2.Assignment

584 22 5
                                    

Di istirahat siang itu , saut dan kila sedang berdua saja di ruangan kelas sambil memakan bekalnya , terdengar bahwa kila mendengus kesal kepada saut.

"kau bilang sama aku kalau murid barunya cowok , ah ga betulnya kau ini ut"

Tukas kila kesal sambil memakan bekal makan siangnya

" heh? Kan aku blg belum pasti , kan informasinya belum jelas nah hahahaha"

Ucap saut sambil tertawa dan memukul mejanya dengan sedikit tekanan

"Sukak kau lah,  saut emang , ga da betul nya kau ini"

Disaat perbincangan mereka , pintu kelas terbuka dan ami masuk kedalam dan menghampiri mereka secara perlahan.

" etto... boleh saya duduk disini bersama kalian? Terlihat menyenangkan jika makan bersama teman"

Saut dan kila pun hanya tertawa kecil  dikarnakan ucapannya yang begitu formal dan mempersilahkannya duduk.

Ami pun membuka bekalnya dan melahap makanannya.

Disaat mereka makan bersama , mereka membicarakan tentang cowok yang tadi membuat suasana mencekam di pagi hari di kelas tersebut . Cowok itu ialah Charles , ia emang terkenal dengan sifatnya yang dingin dan juga anti social , walaupun begitu ialah gamer yang sangat professional , ia sempat menjadi no 2 di turnament Terram Online international.

Ami pun menanyakan gadis yang duduk di sebelahnya dan kila pun menjelaskan kepadanya gadis yang duduk di sebelah Charles ialah gadis yang sama pendiamnnya dengan  charles , namanya yaitu Rani , banyak yang mengatakan mereka dalam suatu hubungan khusus tetapi ada juga yang mengatakan mereka adalah rival abadi di karnakan mereka sama sama champion no 1 dan 2 di Terram Online International, Charles merasa di intimidasi oleh Rani dikarnakan dikalahkan dengan seorang cewek , semenjak itu lah mereka jd rival atau hubungan khusus.

Mendengar penjelasan kila yang panjang tersebut ami merasa dia mulai mengerti tentang teman sekelasnya.

"Kalau begitu bagaimana tentang diri kamu saut?"

" aku? Aku cuma cowok biasa aja kali haha , kalo lagi mood belajar ya belajar , kalo ga ya ga"

Jawab saut dengan bercanda sambil menjungkat jungkitkan kursi nya

" tapi aku bingung tentang kau nah ami? Kau ngerti bahasa sehari hari indo , tp knp ngomongnya bahasa formal banget sih?"

" ahh , itu dikarenakan saya belum terbiasa mengucapkannya saut"

Jawab ami dengan senyumannya yang menawan dan membuat saut melukiskan suatu expresi tersipu di wajahnya yang tidak enak dilihat oleh kila

"Oh iya belajaran terakhir bahasa indo kan? Bah malesnya aku sama Pak Haris beh! Dia orangnya suruh mengarang terus ! Udah otak ku buntu kalo mengarang! Mending dia mati aja deh"

Ucap kila untuk menganti topik  pembicaraan di antara mereka.

"Mengarang? Maksud dari kata itu menulis suatu cerita?"

Tanya ami sambil merapikan kotak bekalnya

"Eh ga boleh kau ngomong gt kila! Hooh , bener mi , nulis cerita , aku juga malas kal-"

Ucapan saut kepada ami  dan kila kemudian  terpotong oleh teriakan  kila yang seakan akan teringat sesuatu

" hah?! Aku lupa ada ada pr mengarang! Anjir , aku bisa di hukum!"

Ucap kila sambil merapikan kotak bekalnya dengan cepat yang kemudian di ikuti oleh saut . Disaat merapikan bekal mereka masing masing kila memperhatikan kotak makan ami yang rapi di bersihkan.

"Wih ami rapi ya? Tapi aku juga rapi deng"

Ucap kila sambil menyimpan kotak makan siangnya

"Hah? Semua orang di haruskan bersih dan rapi dalam segala hal , begitu yang di ajarkan di jepang kila , di indonesia juga begitu ?"

"Iya emang mesti gt lah kil , kau aja yang kotor haha"

Ucap saut kepada kila dan membuat mereka tertawa lepas di ruangan tersebut.

"A-ano..saya permisi sebentar ke ruangan sensei , tentang hal perpindahan sekolah saya yang dulu"

Pamit ami kepada mereka sambil melambaikan tangannya keluar kelas dan meninggalkan mereka berdua di kelas tersebut.

"Aku keluar bentar dah saut , aku mau minjem cerita yang bisa ku pakai untuk tugas ku , adik mu datang kan ?  Aku minjem sama dia aja ya"

Ucap kila terhadap saut , tanpa mendengar jawaban nya kila langsung keluar kelas dan meninggalkan saut begitu saja

"Emang dasar pelupa"

Ucap saut dan kemudian tidur di meja bangkunya sambil menunggu jam pelajaran berikutnya.

~~

Bel pun berbunyi menandakan pelajaran berikutnya di mulai , semua siswa pun duduk dibangkunya masing masing akan tetapi kila belum terlihat di kelas tersebut.

Pintu kelas pun terbuka dan yang terlihat bukan lah pak Haris guru bahasa indonesia kami , tetapi Pak lee yang memasuki ruangan tersebut

"Maaf semuanya , pak haris tidak dapat mengajar, mendadak ada urusan"

Ucap pak lee dengan nada yang lembut sambil menatap murid muridnya. Di satu sisi saut terus melihat pintu kelas , menunggu kila muncul dari pintu tersebut.

"Oke , tugas yang di berikan pak haris ialah membuat karangan bebas kan?"

Tanya pak lee dan kemudian dijawab iya oleh murid muridnya

" Ami.. kamu baru masuk jadinya gapapa jika tid-"

"Karangan buatan saya sudah saya buat pak , berkat saut telah memberitahu saya soal tugas itu"

Ucap ami memotong perkataan pak lee , dengan demikian pak lee menyuruhnya kedepan membacakan tulisannya kedepan kelas. Ami pun berjalan kedepan kelas dan membacakannya

"Pada suatu hari, hidup lah petani miskin yang  tinggal hanya dengan seorang putrinya , suatu ketika sang petani pun merasa lelah dengan kehidupannya yang ada , merasa terbebani oleh semua itu , iya memberikan pesan kepada anaknya yaitu hidup lah bebas tanpa beban , mendengar hal tersebut putrinya merasa kebingungan"

Disela sela ami membacakan tulisannya , saut masih berfikir soal kila , dimana kah ia berada . Dan saut pun merasa aneh mulai kapan dia menulis? Bukannya tadi dia ke ruang guru

Di saat Ami membacakan karangannya, terdengar langkah kaki yang sedang berlari di lorong sekolah seperti menuju ke ruang kelas , tetapi semuanya asik mendengar cerita yang Ami buat

"Akhirnya Petani itu bunuh diri dan mati"

" Tolong! Ada mayat mati!"

Pintu kelas terbuka keras oleh kila sambil berteriak dengan kuat bersamaan dengan cerita yang di bacakan ami

"Kila? Kmn saja kamu?kenapa baru masuk? kenapa teriak mat-"

"PAK HARIS MATI DI GUDANG!"

Teriak kila histeris memotong ucapan pak lee dengan penuh isakan tangis . Mendengar info tersebut pak lee pergi memeriksa gudang dengan situasi tegang, murid murid pun mengikutinya dari belakang.

Begitu sampai di pintu gudang pak lee dengan tangan gemetar membuka pintu gudang dengan cepat.

Murid murid berteriakan histeris , muntah dan ada yang hanya berdiam diri saja ,Shock akan kejadian tersebut.

Terlihat mayat tersebut tergantung dengan se utas kabel di lehernya dan sesekali berputar. Mempertunjukan seonggok daging yang sudah tidak bernyawa.

School of DespairTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang