-prolog-

1.4K 44 2
                                    






Angin sepoi sore mengenai wajahku, rambutku terhempas berantakan, bau khas setelah turun hujan yang membahasi lantai beton

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Angin sepoi sore mengenai wajahku, rambutku terhempas berantakan, bau khas setelah turun hujan yang membahasi lantai beton. aku berdiri memunggungi mereka ber dua, jungkook dan taehyung. Aku sedang berdiri diujung pagar pembatas rootfoof sebuah gedung agensi besar korea selatan, gedung agensi yang membesarkan nama mereka berdua tadi, ya ini gedung BigHit.

Aku diam ditempat, menghadap langsung kepemandangan kota seoul menjelang hari gelap, aku masih memakai seragamku, bau busuk telur, ceceran buah tomat, dan ingat cuka ikan. Baunya menyerbak semua pasang hidung yang melewatiku.

"aku menyukaimu!!!" bodoh! bocah tengik itu mulai lagi

"sumpah aku menyukaimu sangat(YN), persetan bahwa taehyung hyung juga menyukaimu!" terserah padamu bocah, aku pun tak pernah sedikit memandang mulebih dari sekedar teman dikelas, teman? Bahkan kami belum saling kenal lebih selama 3 bulan ini. Bodoh! Dasar jungkook bodoh.

Aku tak bergemi dari tempatku 1centi pun, malas. Aku malas menatap kedua insan itu yang sedang beradu argument, tentang alasan mereka yang katanya menyukaiku, yang katanya ingin memiliki. Siapa mereka ingin menguasa diriku.

"(YN) ingat janji kita dulu..." aku mengenal suara itu, suara yang bersumber dari mulut taehyung. Aku muak! Sangat!! Tentang sebuah janji bodoh anak 5 tahunan!, aku merogoh tas ransel pastelku, mencoba mencari sesuatu barang yang akan kupersembahkan untuk taehyung teman kecilku.

"kau ingatkan, kita tak pernah mengingkari janji..." mulut taehyung bicara lagi, aku berbalik dan mulai mendekatinya, mendekati taehyung yang berdiri persis disebelah jungkook. Ku yakin jungkook sedang menatapku tajam saat ini. Kaki ku mendekat kearah taehyung, kedua manik mata kami bertemu. Matanya sendu sedikit lembab. Kenapa dia? Menangis? Menangisi siapa? Dasar lemah!

Sedikit demi sedikit langkah kuterus menghapus jarak antar kami berdua, dengan penuh keyakinan aku mendekat kearahnya. Aku sangat yakin kali ini, setelah semua yang kuperjuangkan demi sekarang ini, semua, mamah, papah, sekolah, dan teman. Aku merelakan semuanya hilang, hilang bagai buih diterpa angin. Aku merelakan mereka demi bertemu taehyung dan saat ini aku ingin berbicara padanya.

Ia tersenyum saat tubuhku hanya berjarak setengah meter dari tempatnya bediri. Seyuman bodoh! Kau kira aku akan langsung luluh dengan senyuman mu taehyung? Kau kira aku (YN) yang sama seperti 12 tahun yang lalu?. Tidak kau salah besar!

"SEHARUSNYA KAU TIDAK HIDUP DENGAN DAMAI TAEHYUNG!!!" teriakku meayunkan benda yang sedari tadi kucari didalam tasku kearah taehyung tepatnya kearah dadanya, beda tajam. Ini pisau.

"(YN)!!!!!"

Srakkkkkk.....

Persetan!! sial!! Aku membelalakan mataku saat benda yang kuayunkan tadi tak mengenai sasaran. Bodoh! Aku gagal lagi,Lalu kaki ku mundur selangka, kemudian menatap laki-laki itu yang kagetnya bukan main.

"aku pergi, tunggu percobaan membunuhmu dikemudian hari taehyung.."







- F E E L -

- F E E L -

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Main idea   @ethaloona

Feel [kth]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang