Awal dari segalanya

34 11 0
                                    

Dunia [baru] Canna

Enjoy!

Jakarta, 24 Oktober 2016

Hujan diluar sana membuat seorang gadis yang sedang duduk di cafe menunggu hujan reda. Bosan. Mungkin itu yang dirasakan oleh gadis berambut hitam pekat yang menjuntai menutupi sebagian punggungnya.Karena hujan dia tidak bisa melakukan aktivitas dengan bebas. Sebenarnya dia bisa saja menerobos hujan. Tapi sayang, keadaannya tidak memungkinkan. Dia benci dengan takdir hidupnya yang menjadikan dirinya seolah gadis paling lemah didunia. Kenapa Tuhan harus menakdirkannya menjadi gadis lemah?

Karena hujan tak kunjung reda gadis itu memilih bangkit dari duduknya. Dia yakin, hujan ini akan berlangsung lama. Lihat saja sekarang, hujan sudah turun dari dua jam yang lalu dan sampai sekarang tidak ada tanda-tanda bahwa hujan akan reda. Mau tak mau gadis ini harus menerobos hujan. Gadis itu menyambar tasnya dan memakainya dipunggung. Dengan langkah gontainya gadis itu berjalan menuju pintu utama.

Dia sudah tau risiko yang akan dia dapat karena aksi nekadnya. Yang pertama, omelan dari sang ibu tercinta. Kedua, akan mengotori buku absen dengan keterangan sakit. Dan terakhir, akan merasakan sakitnya jarum infus yang menembus kulitnya. Dan itu merupakan hal biasa bagi seorang Lantana Cordelia Ardy Bascarra.

Gadis itu menghela nafas berat. Dengan ragu Lantana berlari menuju motornya dengan kedua tangan terangkat menutupi kepalanya. Berharap agar air hujan itu tidak membsahi kepalanya. Sebenarnya hal itu tidak berefek sama sekali. Itu terbukti dari rambutnya yang sudah basah.

Kali ini Lantana benar-benar merutuki dirinya yang tidak pernah membawa helm. Padahal dengan adanya helm mungkin akan sedikit membantu. Mungkin...

Lantana menjalankan motornya dengan kecepatan tinggi. Baru setengah perjalanan tubuhnya telah bergetar karena kedinginan. Bibir ranumnya telah berubah menjadi pucat. Ditambah lagi pandangannya terganggu karena air hujan.

Tanpa disadari olehnya sebuah truk dari arah berlawanan melaju tak terkendali. Truk itu bagaikan meluncur bebas membuat manuver tajam yang mengerikan. Ditambah lagi keadaan jalanan yang licin sehabis hujan yang makin memperburuk keadaan truk itu.

Tin... tin...

Truk itu berusaha membunyikan peringatan kepada siapapun yang berada disana. Karena keadaan truk itu benar-benar diluar kendali. Beberapa pengendara yang menyadari langsung menjauh untuk menghindari kejadian yang tak diinginkan. Sayangnya Lantana terlalu terlarut dalam kondisinya yang sudah diambang kesadaran. Hingga jarak antara truk dan dirinya hanya terpaut beberapa meter lagi gadis itu belum menyadari.

Sampai sebuah cahaya yang menyorot kearahnya membuatnya kembali ke alam sadarnya. Betapa terkejutnya dirinya saat melihat truk yang bergerak sangat cepat ada dihadapannya hanya terpaut beberapa meter. Lantana segera membelokan stang motornya dan-

bruk...

Terlambat. Truk itu berhasil menabraknya membuat tubuhnya terpental hingga beberapa ratus meter. Kepalanya langsung menghantam kerasnya aspal. Cairan merah mulai mengalir dari tempat benturan tadi. Dirinya sempat merasakannya dan indra penciumannya menghirup bau anyir. Sebelum semuanya menjadi gelap...

°°°

Semua orang yang berada di Rumah Sakit masih sangat terpukul ketika mendengar kabar bahwa gadis cantik bernama Lantana itu baru saja mengalami kecelakaan besar. Terutama seorang wanita paruh baya yang diyakini adalah Dyan-sang mama tercintanya. Dyan menangis meraung-raung di depan ruang UGD tempat putrinya yang sedang berjuang melewati masa keritisnya bersama sang dokter. Tidak terlalu banyak orang yang berada disana. Mengingat keluarga mereka yang telah retak dari tiga tahun terakhir.

Seseorang wanita yang terlihat lebih muda mendekat kearah Dyan. Direngkuhnya tubuh Dyan seraya mengelus punggungnya. "Sabar mbak... kita berdoa semoga Lala baik-baik saja" Ucap wanita itu memberi sugesti kepada Dyan. Namun percuma saja... itu tidak akan membantu sama sekali. Apalagi disaat seperti ini, Hal itu dilakukannya hanya sebagai bentuk simpatinya.

cklek...

Pintu ruangan itu terbuka menampilkan seorang pria dengan jas putihnya yang masih terlihat letih. Pria yang ternyata seorang dokter itu memasang ekspresi prihatin diwajahnya yang sudah sedikit keriput.

"Maaf... kami sudah berusaha semaksimal mungkin. Tapi Tuhan berkata lain..."

~~~

Januari,2017

Raantika

Dunia [baru] CannaWhere stories live. Discover now