Patner Kerja dan Patner....

23.5K 393 11
                                    

Hi... Kawan-kawan,  aku ngucapin makasih bangat buat kalian yang udah mendukung cerita yang rada gaje ini (yg udh komen tengkyu bngits aku terharu😂,  jdi ngebut aku ngerjain drafnya).

Karna part ini berisikan adegan yang iya iya untuk adek-adek yang masih unyu-unyu harap bijak dalam memilih bacaan... Langsung aja ya daripada kebanyakan sambutan Selamat Membaca ***yang gak kuat bisa skip

(Warning Area Dewasa)

Makanan yang dipesan sudah tersusun rapi di meja. "Apakah pelayannya telah pergi" dengan memunculkan kepalanya sedikit seperti orang mengintip bianca mencari sosok luis yang baru saja mengunci pintu kamar

"Hm... Kemarilah B" sambil mengulurkan tangannya

Bianca malu pipinya memerah sambil menahan bed covel untul menutupi bagian dada ke bawah

"Tidak usah ditutupi,  aku sudah pernah melihat dirimu seutuhnya" kata-kata luis justru membuat muka sampai telinga bianca semakin memerah,  dengan gugup bianca menarik dirinya keluar dari balutan bedcover sangat aneh baginya harus telanjang diluar kontek bercinta dihadapan luis.

"Bolehkah aku mengenakan sesuatu" biaca mencoba bernego

"No...." Luis menggelengkan kepala

"Tapi aku ingin makan dan terasa aneh saat makan sambil bertelanjang"

"Tidak ada yang aneh,  karena saat engkau makan aku juga sedang makan" luis membisikan dengan serak lalu menjilat telinga bianca,  membuat gadis itu meremang dan merinding ia mengerti sedang makan yang luis maksud.

Benar saja apa yang di janjikan luis,  saat ini bianca sangat susah untuk fokus makan karena tubuhnya sedang di kerayang oleh tangan dan lidah luis. Dengan posisi duduk diatas pangkuan luis bianca harus menahan mulutnya untuk makan sambil mendesah,  tangan luis sibuk meremas lembut payudaranya dan lehernya sedang dijilat rakus,  Bianca tak habis pikir bahwa seorang luis ternyata semesum dan seliar ini menggagahinya.

"Lu... Please stop dulu aku susah makan bila kau tak berhenti" bianca memelas sambil mendesah membuat luis gemas dan tak tega "okee.." Sambil mengecup kecil punggung telanjang bianca melingkarkan tangannya di perut dan menyandarkan dagu kokohnya di pundak bianca. Posisi ini justru membuat bianca merasa gugup yang menimbulkan sensasi bergetar dan jantungnya berdetak lebih cepat.

Suasana hening yang tercipta hanya ada bunyi bianca sedang makan membuat dua anak manusia ini berkecambuk dengan pikiran masing-masing.

"Kita ini apa?" Suara bergetar bianca lolos begitu saja membuat luis bingung harus menjawab apa

"Kita patner kerja dan um...patner diranjang" luis menjawab sambil sedikit kerutan didahinya ia tak mengerti mengapa bianca bertanya

"Oh... Iya kamu benar" sakit itulah yang dirasakan bianca terhadap jawaban jahanam yang diberikan luis memang fakta tetapi hati bianca berharap bukan jawaban seperti itu yang ia dapatkan.

"Ohh... Lu..." Kali ini ia mendesah karna ulah tangan nakal luis "sepertinya kamu sudah selesai dengan makananmusaatnya aku benar-benar makan" bibir luis langsung menyambar bibirnya membuai dengan manis perlahan lahan menuntut membuat bianca tidak bisa menolak justru membalas dengan seimbang,  hatinya masih sakit tetapi hasrat sialannya tidak bisa berkompromi karna perlahan lahan hasratnya yang terpancing membutakan logikanhya biarlah bila menjadi patner bercinta luis bisa membuatnya berada di pelukan lelaki lebih lama untuk sementara bianca bersedia menjadi bodoh.

Dengan berciuman posis  bianca sedang memanjat tubuh luis memudahkan luis mengangkat tubuh bianca menuju ranjang lalu membaringkannya. Luis melepaskan seluruh kain yang ada ditubuhnya kembali menyambar bibir ranum merah delima milik bianca menjilat menghisap dan mengulum mengajarkan bianca liarnya ciuman mereka menyentuh bagian tubuh bianca membuat gadis itu mendesah karna frustasi ingin lebih. Bibirnya turun ke leher lalu ke gundukan kenyal bianca menghirpnya dalam menikmati aroma tubuh gadisnya sementara tangannya mencari celah surga bianca menggoda bagian itu agar lebih becek.

Mulut nakanya sedang menjilat memplintir dan menghisap kuat gundukan kenyal bianca sedangkan dua jari sedang memopa celah surga di bawah membuat bianca menjerit nikmat "lu.. Please.." Racau bianca sarat akan permohonan "please for what B?... Tell me.." Luis menyeringai mempermainkan bianca "i need you lu.. For fuck me please..." Bianca menjawab dengan nada sangat nakal "oh sial B... Kau benar-benar menjadi nakal sekaran" luis membalikan tubuh bianca menjadi telungkup membuka lebar kedua paha gadis itu lalu memposisikan dirinya tepat di celah surga bianca,  luis memasukan kejantanannya ketubuh bianca dengan sekali hentak dan merasakan betapa masih sangat rapat milik bianca "sial kau terlalu nikmat B" luis menarik dirinya keluar sedikit lalu menghujam kewanitaan bianca lebih dalam lagi terus menghujam dan menghujam  tangan luis menemukan klotoris gadis itu sambil menekan kuat yang menyebabkan sensasi lebih nikmat lagi bagi bianca. Luis menghentakan tubuhnya semakin menjadi yang disambut dengan goyangn pinggaang dan bokong bianca berirama membawa tubuh luis semakin dalam kedalam dirinya hingga puncak itu datang seperti getaran cosmic meluluh lantahkah mereka berdua kekepuasan yang tidak berhujung, cairan mereka mengalir bersama didalam rahim bianca tetapi tidak ada diantara mereka yang sedang berlogika hanya menyisakan dua anak manusia yang sedang terpuaskan. Mereka melakukannya lagi dan lagi seolah olah tidak ada hari esok memuaskan naluri primitif yang tependam hingga menjelang pagi saat tubuh sudah benar-benar lelah.

Luis merasakan tubuh lembut yang memeluknya membuat ia mengerjapkan sesaat memastikan wajah polos yang sedang terlelap didalam pelukannya adalah bianca,  sebuah sunggingan senyum saat kesadarannya kembali mengingat percintaan panas semalam siapa yang menyangka gadis kaku dan arogan seperti bianca bisa sangat liar diatas ranjang dan begitu polos saat terlelap begini. Luis menggerakkan tubuhnya agar terlepas dari pelukan bianca tampa harus membangunkan gadis itu sebelum meninggalkan bianca luis sempat mendaratkan kecupan singkat di bibir gadis yang sedang tertidur itu. Jelas saja luis tak ingin ada yang melihat atau curiga bahwa ia dan bianca baru saja menghabiskan malam yang menggairahkan,  karna saat ini mereka datang ke pulau bawah dalam konteks pekerjaan bukan liburan dan luis termasuk orang bersifat profesional saat bekerja kadang bila menyangkut bianca ada pengecualian.

Pukul lima pagi bianca terbangun karna tenggorokannya terasa kering wajar saja hampir semalaman ia menjerit keenakan. Saat kesadaran menghampirinya dari kelelahan kekecewaan menghampirinya saat ia tak menemuka teman mendesahnya semalaman entah mengapa ia merasa seperti jalang. Bianca bangun dari tidur mengambil air mineral di nakas samping ranjang melihat bekas percintaanya semalam "dia pergi begitu saja" bianca tak bisa menampik hatinya yang sakit ditinggalkan begitu saja usai mereka menghabiskan malam yang luar biasa. Ia menuju kamar mandi membasuh muka mengamati dirinya di cermin yang menampilkan hampir seluruh tubuhnya dengan bekas percintaan yang masih kental "kau menjadi bodoh lagi B" ia bergumam.

Makasih bangat buat temen-temen yang udah mendukung cerita inisatu pesan buat kalian semua

JANGAN LUPA BAHAGIA

TBC....

B NaughtyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang