Bagian 1

86 23 16
                                    

Namanya Theodora Renata atau sering disapa Dora, bukan Dora yang di tv itu loh ya. Dora bertubuh ideal, cantik, pintar dalam pelajaran tetapi tidak untuk pelajaran seni, rambutnya yang berwarna hitam sebahu tergerai indah, dia kelas 10 dan bersekolah di SMA Merpati.

Belakangan ini dia murung karena sedih ,masih merasa kehilangan sosok sang kakak yang baru saja meninggal.
Hari ini Dora masuk seperti biasa ,dia duduk disamping Rosie Deandra. Kelas masih sepi dan hari ini ada pelajaran seni, pelajaran yang sangat tidak disukai oleh Dora.

"Udah dor jangan sedih mulu gue ikutan sedih jadinya. " Rosie angkat suara, dia merasa miris melihat sahabatnya yang selalu bersedih belakangan ini.
Tidak ada jawaban dari Dora. Rosie berbicara lagi "Eh Dor Dor liat deh Bu Vena bawa cogan tuh! Tapi tetep gantengan Rio sih ehehe. "
Mata Dora melihat kearah yang ditunjuk oleh Rosie.

Ibu Vena adalah guru Bahasa Indonesia kelas 10, memasuki kelas Dora, dan diikuti oleh anak laki-laki. Ya benar dia anak baru. Semua mata tertuju pada lelaki yang berada di depan itu.

Bu Vena mengeluarkan suara "Selamat pagi anak anak, hari ini ada murid baru, silakan perkenalkan dirimu!"
Laki-laki itu menjawab "Baik Bu, selamat pagi teman-teman, perkenalkan nama saya Ezio Claudio, saya berasal dari SMA Pertiwi di Bandung ,saya pindah karena orang tua saya sedang ada proyek di Jakarta, salam kenal dari saya semoga kalian bisa berteman baik dengan saya."

Banyak seruan dari teman teman sekelas Dora khususnya kaum wanita, "Woi gila cogan cuyyy! " "Woi anjir cogan manis banget senyumnya!"
"Whooooo!"
"Ezio bagi id Line dong!" sahut Lisa dari sebelah kiri kelas. Lisa cantik namun kelakuannya agak buruk, mau tau kelakuan buruknya kayak apa? Cie kepo cie kan cie.

Setelah Lisa mencibir seperti itu, dia mendapat seruan dari yang lain "Huuuuuuuu."
"Yaudah sih sewot aja ew." Sahut Lisa dengan sok judesnya.

"Dor gila itu namanya keren banget, suaranya jg beuh banget, dia ngomong aja suaranya..."
Rosie berhenti berbicara karena melihat Dora melamun, ia merasa Dora mengabaikannya

"Heh Dor jangan ngelamun mulu!" Rosie berbicara sambil menyenggol tubuh Dora ,tetapi Dora hanya menengok.
"Dora the Explorer senyum dong jangan cemberut mulu, heboh dong kayak Dora yg di tivi ah lu mah ga seru tar ga gua kasih contekan loh Dor." Marco angkat suara.
Plakkk satu pukulan dari Denis mendarat dengan mulus di kepala Marco,
"Lah yang nyontek mulu kan elu co ko jadi Dora ,ah dasar Marco fisheye."
"Macro Denis ih yg di fisheye mah!" Rosie angkat suara lagi.

Gurauan mereka mampu membuat Dora tertawa kecil. "Nah gitu dor ketawa kan cantik nya nambah jadinya, biasa Denis mah Bahasa Inggris lemah ngomong macro aja ga lulus." Sahut Marco.
"Ah lo mah gombal gembel co, jangan mau kehasut sama rayuan pulau kelapa dia Dor." Sahut Denis, lagi lagi tawa Rosie meledak mendengar perkataan Denis.

Disisi lain Bu Vena kembali angkat suara "Rosie, Marco, Denis, kalian itu mentertawakan apa? Dari tadi saya lihat asik sendiri."
"Iya Bu maap habisnya tuh mereka berdua ngelawak terus sih." sahut Rosie.
"Baik Ezio, kamu duduk di... "





.
Jengjet... Penasaran ga? Yah engga ya? Lanjut ga ni? Gausah? Yaudah deh

zioraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang