengan rakus kontrol dirimu B keluhku dalam hati.

Tampa ku sadari ia menggenggam pergelangan tanganku memaksaku menatap mata birunya membawaku terdampar di tengah lautan "mengapa kau menghindariku B beberap waktu ini?" tanyanya dengan menuntut membuat mulutku kelabakan mencari suaraku yang tertelan kegugupan dengan jarak sedekat ini di luar konteks bercinta membuatku panik.

Kesadaran akhirnya menguasai diriku membuatku menatapnya sengit "lepaskan tanganku Lu" dengan ekapresi sedingin mungkin yang kucoba ciptakan "oh jadi kau memang menjadikaku one night stand mu saja kemudian menghabiskan malam panas lainnya dengan lelaki yang berbeda" ucapannya melukai harga diriku dengan seenaknya ia menuduhku seperti itu. "apa maksudmu mangatakan seperti itu Mr. Luis" sahutku sengit "benar bukan kau menghindari ku, padahal aku sudah mengirim kanmu sebuket bunga dan kau mengacuhkannya tak mau menghubungi ku" oh kemarahanku memuncak kepada lelaki arogan ini siapa ia merasa dirinya harus aku prioritaskan "pardon Mr. Luis saya tidak ada kewajiban untuk menghubungi anda hanya karena bunga yang anda kirim kepada saya ataupun pagi dimana saya terbangun sendirian di kamar hotel usai one night stand yang kita lakukan" ucapku dengan penuh penekanan, aku bukan wanita lemah dan rapuh yang akan melemparkan diriku begitu saja hanya untuk hubungan yang tidak memiliki kepastian.

B NaughtyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang