Author's POV
Tentu saja Clauzen kaget bukan main. Bagaimana tidak? Rumahnya saja belum ada yang memasuki sebelum dia. Entah dari mana Zephyrine muncul.
"Gue kira mimpi gegara ngelindur di gang tadi, eh beneran??"
Pandangan Clauzen tetap terpaku pada satu arah, yaitu mata Zephyrine. Dari dua buah sudut matanya, terlihat psiko..
CRATT!
Dia menyerang Clauzen duluan?
"Oh, beneran yah? Gue kira gak main-main! Jin keberapa nih yang dah gue liat di rumah!"
"Kali ini lo beneran nyerang, ha?! Jin gak boleh nyerang di dunia manusia ya!!"
Tak segan-segan Clauzen mengambil sebuah botol kaca Marjan di atas mejanya, memecahkan pada suatu sudut tembok di dekatnya sehingga terbentuk bentuk tajam pada badan botol itu.
"Mau mati??" Ujar Clauzen mengarahkan tangan kanannya yang berpegang botol pada muka Zephyrine.
"Jin macam apa yang boleh menyerupai orang lain??!!"
ZWOOOSSH!!
Mata Clauzen kembali terbelalak pada suatu suara, ya! suara api ungu yang mulai menyala tepat di depannya. Tepat di ujung jari Zephyrine.
"Pe...Penyihir!!!"
ZWOOSSHH!! Kini api itu menyerang ke arah Clauzen.
Dari ujung, membakar botol pecahnya menuju arah headshot Clauzen.
BRAKKK!!
Clauzen terlempar hanya karena api biasa. Jatuh mengenai rak bukunya. Beberapa buku SD nya jatuh di atas rambut ungunya. Hanya terkena api, tetapi itu bukan api biasa. Api ungu yang menyebabkan luka berat.
Tentu saja dilihat dari muka Clauzen, luka-luka sudah menghiasi wajahnya. Goresan-goresan berat dari sudut bibir dan pelipisnya.
"Sakitt.. Ingin meminta tolong kepada mama, tetapi..."
Clauzen masih menggeleng-gelengkan kepalanya. Darah terus mengalir dari wajahnya. Belum pernah dia diserang sampai sebegitunya. Clauzen tidak hanya diam saja, dia tidak akan berakhir seperti ini.
"GANTI TANGAN KIRIMU! GANTI TUBUHKU!! AKU BELUM MATI!"
"Sialan!! Bukan jin! Penyihir! Gblk gw gasukanya penyihir tuh ini! emang nyeremin!!"
Dengan ceroboh juga, penyihir baru itu menyalakan apinya, ingin mengulangi seperti tadi siang. Tepat diarahkan headshot.
"Berhasil!!"
Dia berdiri merasakan aura tidak enak, ya itu! Wajahnya yang penuh luka telah sembuh cepat. Dia gemar sekali menggeleng-gelengkan kepalanya, seolah memang tidak tahu yang sebenarnya. Mungkin Clauzen harus mencari info lebih lanjut.
"Sepertinya rumah sekarang tidak aman, paling tidak aku cari info di sekolah!" Gumam Clauzen segera berlari keluar dari rumah, dia benar-benar tidak mengunci rumahnya. Kesempatan saat Zephyrine masih berbaring lemas karena kepalanya yang sedikit hancur sebelum dia regenasi kembali seperti dirinya dan mengejarnya lagi.
"Polisi?!!"
"Ya!! Itu polisi!!" Clauzen mendapat lucky melihat polisi di tengah perjalanan.
Seperti biasa Clauzen dengan kudet nya tidak tahu apa-apa, bertanya,
"Pak! Rumah sakit dimana??!" Teriaknya melambai-lambai ke arah polisi lalin tersebut sebelum dia dekat.
"Memang kamu sakit apa?" Tanya polisi itu tak mengerti.
KAMU SEDANG MEMBACA
[2017-DISCONTINUED] HALF DIMENSION
Fantasy[Jangan dibaca, udah DISCONTINUED yahaha/Last update 2017] Gimana rasanya tinggal bertiga bareng iblis? Dan mengetahui siapa jati dirinya sekarang? Ikuti Kisah Clauzen! Klik ↗ Add to library! Peringatan : Alur dan cerita ini buatan dan imajinasi aku...