Dinas Termenyenangkan

24.4K 369 4
                                    

Hai reader ku maafkan aku, plis jangan ngamuk. Sebenarnya banyak yang pengen aku curhatin kenapa aku lama banget gak up tapi aku tau kalian gak butuh itu 😅. Jadi aku putuskan untuk up dan membayar rasa bersalahku aku dobel up buat kalian TAPI WARNING SUMPAH AKU GAK MEREKOMENDASIKAN KALIAN BACA PART BERIKUTNYA KARNA GAK LAYAK DI BACA BUAT KALIAN YANG LAGI MENJALANKAN IBADAH DI BULAN INI, jadi kalian bisa skip kalo gak mau baca dan berhubung itu bacaan dewasa banget part yang berikutnya aku privat sebagai salah satu pencegahan dan akhir kata dari basa basi ku yang basi ini
Selamat Membaca

(Warning Typo bertebaran)

Tersenyum dengan mata tertutup "kamu lucu, menjawab pertanyaan ku dengan pertanyaan sekarang malah membalikkan pertanyaanku" bila Luis enggan menjawab mengapa ia harus menjawab.

Sadar bahwa gadisnya benar benar pandai membalas luis hanya bisa menghelakan nafasnya menarik gadis itu rapat kepelukannya lagi dan menghirup aroma menenangkan gadisnya.

"Bisaka kita seperti ini, aku suka begini"

Kalimat yang ambigu membawa bianca kembali terlelap kedalam tidurnya.

......

Hari ini adalah hari terakhir di pulau Bawah untuk mengurus pembangunan resort tersebut dan beruntungnya hari ini lumayan longgar hanya menyelesaikan urusan yang belum selesai hari kemaren.

Sebuah sentuhan ringan di pundak bianca membuatnya menoleh dan bertatapan dengan netra hitam menghanyutkan yang reflek menyunggingkan senyum.

"Hai gimana urusan mu hampir udah beres?"

"Hai lu, sudah tinggal nunggu rekapan dari anak anak aja"

"Mau pergi makan siang" ajakan luis tentu saja sangat sulit untuk di tolak

"Oke sih tapi kan sekarang baru jam setengah sebelas lu?" Sambil menoleh ke lengan kirinya untuk memastikan lagi

"Aku di rekomendasikan oleh bapak camat tempat makan seafood yang enak disini" sambil memainkan alisnya naik turun yang nampak lucu

"Um... Gimana ya?" Sambil memegan dagunyak dengan gaya sok berfikir yang membuat luis gemas melihatnya.

Luis menjepit hidung mancung bianca karna gemas melihat gadis ini sok sokan mikir "katanya tadi oke" dengan nada gemas

"Iya iyaa lu jangan pencet hidungku" dengan suara terjepit ia memohon manja

Luis melepas tangannya dari hidung bianca lalu mengulurkan tangannya yang disambut bianca sambil tesenyum

Rumah makan yang luis maksud ternyata lumayan jauh dari lokasi mereka memerlukan waktu empat puluh lima menit menggunakan jeep ke sisi pantai yang ternyata ada tempat makan pinggir pantai yang di miliki oleh masyarakat sekitar pantai dengan tumpukan keranjang berisi kepiting, kerang, udang, cumi, dan ikan laut.

Mata bianca berbinar melihat berbagai jenis ikan dan bahan makanan laut yang masih mentah dalam keranjang

"Lu aku ingin makan kerang dan keping boleh kan?" Ia menatap luis dengan mata lebar sambil berkedip kedip yang membuat luis mendesah tidak kuat menahan sesuatu terbangun pada intinya sial melihat puppy eyes bianca saja mampu membuat ia turn on.

Dengan suara serak dan berat ia merespon bianca "everyting b"

Masih dengan binar bahagia di matanya tampa menyadari bahwa lelaki di sampingnya mulai gelisah bianca mulai memilih beberapa kepiting dan kerang untuk di timbang.

"Lu udang dan cumi juga ya?" Masih dengan mode puppy eyesnya yang menggemaskan

Luis hanya mampu berdeham "tentu saja"

"Bu ini kepiting dan udang dimasak lada hitam ya kalo kerangnya dimasak asam manis untuk cuminya di goreng krispi aja"

Mereka juga memesan air kelapa dan nasi lalu luis merangkul binca menuju meja kosong di pinggir pantai.

"Gimana tempatnya bagus kan?" Senyuman tersunggung di bibir luis yang membuat dirinya semakin terlihat tampan. Bianca tersenyum sambil mengguk setuju.

Bianca makan dengan lahap menikmati hidangan seafood, bisa dikatakan bahwa porsi dua orang ini adalah porsi jumbo yang mampu mengisi perut empat orang. Luis senang melihat porsi makan biaca tidak ada malu malu dan jaga image pantas saja tubuh bianca begitu menggirkan dan remasable.

Sorenya mereka berjalan menyusuri pantai Sambil bergandengan tangan menikmati sunset yang yang ditelan lautan.

Luis mengecup pelipis gadis di dalam pelukannya "makasih lu udah ngajak aku kesini" suara manja itu membuat dekapan luis semakin erat

"Kamu suka? Aku seneng bila kamu menikmati semuanya"

"Ini dinas termenyenangkan selama aku kerja" ada nada geli saat bianca mengakuinya. Luis menundukan kepalanya menatap bola mata bening yang paling indah yang pernah dilihatnya dan tatapan itu membuat bianca tenggelam dalam lautan tak berdasar seperti sihir. Ternya bukan hanya bianca yang tenggelam kedalam lautan tampa dasar pemilik tangan kokoh yang memeluknyapun sama terperosoknya hingga beberapa detik berlalu dua anak manusia yang berpelukan itu menyatukan bibir dengan intens saling bertukar saliva, kecupan dan pagutan manis dibawah sinar matahari sore yang lembut sungguh kenangan yang akan sulit dilupakan.

.....

Malamnya bianca sedang mempacking semua barangnya selama seminggu di pulau Bawah kedalam koper sambil bersenandung, ini seperti bukan dirinya dengan hanya menyaksikan sunset dalam pelukan luis dan oh jangan lupakan ciuman basah mereka mambuat suasana hati bianca seperti abg yang baru pertama kali merasakan romantisme. Sungguh konyol B

Sebuah siulan menggoda dari arah pintu membuat senandung bianca berhenti jelas ia tahu siapa yang dengan sembarangnya masuk tampa mengetuk pintu dan saat membalikan bada untuk memastikan dugaannya ia tidak bisa menahan dirinya untuk tidak tersipu karna malu dan gugup.

"Hai lu.. udah lama disitu?" Tanyanya dengan agak kikuk

"Baru aja kok barengan saat kamu masukin bra merah seksi itu kekoper" dengan nada geli ia menggoda bianca yang sontak saja membuat bianca semakin malu karna itu berarti luis sudah mengamati kelakuannya seperti abg labil dari awal ia memasukan barang kekoper sekitar sepuluh menit yang lalu dan selain itu luis mengingatkannya tentang bra merah yang seksi itu yang merupakan bra yang sama saat luis beralasan ingin mengukur payudaranya. Dobel sial B...

Jangan Lupa Bahagia

Tbc...

B NaughtyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang