Bagian 6

11 5 1
                                    

"Dora?" 20:03

Layar ponsel Dora menyala, tandanya ada notifikasi masuk. Saat Dora melihatnya, ia sedikit terkejut
"Hah? Ini gua ga salah liat?" Ucap Dora dalam hati.

"Belum tidur tenyata kirain udah." 20:05

"Ada apa? Dapet id gua dr mana?" Balas Dora.

"Adalah, gabakal gua teror jg ko, gua kan ajaib bisa tau id lu." Balas seseorang

"Dih serius."

"Iya dora dori, ganggu ga gua?"

"Ih ngeselin, iya nih."

"Oh ganggu ya? Yaudah deh maap ya."

"Ya."

"Anjir jutek amat neng."

"B aja."

"Iya deh iya, gua cuma mau nanya kita mau kerkel kapan oiya kelompok kita siapa aja lu nyatet ga?

"Terserah. Lu, gua sama Nayla."

"Cewe gini ya, ditanya jwbnya terserah, giliran dipilihin atau ditentuin tar gasuka lah apa lah pusing pala ken."

"Jijiin bgt si yo"

"Gapapa jijiin yg penting lo senyum, gua tau lu nahan senyum dr tadi kan."

Ya, bibir Dora sekarang membentuk bulan sabit, ia tersenyum.
"Sok tau." Balasnya

"Bener kan? Gausah ngelak gitu ah tar kalo bohong peta nya gua buang loh dor biar lu tersesat."

"Peta apa dah?"

"Peta yang dipake di acara lu Dora the Explorer wkwk."

"Oh baru ngeh, bodoamat yo terserah lu wkwk."

"Nah kan ketawa. Yaudah deh kita cari pot sama tanamannya lusa ya pulang sekolah, besok diomongin aja di sekolah sama Nayla."

"Iya oke deh."

"Apa lagi sih tugasnya? Bikin laporan ya?"

"Iya, laporannya gua aja deh nanti yg buat."

"Gabisa gitu dong, kita kelompok, kita kerjain bareng."

"Halah, kayak mau ngerjain aja lu wkwk."

"Yah ketauan deh wkwk. Yaudah deh udah dulu ya."

"Oke."

Begitulah isi chat antara Ezio dan Dora. Ia merasakan sesuatu yang aneh, Ezio yang biasanya menatap orang-orang dengan tatapan tajam seperti elang dan terlihat cuek, ternyata asik juga, tidak seseram tatapan matanya yang tajam. Jam sudah menunjukkan pukul 21:30 ,Dora lelah dengan semua kegiatan hari ini, kepalanya terasa pusing. Ia pun segera tidur agar besok dapat bangun pagi dan tidak terlambat ke sekolah.

                                ***
Disisi lain, Ezio sedang berada di balkon rumahnya, bermain alat musik untuk menghibur diri, ditengah ke asyikan bermain gitar, layar ponsel dia menyala, ada notifikasi dari grup Line yang dibuat oleh Denis ,yang beranggotakan Alvin, Denis, Ezio dan Marco.

Botis squad

Alvin : eh

Denis Suarez Fernandez : eh

Marco Reus : kok gitu sih

Denis Suarez Fernandez : lo kok marah

Marco Reus : jangan gitu sayang

Alvin : display name lu pada jijiin banget sih

Denis Suarez Fernandez : yah sirik aja gapunya nama bagus

zioraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang