Chapter 13 - Not Me, Please !
Silahkan cek di profil untuk cerita lengkapnya ya..
***
Warning 21+***
Millie menahan nafasnya. Emosinya meluap tapi tubuhnya tidak bisa digerakkan.
Tangannya gemetar ingin menampar pria yang sedang menyeringai didepannya tapi nyatanya tubuhnya membeku.
Calvert menggendong Millie dengan cepat dan membuat Millie memekik kaget.
Ketika ia merasa berhasil menggerakkan badannya, tubuhnya dilempar ke atas ranjang. Sedikit kasar tapi tidak membuat Millie kesakitan.
Millie akan menjauh tapi kemudian Calvert menjatuhkan tubuhnya untuk menahan tubuh Millie. Dengan cepat pula ia kembali melumat bibir Millie.
Keinginan memberontak itu pelan-pelan melemah. Millie tidak sanggup menolak manisnya lidah Calvert yang terus menggoda bibirnya, menari-nari menyecapi rongga mulutnya.
Tanpa disadari Millie, pria itu melepaskan dasinya dan mengangkat tangan Millie, mengikatnya jadi satu ke salah satu tiang besi ranjang diatas kepala Millie.
Calvert melepaskan ciumannya. "Sebentar mungil.." pria itu kemudian beranjak mengambil segelas air putih.
Millie tersadar bahwa tangannya terikat.
"Lepaskan Om ! Ap-apa yang akan kau lakukan padaku ?! Kau harus ingat janjimu !"
Calvert seolah tuli. Dia membalikkan badan dan mendekat ke ranjang masih dengan segelas air ditangannya.
"Sebentar lagi kau akan menyukaiku mungil.."
Calvert terlihat memasukkan sebuah obat ke dalam mulutnya, satu tangannya memudian mencengkram rahang Millie. Ia meminum air putih bersamaan obat tadi dan meminumkannya pada Millie melalui sebuah ciuman. Millie yang tidak menyangka bahwa pria itu akan melakukan hal itu, membuatnya hampir tersedak oleh air yang memasuki tenggorokannya secara tiba-tiba. Tidak ada yang bisa dilakukan Millie selain berusaha menelan habis air itu sehingga mulutnya kembali bebas.
"K-kauu ! Obat apa yang kau berikan padaku ?!" Millie berteriak marah. Pergelangannya semakin sakit saat ia mencoba bagun dan melepaskan ikatan dasi itu.
"Calm down, mungil atau tanganmu akan semakin sakit. Bersabarlah, sebentar lagi kau akan menikmatinya." Seringai penuh kemenangan dari bibir Calvert sukses membuat Millie ketakutan.
Calvert berdiri dan meninggalkan Millie. Hanya beberapa menit kepergian Calvert, Millie mulai merasakan ke anehan ditubuhnya.
Ruangan yang ditempatinya ber-AC tapi Millie marasakan panas yang berlebihan ditubuhnya. Tiba-tiba tenggorokannya juga merasa kering dan ia ingin minum, padahal baru beberapa menit yang lalu Calvert memberikan air dengan mulutnya dan membuatnya tersedak.
Millie terus merasakan ketidaknyamanan itu, ia ingin sesuatu tapi ia sendiri tidak tahu apa yang di inginkannya. Tubuhnya terus bergerak gelisah. Ditambah gaun yang melekat ditubuhnya membuat ia merasakan sesak.
Calvert masuk dan memperhatikan Millie.
"Sudah bereaksi rupanya.." Seringainya tanpa diketahui Millie.
KAMU SEDANG MEMBACA
Short Story Collection
RomanceDisini hanya kumpulan-kumpulan cerita pendek yang tiba-tiba muncul di pikiranku. Warning : Erotic story